Hamil Anak Keempat, Nola B3 Sudah Divaksinasi COVID-19

Hamil Anak Keempat, Nola B3 Sudah Divaksinasi COVID-19 Foto: Instagram/@riafinola

Hamil di masa pandemi corona seperti saat ini mungkin menjadi kekhawatiran tersendiri bagi tiap wanita, termasuk salah satu selebriti Riafinola Ifani Sari alias Nola B3. Ya Moms, Nola B3 diketahui tengah hamil anak keempat, buah cintanya dengan Baldy Mulya Putra. Kini, usia kehamilannya pun sudah memasuki trimester kedua.

Salah satu cara untuk menekan angka penyebaran maupun kematian akibat COVID-19 adalah dengan cara vaksinasi. Nola B3 pun rupanya sudah divaksinasi COVID-19. Hal ini ia ungkapkan dalam salah satu unggahan di Instagram pribadinya.

Di keterangan fotonya, perempuan berusia 42 tahun tersebut mengatakan bahwa memang sebenarnya ia sudah mencari tahu tentang vaksinasi COVID-19 untuk ibu hamil. Sebab, informasi tersebut belum banyak diketahui dan belum banyak pula ibu hamil yang melakukannya.

"Mengingat ibu hamil dapat mengalami keadaan yang lebih berat kalau terpapar COVID-19. Vaksinasi saat kehamilan diharapkan bisa mencegah gejala berat," tulis Nola B3.

Ia kembali bercerita, ini menjadi salah satu bentuk usaha dirinya untuk menjaga kesehatannya maupun bayi di dalam kandungan. Tak hanya itu, Nola juga menceritakan tentang efek samping yang dirasakan usai divaksinasi. Menurutnya, ia tidak merasakan keluhan apa pun.

"Tetap seperti biasa, tidak ngantuk, mual, gatal, maupun makan berlebihan," tutupnya.

Penjelasan soal Vaksinasi COVID-19 untuk Ibu Hamil

Nola B3 hamil anak keempat. Foto: Instagram/@riafinola

Dalam konferensi persnya beberapa waktu lalu, Sekjen POGI (Perhimpunan Obstetri dan Ginekologi Indonesia), Prof. Dr. dr. Budi Wiweko, SpOG(K), menjelaskan bahwa dalam penelitian yang dilakukan oleh Royal College of Obstetricians and Gynaecologist, London, Inggris, bahwa ibu hamil yang sudah divaksinasi tidak menimbulkan masalah kesehatan.

Penelitian tersebut merujuk pada lebih dari 100.000 ibu hamil di Amerika Serikat yang telah divaksinasi, terutama vaksin mrNA, seperti Pfizer-BioNTech dan Moderna.

"Dalam penelitian tersebut hasilnya tidak ada isu yang mengkhawatirkan. Kemudian, vaksin yang ada itu tidak mengandung zat-zat yang berbahaya bagi kehamilan, terutama pada vaksin-vaksin yang mengandung non-life virus, ini sangat aman, tidak ada KIPI yang bermakna," jelasnya.

Perlu dipahami bahwa beberapa ibu hamil yang memiliki penyakit bawaan, bisa memiliki gejala COVID-19 yang parah jika tidak divaksinasi.

Menurut dr. Budi, jika ibu hamil mendapat vaksin, maka hal itu akan mengurangi penyakit parah, mengurangi risiko lahir mati dan prematuritas pada bayi, serta juga berpotensi mengurangi penularan ke anggota rumah yang rentan.

Vaksinasi COVID-19 pada Ibu Hamil Bisa Tingkatkan Kekebalan Janin

Ilustrasi bayi di dalam kandungan. Foto: Shutter Stock

Selain itu, ternyata vaksinasi COVID-19 pada ibu hamil juga dapat meningkatkan kekebalan pada janin. Di mana antibodi yang dihasilkan ibu, bisa ditransmisikan pada janin melalui plasenta, terutama imunoglobulin G.

"Sehingga diharapkan vaksin itu tidak hanya memberikan perlindungan pada ibu tapi juga ke janin" tutur dr. Budi.

Lantas kapan sebaiknya ibu hamil mendapatkan vaksinasi? Menurut dr. Budi, ibu hamil paling lambat mendapatkan vaksinasi COVID-19 di usia kehamilan 33 minggu. Hal ini dilakukan untuk memberikan efek perlindungan terhadap janin.

Sehingga idealnya, ibu hamil melakukan vaksinasi COVID-19 di atas usia kehamilan 12 minggu, untuk menghindari risiko terhadap organogenesis, yakni pembentukan organ janin. Walaupun dalam studi hewan, vaksinasi di bawah usia kehamilan 12 minggu aman.

Untuk dosis vaksin sendiri, ibu hamil harus mendapatkan dosis yang sama seperti yang lainnya. Merek vaksinnya boleh apa saja, bisa pfizer, astrazeneca, sinovac, ataupun moderna.

Nah, bagaimana dengan Anda, Moms? Apakah sudah divaksinasi COVID-19? Yuk, berbagi ceritanya di kolom komentar.