Harga Minyak Naik, Simak Tips Menekan Anggaran Belanja

20 Maret 2022 18:08 WIB
·
waktu baca 3 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Stok Minyak Goreng di Alfamidi Kebayoran Lama 3, Sabtu (19/3).  Foto: Narda Margaretha Sinambela/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Stok Minyak Goreng di Alfamidi Kebayoran Lama 3, Sabtu (19/3). Foto: Narda Margaretha Sinambela/kumparan
ADVERTISEMENT
Tingginya kenaikan harga minyak goreng yang sempat menyentuh angka Rp 25.000 per kg membuat masyarakat ketar ketir, terutama para ibu. Ya Moms, sebagai manajer keuangan rumah tangga, tentunya harus kembali memutar otak untuk mengatur uang belanja serta bahan-bahan pokok yang dikonsumsi.
ADVERTISEMENT
Mengingat bagi sebagian besar masyarakat, minyak goreng adalah kebutuhan pokok. Setiap hari, menu di meja makan selalu ada yang digoreng.
Namun Moms, momen ini juga bisa menjadi alasan kuat untuk mengurangi konsumsi minyak goreng sehari-hari. Selain untuk menekan anggaran belanja rumah tangga, pengurangan jumlah konsumsi minyak goreng juga baik untuk kesehatan.
Salah satu cara untuk menekan anggaran rumah tangga saat harga minyak goreng melonjak, yaitu dengan mengubah metode memasak. Menurut Michele Smallidge, Ed.D. RD, Direktur Program Ilmu Latihan di School of Health Sciences, University of New Heaven, mengubah metode memasak merupakan salah satu cara yang bisa dilakukan untuk tetap mempertahankan nutrisi dalam kandungan makanan.
“Kita semua setuju bahwa dengan menggunakan metode memasak yang paling sehat akan membantu untuk mempertahankan nutrisi alami makanan sehingga tetap menghasilkan produk yang enak dan beraroma,” jelas Michele.
ADVERTISEMENT

Alternatif Mengolah Makanan selain Digoreng

Makanan lezat dan sehat. Foto: thinkstockphotos
Selain digoreng, berikut sejumlah cara lain mengolah makanan yang tak kalah lezat:
1. Kukus
Mengukus makanan atau sering dikenal dengan istilah steaming merupakan salah satu metode memasak yang sering digunakan. Selain itu, mengukus makanan juga dapat mempertahankan nutrisi dan vitamin pada makanan.
2. Panggang
Selain dikukus, cara lain untuk mengolah makanan adalah dengan cara dipanggang. Kandungan kalori dan lemak pada makanan yang dipanggang akan lebih rendah dibandingkan dengan makanan yang digoreng dengan minyak.
3. Rebus
Merebus makanan adalah cara paling mudah dalam mengolah makanan sehari - hari. Selain mudah, cara ini merupakan salah satu cara efektif untuk menekan anggaran belanja saat harga minyak goreng naik. Bahkan, hampir semua makanan dapat diolah dengan teknik merebus.
ADVERTISEMENT
4. Tumis
Menumis merupakan salah satu cara mengolah makanan tanpa menggunakan minyak. Minyak tersebut dapat diganti menggunakan air yang dapat menjaga kadar antioksidan makanan tetap terjaga.
5. Tim
Mengetim umumnya adalah teknik memasak makanan dalam sebuah tempat atau panci yang di dalamnya terdapat air yang didihkan. Makanan yang ditim umumnya sehat untuk dikonsumsi karena zat-zat yang terkandung di dalamnya tidak hilang. Selain itu, makanan yang diolah tidak mudah hancur karena tidak perlu diaduk.
6. Bakar
Makanan yang dibakar sebenarnya berisiko menyebabkan kanker. Selain kanker, olahan makanan itu akan kehilangan 40 persen kadar vitamin B dan mineral, terutama pada daging. Namun teknik ini juga dapat menurunkan kadar kolesterol dalam daging.
Selain hemat anggaran, mengurangi konsumsi minyak goreng juga bagus untuk kesehatan tubuh. Terlebih di masa pandemi kita perlu meningkatkan kesehatan agar imunitas terjaga dan tidak mudah terserang penyakit. Lantas apa keuntungan mengurangi konsumsi minyak goreng?
ADVERTISEMENT

Manfaat kurangi konsumsi minyak goreng

Menurut Andrea Canada, Ahli Diet untuk Square Fare, jumlah kadar lemak jenuh yang terdapat di makanan berminyak seringkali jumlahnya lebih besar dibandingkan jumlah lemak tak jenuh. Mengonsumi lemak jenuh berlebihan dapat menimbulkan beberapa penyakit.
com-Ilustrasi seseorang terkena serangan jantung. Foto: Shutterstock
Melansir Healthline, berikut adalah beberapa penyakit akibat mengonsumi lemak jenuh terlalu banyak.
1. Peradangan
Makanan yang diolah dengan minyak memerlukan waktu lebih lama untuk dicerna oleh tenggorokan. Hal tersebut dapat menimbulkan iritasi dan peradangan karena menekan olahan makanan menjadi lebih lama. Di samping itu, dapat mengganggu proses pencernaan makanan.
2. Jantung
Tumpukan lemak jenuh dan kolesterol memicu penyakit jantung koroner. Akibatnya, jantung akan mengalami penyumbatan pembuluh darah sehingga aliran darah dapat terputus.
ADVERTISEMENT
3. Diabetes
Selain gula, makanan berlemak merupakan salah satu pemicu kenaikan kadar gula darah. Hal itu terjadi karena terjadinya menumpuknya lemak yang menghambat kinerja hormon insulin dalam tubuh.