Hasil Polling Mingguan kumparanMOM: 63% Ibu Pilih Jarak Usia Anak Jauh

22 Mei 2022 19:02 WIB
·
waktu baca 3 menit
comment
8
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ilustrasi anak-anak dengan jarak usia jauh. Foto: APIWAN BORRIKONRATCHATA/Shutterstock
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi anak-anak dengan jarak usia jauh. Foto: APIWAN BORRIKONRATCHATA/Shutterstock
ADVERTISEMENT
Tak sedikit orang tua yang ingin memailiki anak lebih dari satu. Ada pasangan suami istri yang ingin anak-anaknya memiliki jarak usia yang dekat agar sekalian 'repot' saat mengasuh. Namun, ada juga yang menunda kehamilan selanjutnya dan memberi jarak jauh agar tidak terlalu repot.
ADVERTISEMENT
Berdasarkan hasil polling mingguan kumparanMOM periode Jumat (20/5) sampai Minggu (22/5) di akun Instagram @kumparanMOM, sebanyak 63% ibu ingin punya anak yang jarak usianya jauh. Sementara, 37% lainnya ingin jarak usia anak-anaknya dekat.
Hasil polling mingguan kumparanMOM di Instagram. Foto: kumparan
Polling yang sama dilakukan di WA Grup komunitas teman kumparan. Hasilnya, 77,7% ibu ingin anak-anaknya punya jarak usia yang jauh dan 22,3% lainnya lebih ingin punya anak dengan jarak usia yang dekat.
Persoalan jarak usia anak ini sebenarnya bukan sekadar tentang repot atau tidak repot mengurus dua atau tiga anak sekaligus. Melainkan ada beberapa faktor lainnya seperti, kesiapan tubuh ibu setelah melahirkan untuk kembali hamil, hingga kesehatan sang anak yang perlu jadi pertimbangan.
Lantas, berapa jarak usia anak yang ideal sebenarnya?
ADVERTISEMENT

Jarak Usia Antar Anak yang Ideal

ilustrasi anak laki-laki dan perempuan atau adik kakak Foto: Shutterstock
Ya Mom, jarak antar kelahiran perlu diatur demi kesehatan dan kesejahteraan ibu maupun anak. Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) menyarankan, idealnya ibu memberikan jarak setidaknya 24 bulan atau 2 tahun sebelum kehamilan berikutnya untuk punya anak lagi.
Senada dengan itu, menurut salah satu penelitian di JAMA Internal Medicine, ibu setidaknya perlu menunggu 18 bulan setelah melahirkan bila ingin punya anak lagi. Sebaliknya, bila kehamilan terjadi sebelum 18 bulan setelah kelahiran maka dapat berisiko membahayakan.
"Riset kami menemukan peningkatan risiko pada ibu dan bayi ketika kehamilan berjarak dekat, termasuk untuk wanita berusia lebih dari 35 tahun," kata Laura Schummers, penulis riset ini, dalam sebuah pernyataan yang dikutip dari laman IFL Science.
ADVERTISEMENT
Bila ibu berusia di atas 35 tahun saat hamil lagi, maka risiko yang muncul akan lebih besar pada sang ibu. Sebaliknya, kehamilan pada ibu yang berusia 20 hingga 34 tahun, risiko kesehatan akan lebih besar menimpa bayinya.
Anak sulung dan ibu hamil. Foto: Shutter Stock
Ibu berusia 35 tahun atau lebih yang hamil enam bulan setelah kelahiran, mengalami peningkatan risiko sebesar 1,2 persen untuk mengalami kematian atau morbiditas (terkena penyakit) berat. Tidak hanya itu, ada juga risiko untuk melahirkan secara prematur, Moms. Namun, bila Anda menunggu untuk hamil lagi hingga 18 bulan setelah kelahiran, risiko tersebut turun masing-masing menjadi 0,5-3 persen.
Sementara, pada ibu berusia 20-34 tahun yang hamil enam bulan setelah melahirkan memiliki risiko kelahiran prematur 8,5 persen. Sementara mereka yang menunggu untuk hamil 18 bulan setelah kelahiran, risiko kelahiran prematurnya menurun jadi 3,7 persen.
ADVERTISEMENT
Kendati demikian, keputusan untuk memiliki anak dengan jarak usia yang dekat atau jauh sepenuhnya tergantung pada pilihan ibu dan ayah. Yang terpenting adalah jangan lupa untuk tetap berkonsultasi dengan dokter terkait waktu yang tepat untuk kembali hamil ya, Moms.