Ibu Hamil Sering Makan Junk Food, Apa Dampaknya bagi Janin?

18 Juni 2021 10:03 WIB
·
waktu baca 1 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ibu Hamil Sering Makan Junk Food, Apa Dampaknya bagi Janin? Foto: Shutterstock
zoom-in-whitePerbesar
Ibu Hamil Sering Makan Junk Food, Apa Dampaknya bagi Janin? Foto: Shutterstock
ADVERTISEMENT
Ibu hamil sebaiknya harus selalu makan makanan bergizi dan menjalankan pola hidup sehat. Ya Moms, hal itu bermanfaat supaya janin yang Anda kandung dapat tumbuh dan berkembang dengan sehat dan sempurna.
ADVERTISEMENT
Sehingga perhatikan asupan makanan yang Anda konsumsi setiap hari. Sebisa mungkin hindari makanan yang tidak bernutrisi seperti makanan cepat saji atau junk food. Terlalu sering makan junk food akan berdampak pada bayi di dalam kandungan.
Junk food tidak memberikan nutrisi yang diperlukan untuk mendukung pertumbuhan dan perkembangan tubuh bayi Anda, termasuk otak, tulang, sistem kekebalan dan organnya,” kata Carley Mendes, Ahli Gizi Prenatal dari California Amerika Serikat, seperti dikutip dari The Bump.
Selain tidak memberikan nutrisi, junk food juga memberikan efek samping yang cukup panjang pada janin yang Anda kandung. Apa saja? Berikut penjelasannya.

Penjelasan soal Efek Samping Junk Food pada Janin

Ilustrasi ibu hamil makan junk food. Foto: Shutter Stock
Sebelumnya, Anda perlu paham bahwa istilah junk food ditujukan untuk makanan cepat saji yang minim gizi dan menggunakan pengawet. Junk food yang Anda konsumsi juga mengandung tinggi gula dan garam, Moms. Makanan junk food merujuk kepada snack olahan seperti keripik, permen, hingga kue-kue kemasan tinggi gula, garam, atau bahan pengawet.
ADVERTISEMENT
Terlalu banyak mengkonsumsi gula saat hamil sangat tidak bagus untuk ibu dan juga janin. Dalam studi European Respiratory Journal, menemukan bahwa ibu hamil yang sering mengkonsumsi gula, memiliki risiko 38 persen lebih tinggi untuk anaknya memiliki alergi saat berusia 7 dan 9 tahun.
Selain alergi, ternyata anak-anak yang ibunya pecinta junk food saat hamil, memiliki risiko asma hingga 101 persen. Kemudian, sebuah studi yang dilakukan Cell Reports menemukan bahwa tikus hamil yang makan makanan tinggi lemak, tinggi gula, dan menderita obesitas sebelum hamil, dapat mewariskan kelainan genetik ke tiga generasi mendatang.
Apa artinya? Artinya, makan junk food dapat meningkatkan risiko penyakit jantung dan diabetes tipe 2 pada anak Anda. Selain itu, terlalu banyak makan junk food selama kehamilan dapat menyebabkan kenaikan berat badan yang berlebihan, yang dapat menempatkan ibu hamil dan bayi pada berbagai komplikasi.
ADVERTISEMENT
Seperti dikutip dari Mom Junction, komplikasi tersebut bisa berupa preeklamsia, melahirkan bayi besar, persalinan prematur, diabetes gestasional, sleep apnea, peningkatan risiko cacat lahir, keguguran, dan juga lahir mati.
Bukan hanya meningkatkan risiko bayi besar, nyatanya junk food juga dapat meningkatkan risiko melahirkan bayi dengan berat badan rendah dengan lingkar kepala kecil. Kondisi ini biasanya karena akrilamida, yakni bahan kimia yang dapat terbentuk saat makanan digoreng pada suhu yang sangat tinggi, seperti kentang goreng, keripik kentang, dan makanan gorengan lainnya dalam kategori junk food.
Jadi, sebisa mungkin hindari makan junk food ya, Moms. Banyak junk food yang mengandung gula, garam, lemak, dan kolesterol tinggi. Sehingga tidak boleh dikonsumsi secara berlebihan selama kehamilan.
ADVERTISEMENT