Ibu Menyusui Minum Obat Penyubur Kandungan, Bahaya Enggak Ya?

15 Desember 2020 16:29 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ilustrasi obat Ibu Menyusui. Foto: Shutter stock
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi obat Ibu Menyusui. Foto: Shutter stock
ADVERTISEMENT
Menyusui memang bisa menjadi alat kontrasepsi alami. Ya Moms, bagi Anda yang menyusui bayi secara eksklusif setidaknya tiap 3-4 jam sekali dan belum menstruasi setelah melahirkan, maka hal itu dapat jadikan sebagai KB alami, Moms.
ADVERTISEMENT
Kendati demikian, ada beberapa ibu menyusui yang malah ingin kembali hamil atau memiliki rencana kehamilan berikutnya tak lama setelah melahirkan. Apakah Anda salah satunya?
Bahkan beberapa ibu menyusui mungkin berpikir ingin mengonsumsi obat penyubur kandungan agar segera diberikan keturunan lagi. Tapi yang menjadi pertanyaan, apakah hal ini aman dilakukan?
Terlebih, bila bayi Anda masih masih menyusui eksklusif. Nah, lebih jelasnya, kita bahas di sini, yuk, Moms.

Penjelasan soal Ibu Menyusui Minum Obat Penyubur

Ilustrasi obat Ibu Menyusui. Foto: Shutter stock
Wendy Wisner, IBCLC, Konsultan Laktasi, seperti dilansir Romper, mengatakan bahwa beberapa obat penyubur yang diminum ibu menyusui mungkin saja memberikan pengaruh, sementara yang lainnya tidak. Ia pun lebih menyarankan agar Anda berkonsultasi terlebih dulu ke dokter sebelum mengonsumsi obat penyubur.
ADVERTISEMENT
Sementara itu, Dr. Andrea Reh, Ahli Endokrin Reproduksi, mengimbau, apabila Anda ingin mengonsumsi obat penyubur kandungan, maka akan lebih aman bila Anda sudah berhenti menyusui selama 1-2 bulan.
Menurutnya, sama halnya dengan obat lainnya, obat penyubur yang Anda konsumsi bisa masuk ke dalam ASI.
"Menunda perawatan sebentar bisa menjadi pilihan yang lebih aman untuk bayi yang sedang menyusui," ujar Dr. Reh.
Terlebih, hingga kini diketahui bahwa beberapa obat kesuburan dapat mengganggu produksi ASI Anda, Moms. Misalnya saja, obat Clomid dan Femara, yang masing-masing dapat memengaruhi hormon, reseptor estrogen, dan produksi estrogen. Kendati hanya bersifat sementara, tapi ini dapat menurunkan suplai ASI.
Ilustrasi menyusui Foto: Shutterstock
Ada pun, menyusui dapat membuat cara kerja obat kesuburan tersebut menjadi kurang efektif, Moms. Menurut Dr. Rebecca Chilvers, Dokter Kandungan yang berdomisili di Texas, US, secara umum menyusui sendiri dapat menurunkan kesuburan dengan meningkatkan prolaktin dan menurunkan produksi estrogen dalam tubuh yang pada gilirannya memengaruhi ovulasi dan menipiskan lapisan rahim. Bagi kebanyakan orang, hal ini bisa mencegah kehamilan.
ADVERTISEMENT
"Menyusui seringkali menghalangi seorang wanita untuk berovulasi, yang mana hal ini dapat juga menghalangi tujuan kebanyakan obat kesuburan," tutur Dr. Reh.
Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI) dalam laman resminya juga menjelaskan bahwa obat apa pun yang dikonsumsi ibu menyusui bisa masuk ke dalam ASI. Namun, hanya sekitar 1 persen dari dosis obat saja yang sampai ke bayi. Itu artinya, selama proses menyusui berlangsung hanya sejumlah kecil saja dari kandungan obat yang akan dirasakan bayi.
Kendati hanya sedikit, hal ini bisa saja memengaruhi bayi Anda, Moms. Untuk itu, selama proses menyusui, Anda disarankan untuk tidak minum obat sembarangan. Lebih baik, konsultasikan terlebih dulu ke dokter--terlebih bagi Anda yang memiliki riwayat infertilitas. Sebab, dikhawatirkan obat penyubur kandungan atau jenis apa pun yang Anda konsumsi dapat memberikan efek kurang baik untuk si kecil.
ADVERTISEMENT