Ibu Trauma Usai Melahirkan, Ini Pengaruh pada Fisik dan Psikisnya

7 Juni 2022 19:00 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
4
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
ilustrasi ibu trauma setelah melahirkan. Foto: Shutterstock
zoom-in-whitePerbesar
ilustrasi ibu trauma setelah melahirkan. Foto: Shutterstock
ADVERTISEMENT
Usai melahirkan, ibu baru umumnya akan merasakan perubahan dalam hidupnya. Salah satunya adalah dari segi mental. Sebagian ibu mungkin akan merasakan baby blues hingga depresi postpartum. Bahkan, dalam beberapa kasus, ada beberapa ibu yang merasa trauma setelah melahirkan.
ADVERTISEMENT
Dalam istilah medis, trauma setelah melahirkan disebut dengan PTSD postpartum atau PTSD pascapersalinan. PTSD merupakan singkatan dari post-traumatic stress disorder atau gangguan stres pascatrauma. Kondisi ini umumnya disebabkan oleh pengalaman melahirkan yang traumatis, seperti operasi caesar darurat, kelahiran caesar, dan mengalami komplikasi setelah melahirkan.
Nah Moms, rasa trauma setelah melahirkan secara langsung dapat mempengaruhi kondisi fisik dan psikis ibu. Berikut penjelasannya sebagaimana dikutip dari Verywell Family.

Pengaruh Trauma Pascapersalinan pada Fisik Ibu

Ilustrasi vagina nyeri usai melahirkan Foto: Shutterstock
Efek fisik dari kelahiran traumatis umumnya cukup bervariasi pada setiap kasusnya. Ibu mungkin mengalami robekan di vagina, nyeri, hingga inkontinensia. Selain itu, kelahiran traumatis juga dapat mempengaruhi pengalaman menyusui dan sulit merasakan kenikmatan hubungan seksual dengan suami.
ADVERTISEMENT
“Dalam jangka pendek beberapa wanita mengalami kesulitan dengan tindakan fisik menyusui, atau mungkin merasa sulit mengontrol rasa sakit pascapersalinan,” jelas Daniela Carusi, M.D., M.Sc., direktur Obstetri Bedah dan Kelainan Plasenta di Brigham dan Women’s Hospital Boston.
“Sementara itu, beberapa pasien dapat menghidupkan kembali pengalaman traumatis mereka, seperti merasa bahwa mereka mengalami pendarahan lagi. Ibu lain mungkin mengalami kesulitan dengan keintiman fisik dan hubungan seksual,” lanjutnya.

Pengaruh Trauma Pascapersalinan pada Psikis Ibu

ilustrasi ibu trauma setelah melahirkan. Foto: Shutterstock
Proses melahirkan yang traumatis dapat memberikan luka emosional yang membekas, seperti kesedihan, ketakutan, hingga depresi. Beberapa penelitian bahkan menunjukkan bahwa mereka yang memiliki pengalaman melahirkan yang negatif cenderung tidak ingin memiliki anak lagi.
“Pasien dengan pengalaman traumatis mungkin merasa sedih tentang pengalaman kelahiran mereka, dan mengisolasi diri dari anggota keluarga dan lingkungan mereka yang mungkin tidak memahami pengalaman pasien,” ungkap dr. Carusi.
ADVERTISEMENT
Menurut dr. Carusi, beberapa gejala yang umum dialami oleh ibu yang trauma setelah melahirkan yaitu sering teringat dengan pengalaman buruk saat persalinan, gangguan tidur, dan kecemasan berlebihan. Hal itu bisa berdampak pada hubungan ibu dengan bayi, suami, dan anggota keluarga yang lain.
Selain itu, ketakutan dan ingatan pada pengalaman negatif dapat menyebabkan ibu terlalu berhati-hati dalam berhubungan dengan bayinya, sehingga dapat mempengaruhi ikatan antara ibu dan bayi. Jika tidak segera ditangani, hal tersebut dikhawatirkan akan terjadi terus-menerus dan mempengaruhi pola asuh ibu pada anak.