Imunitas Rendah, Bolehkah Ibu Hamil Tetap Puasa di Tengah Pandemi Virus Corona?

26 April 2020 9:05 WIB
comment
1
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Hamil PTR Foto: Shutterstock
zoom-in-whitePerbesar
Hamil PTR Foto: Shutterstock
ADVERTISEMENT
Tak sedikit ibu hamil yang mempertanyakan, apakah dirinya boleh berpuasa di tengah pandemi virus corona? Sebab ibu hamil dinilai termasuk pihak yang rentan terkena COVID-19.
ADVERTISEMENT
Pasalnya perubahan hormon pada ibu hamil berdampak menurunkan imunitasnya, sehingga meningkatkan risiko terpaparnya penyakit.
Dokter Spesialis Kebidanan dan Kandungan, dr. Shanty Olivia Febrianti Jasirwan, SpOG, menjelaskan bahwa World Health Organization (WHO) sendiri mengungkap belum ada studi yang menyatakan, bahwa orang yang berpuasa berisiko terinfeksi COVID-19, termasuk pada ibu hamil.
Akan tetapi yang wajib diperhatikan adalah bila ingin berpuasa harus dalam kondisi yang sehat, baik pada ibu hamil ataupun tidak. Ya Moms, ibu hamil diperbolehkan puasa namun dengan syarat dirinya dan janinnya dalam keadaan sehat.
"Begitu juga dengan orang hamil, tidak ada larangan untuk berpuasa. Nah jadi perlu perhatian ekstra, jadi penting sekali bagi ibu hamil ini sebelum berpuasa sebaiknya mereka berkonsultasi dengan dokter kandungan, jadi dinilai kondisi kehamilannya itu memungkinkan atau tidak. Secara fisik pertumbuhan bayinya baik, tidak ada penyakit penyerta, atau tidak ada kelainan apa-apa, jadi semua kondisinya fit," jelasnya saat dihubungi kumparanMOM belum lama ini.
ibu hamil Foto: Shutterstock
Jika kehamilan masih trimester pertama, sebaiknya tidak perlu memaksakan puasa terlebih jika kondisi Anda kerap masih muntah dan mual. Begitu juga bila kehamilan trimester tiga, sebenarnya tidak disarankan untuk berpuasa, sebab ibu hamil pada trimester akhir cenderung membutuhkan energi yang ekstra menjelang persalinan.
ADVERTISEMENT
"Biasanya pada 3 bulan pertama itu kan pembentukan organ bayi, seperti jantung, otak, dan syaraf. Oleh karena itu ada rekomendasi bahwa trimester pertama, agar ibu hamil tidak dulu berpuasa. Cuma, itu hanya rekomendasi. Tapi kalau tidak ada keluhan mual muntah, dan perkembangan janinnya baik-baik saja, diperbolehkan (puasa)," jelas dr. Shanty.
Bila kondisi sehat dan mampu berpuasa, maka selanjutnya yang harus diperhatikan adalah kenaikan berat badan ibunya maupun bayinya, Moms. Normalnya, ibu hamil akan mengalami kenaikan berat badan 300-500 gram per-minggu. Jika, ibu hamil tersebut tidak mengalami kenaikan berat badan, maka disarankan untuk tidak berpuasa.
"Jadi harus diperhatikan kenaikan berat badan ibunya dan bayinya. Kalau tidak ada kenaikan berat badan janin atau ibunya, maka tidak disarankan untuk berpuasa, karena asupannya yang menjadi kurang," imbuhnya.
ADVERTISEMENT
Lantas, adakah syarat makanan yang harus ibu hamil konsumsi selama menjalani puasa?
dr. Shanty menyebut, apabila ibu hamil ingin berpuasa maka asupan gizi pada saat makan sahur harus benar-benar diperhatikan. Penting juga untuk memperhatikan kalori yang masuk pada ibu hamil.
Ya, ibu hamil membutuhkan 2500 kalori per-harinya, Moms. Kalori tersebut bisa saja didapatkan dari pola makan sahur dan berbuka yang seimbang dan lengkap, yaitu meliputi karbohidrat, protein, lemak dan sayur.
Selain itu, Anda juga memperhatikan asupan air yang masuk ke dalam tubuh, agar tidak dehidrasi saat puasa. Setidaknya, ibu hamil membutuhkan 8-10 gelas per harinya.
"Minumnya juga harus tercukupi, jadi bisa dibagi 8 - 10 gelas perhari. jadi misalnya saat buka puasa 2 gelas, kemudian 2 gelas lagi saat menjelang tarawih, dua gelas lagi menjelang tidur, 2 gelas lagi menjelang sahur," ujar dokter yang praktik di RS Hermina Daan Mogot, Jakarta ini.
ADVERTISEMENT
Sebelum melanjutkan ibadah puasa dan demi kebaikan Anda juga janin, apakah Anda sudah penuhi kriteria yang disebutkan dokter di atas, Moms?