Ingin Berikan Permen ke Anak seperti Gya Sadiqah? Yuk, Simak Kata Dokter

20 Oktober 2020 13:56 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Gya Sadiqah, Tarra Budiman dan anaknya Kalea Foto: Instagram @gyaps
zoom-in-whitePerbesar
Gya Sadiqah, Tarra Budiman dan anaknya Kalea Foto: Instagram @gyaps
ADVERTISEMENT
Selain cokelat, es krim, kue, kebanyakan anak umumnya juga menyukai makanan manis jenis lainnya, seperti permen. Setuju, Moms? Ya, mengonsumsi makanan manis sendiri sebenarnya berrmanfaat sebagai sumber energi dan dapat meningkatkan mood.
ADVERTISEMENT
Bicara soal permen, istri Tarra Budiman, Gya Sadiqah belum lama ini memberikan anaknya, Kalea Jada Agyra permen. Ya, untuk pertama kalinya, Kalea diberikan permen jenis lolipop. Dalam keterangan unggahan di Instagram pribadinya itu, Gya mengatakan bahwa si kecil yang berusia 21 bulan alias 1 tahun 9 bulan ini tampak senang makan lolipop untuk pertama kalinya.
"Happy pertama kali makan lollipop," tulis Gya Sadiqah.
Lantas, adakah usia tepat anak diperkenalkan pada permen?

Sekilas soal Permen

Moms, perlu Anda ketahui bahwa permen merupakan makanan berkalori tinggi yang umumnya mengandung gula, air, dan sirup fruktosa. Permen maupun makanan yang mengandung gula dalam jumlah tinggi pun bila dimakan berlebihan atau terus-menerus akan menimbulkan berbagai risiko bagi kesehatan, seperti merusak gigi sehingga gigi menjadi bolong dan harus ditambal atau bahkan dicabut.
Ilustrasi anak makan permen. Foto: Aditia Noviansyah/kumparan

Kata Dokter soal Anak Konsumsi Permen

Dokter Spesialis Konsultasi Gizi Klinik dr. Jovita Amelia, Msc, SpGK, mengatakan bahwa dari segi gizi, permen kebanyakan hanya mengandung gula yang sebenarnya tidak diperlukan anak. Itu karena, gula atau karbohidrat dapat diperoleh dari makanan lain.
ADVERTISEMENT
Selain itu, menurut dokter yang praktik di Ciputra Hospital Citra Garden City, Jakarta Barat ini, kandungan gula tersebut tak memenuhi kecukupan gizi dan dapat membuat anak merasa kenyang. Hal inilah yang dapat menyebabkan si kecil jadi malas makan makanan lain yang memang mengandung gizi lengkap. Sehingga, bila ingin memberikan si kecil permen, sesekali saja ya, Moms. Jangan sampai berlebihan memberikan si kecil permen, apalagi hingga ia ketagihan.
"Menurut saya permen tidak perlu diberikan pada anak sih. Kalau memang mau diberikan, ya di usia yang sudah bisa makan dan menelan dengan baik," ujarnya kepada kumparanMOM.
Lantas, adakah patokan usia tepat memberikan permen pada si kecil?
Ia kembali menjelaskan tak ada patokan usia pemberian permen pada anak. Namun, perlu dipahami bahwa permen biasanya memiliki ukuran kecil sehingga dapat menimbulkan risiko tersedak pada anak. Terkait hal itu, dr. Jovita pun menyarankan, sebaiknya permen dapat diberikan ketika anak sudah bisa makan dan menelan dengan baik atau koordinasi mulutnya sudah bekerja dengan baik, yaitu di atas 3-4 tahun.
ADVERTISEMENT
Jadi, Moms, seperti kata dr. Jovita, sebagai orang tua kita harus bijak dalam memilih makanan yang baik dan tentunya bermanfaat untuk tumbuh kembang si kecil.
***