news-card-video
Jakarta
imsak
subuh
terbit
dzuhur
ashar
maghrib
isya

Ingin Sukses Menulis Buku Anak? Pahami Dulu 7 Hal Ini

31 Mei 2021 17:06 WIB
·
waktu baca 3 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tips sukses menulis buku anak dari Watiek Ideo Foto: Shutterstock
zoom-in-whitePerbesar
Tips sukses menulis buku anak dari Watiek Ideo Foto: Shutterstock
ADVERTISEMENT
Buku adalah jendela dunia. Itulah kenapa, buku merupakan salah satu hal penting yang harus orang tua berikan kepada anak sejak usia dini.
ADVERTISEMENT
Ya Moms, tak perlu menunggu usia sekolah untuk memperkenalkan buku kepada ana. Kita bisa memperkenalkan buku sejak dini kepada si kecil.
Orang tua juga perlu memahami, buku anak dapat memberi banyak manfaat baik untuk si kecil seperti, membangun perkembangan otak dan daya imajinasi, meningkatkan kemampuan bahasa hingga meningkatkan kemampuan komunikasi si kecil.
Ingin mencoba menulis sendiri cerita atau buku untuk anak? Wah, keren sekali! Tapi menurut penulis buku anak kawakan, Watiek Ideo, yang telah sukses menerbitkan ratusan judul buku anak mengatakan, ada beberapa hal yang harus dipahami oleh seorang penulis buku anak sebelum memulai proses penulisan. Apa saja?

7 Hal yang Harus Dipahami Penulis Buku Anak

7 Hal yang Harus Dipahami Penulis Buku Anak Foto: Shutterstock
1. Motivasi Penulis
ADVERTISEMENT
“Pertama saya harus menggali motivasi di dalam diri saya. Bagi saya, saya punya banyak hal ingin dibagikan untuk orang banyak. Saya ingin menyampaikan pesan tertentu yang ternyata tidak saya temukan di buku anak, saat saya membacakan buku itu pada anak saya sendiri,” kata Watiek.
Oleh sebab itu, Watiek berusaha membuat kerasahannya itu menjadi topik baru di dalam bukunya. Karena ia ingin menyampaikan pesan-pesan penting itu kepada anaknya sendiri dan anak-anak lainnya.
2. Pahami Dunia Anak
Setelah itu, yang harus dilakukan seorang penulis buku adalah belajar memahami dunia anak-anak. Menurut Watiek, dunia anak-anak itu terkesan random dan spontan. Berbeda dengan dunia orang dewasa yang logis dan tersusun rapi.
“Jadi, saya harus meletakkan kaki saya di sepatu mereka, agar saya bisa menulis untuk mereka dan akhirnya mereka suka ceritanya,” lanjut Watiek.
Tips untuk menulis buku anak Foto: Shutterstock
3. Lihat dengan Sudut Pandang Anak
ADVERTISEMENT
Kemudian, penulis mencoba untuk melihat sesuatu dengan sudut pandang anak-anak. Misalnya, dengan menggali memori masa kecilnya dulu seperti apa. Apa mainan kesukaannya, makanan kesukaannya, siapa temannya hingga kebiasaan-kebiasaan yang mungkin dilakukan saat masih anak-anak.
4. Dunia anak penuh imajinasi
Dunia anak itu penuh dengan imajinasi yang terkadang mungkin terkesan tidak masuk akal. Tapi, penulis harus meletakkan egonya sebagai orang dewasa. Jadi, penting bagi penulis untuk melakukan imajinasi yang sama dengan anak-anak. Hal ini akan membuat penulis semakin terhubung dengan anak-anak.
“Misalnya, daun kan berwarna hijau. Bisa saja anak mengimajinasikan itu berwarna pink. Jadi saya melakukan hal yang sama, lalu saya pikirkan kira-kira siapa ya yang akan tinggal di negeri pohon yang memiliki daun pink ini?,” kata Watiek lagi.
Penulis harus paham bahwa dunia anak penuh petualangan dan rasa ingin tahunya tinggi Foto: Shutterstock
5. Pahami: Rasa Ingin Tahu Anak Tinggi
ADVERTISEMENT
Wajib bagi penulis untuk paham bahwa dunia anak penuh dengan petualangan dan rasa ingin tahunya yang tinggi. Cobalah untuk membuat jalan cerita dengan memberi kesempatan tokoh di dalam buku untuk memembuat masalah dan menyelesaikannya sendiri. Sehingga, hal itu akan membuat anak merasa penasaran dan senang membacanya.
6. Ingat, Anak adalah Peniru Ulung
“Pahami bahwa anak adalah peniru ulung, kita harus hati-hati dengan khayalan yang kita tulis. Karena itu bisa jadi akan ditiru oleh anak. Jadi, hati-hati dalam menempatkan kata dan kalimat,” lanjut Watiek.
Biasanya penulis buku anak akan bekerja sama dengan desainer untuk memperkuat ceritanya. Jadi, mereka juga harus berhati-hati dengan visualisasinya, jangan sampai salah menyampaikan pesan dari gambar.
Seorang anak membaca buku di Taman Warna-warni di kawasan Sawah Lio, Jakarta Barat (13/2). Foto: Iqbal Firdaus/kumparan
7. Riset Sebelum Menulis
ADVERTISEMENT
Hal yang tak kalah penting dilakukan sebelum memulai penulisan adalah riset. Menurut Watiek, ia biasanya melakukan riset pada literatur, observasi hingga berdialog dengan berbagai pakar. Proses mengamati, membaca dan bertanya perlu dilakukan untuk mengetahui permasalahan, kondisi pasar hingga target pembaca buku anak.
Penulis: Hutri Dirga Harmonis