Jelang Kelahiran Gerakan Bayi Tak Seaktif Sebelumnya, Normalkah?

5 April 2022 11:00 WIB
ยท
waktu baca 2 menit
comment
4
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ilustrasi bayi di dalam kandungan. Foto: yucelyilmaz/Shutterstock
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi bayi di dalam kandungan. Foto: yucelyilmaz/Shutterstock
ADVERTISEMENT
Bayi di dalam kandungan aktif bergerak sejak trimester pertama, namun baru akan dirasakan ibu hamil pada trimester kedua. Gerakan bayi menunjukkan bahwa kondisi kehamilan ibu berjalan dengan sehat, begitu pula janin di dalam rahimnya.
ADVERTISEMENT
Ibu hamil akan merasakan sensasi kedutan, tendangan, pukulan, hingga seperti gulungan air di dalam perutnya saat si kecil aktif. Gerakan bayi di dalam kandungan akan terus berubah dan meningkat frekuensinya memasuki trimester kedua dan ketiga kehamilan.
Menurut American Congress of Obstetricians and Gynecologists (ACOG), normalnya bayi di dalam kandungan akan bergerak sebanyak 10 kali dalam 2 jam. Lantas, apakah bayi akan tetap aktif bergerak menjelang kelahirannya?

Penjelasan soal Gerakan Bayi Menjelang Kelahirannya

Ilustrasi gerakan bayi di dalam kandungan. Foto: yucelyilmaz/Shutterstock
Pada awal trimester ketiga kehamilan, bayi di dalam kandungan akan lebih sering menendang, memukul, dan bergerak dengan berbagai koreografi dengan tenaga yang lebih kuat. Hal ini dijelaskan oleh dokter kandungan dan keluarga, Peter Rippey, MD, seperti dikutip dari Family Doctor.
ADVERTISEMENT
Gerakan bayi biasanya akan lebih keras dan jelas, dengan frekuensi yang lebih sering dari sebelumnya. Mengutip Web MD, bayi di dalam kandungan juga akan bergerak saat merespons suara atau sentuhan pada trimester ketiga. Oleh karena itu, si kecil mungkin akan segera bergerak ketika ibu mengajaknya bicara atau ayah mengelus perut ibu.
Namun, penelitian menunjukkan bahwa bayi akan bergerak sekitar 30 kali dalam sehari pada trimester ketiga kehamilan. Artinya, jumlah ini lebih sedikit atau menurun jika dibanding sebelumnya di mana bayi akan bergerak setidaknya 10 kali dalam setiap 1 jamnya.
Ilustrasi gerakan bayi di dalam kandungan. Foto: SciePro/Shutterstock
Ya Moms, menjelang kelahiran bayi, ibu mungkin akan merasakan lebih banyak peregangan dan gulungan, namun dengan lebih sedikit tendangan dan pukulan. Sebab, ukuran bayi yang semakin membesar membuat ruang di dalam rahim juga semakin sempit. Sehingga, membuat bayi juga lebih sulit untuk bergerak seperti sebelumnya.
ADVERTISEMENT
Jadi, bayi di dalam kandungan mungkin mengalami penurunan gerakan menjelang kelahirannya. Meski begitu, hal ini tidak perlu dikhawatirkan, Moms. Menurut dokter kandungan di Harvard Medical School di Boston, Ruth Fretts, MD, bayi yang sehat akan terus bergerak di dalam kandungan walaupun dengan frekuensi yang menurun hingga waktu kelahiran tiba nanti.