Kabar Baik Moms, Kasus COVID-19 di Indonesia Terus Menurun!

1 Maret 2022 16:59 WIB
·
waktu baca 3 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Kasus COVID-19 di Indonesia Terus Turun! Begini Update-nya. Foto: Shutterstock
zoom-in-whitePerbesar
Kasus COVID-19 di Indonesia Terus Turun! Begini Update-nya. Foto: Shutterstock
ADVERTISEMENT
Kementerian Kesehatan (Kemenkes) menujukkan data terbaru soal kasus COVID-19 selama sepekan terakhir. Dari data yang dihimpun, kasus konfirmasi COVID-19 harian dan perawatan pasien dinyatakan sudah mulai melandai.
ADVERTISEMENT
Ya Moms, angka kasus harian di akhir Februari, Senin (28/2) berada di angka 25.054, lebih rendah dari Minggu (27/2) yang di angka 34.976.
Selain itu, kasus aktif pun tercatat mengalami penurunan 10%, atau sebanyak 19.200 kasus, dari 573.898 kasus kemarin (28/2) menjadi 554.698 kasus hari ini (1/3).
“Beberapa provinsi sudah mulai mengkonfirmasi penurunan kasus harian dan perawatan pasien selama tiga minggu terakhir ini seperti DKI Jakarta, Banten, Bali, Maluku, Papua, dan NTB. Inilah yang membuat posisi perawatan pasien di rumah sakit melandai karena kontribusi pasien di daerah dengan populasi besar juga ikut turun,” kata dr. Siti Nadia Tarmizi M.Epid. selaku Juru Bicara Vaksinasi COVID-19 Kemenkes pada situs Kemenkes, Selasa (1/3).
ADVERTISEMENT
Penurunan kasus konfirmasi diikuti dengan penurunan angka kematian serta peningkatan angka kesembuhan pasien COVID-19. Sehingga, tingkat keterisian ruang perawatan baik di Jawa-Bali maupun luar Jawa-Bali sampai saat ini masih terkendali.
Hingga Senin (28/2), angka kesembuhan pasien ada di posisi 43.992. Angka ini lebih baik dari hari sebelumnya Minggu (27/2) yang ada di posisi 39.384.
“Kemenkes terus berupaya menekan risiko terburuk akibat infeksi COVID-19, sehingga salah satu jalan agar terbebas dari pandemi dan menuju endemi adalah lewat percepatan vaksinasi," tuturnya.

COVID-19 akan Jadi Endemi

ayah dan anak memakai masker Foto: Shutterstock
Menteri Kesehatan, Budi Gunadi Sadikin, menyebut COVID-19 akan berubah statusnya dari pandemi menjadi endemi. Namun sebelum itu, protokolnya tengah disiapkan, Moms.
"Pak Presiden atas masukan Pak Menko atas strategi pandemi jadi endemi, kita sudah siapkan protokolnya," kata Budi Gunadi dalam konferensi pers virtual, Senin (28/2).
ADVERTISEMENT
Endemi artinya COVID-19 tetap ada, tapi status ancamannya di bawah pandemi. Biasanya ada indikator tertentu, seperti kasus dan kematian yang konsisten melandai.
Menurut Budi Gunadi, ada sejumlah hal yang menjadi pertimbangan perubahan status COVID-19 dari pandemi ke endemi. Selain pertimbangan scientific atau kesehatan, ada juga urusan sosial, politik, dan lain-lain.
"Dan itu juga yang terjadi di negara lain. Arahan beliau (Presiden Jokowi) coba seimbang, jangan terlalu banyak murni pertimbangan sosial, politik, dan lain-lain," jelasnya.
Menkes juga menyampaikan bahwa puncak kematian akibat varian Omicron mencapai 250 orang. Hal ini menunjukkan angka yang jauh lebih rendah dibandingkan dengan kematian pada gelombang varian Delta yang mencapai 2.000 orang.

Segera Dapatkan Vaksin Booster

Setelah dapat vaksin primer lengkap, segera daftar untuk vaksinasi booster. Foto: Dhemas Reviyanto/ANTARA FOTO
Meski menunjukkan tren penurunan, Kemenkes berupaya terus meningkatkan kesiapsiagaan layanan kesehatan terutama ruang perawatan pasien COVID-19. Hal itu dilakukan guna mengantisipasi apabila sewaktu-waktu terjadi eskalasi kasus.
ADVERTISEMENT
Vaksinasi dan protokol kesehatan adalah kunci utama pengendalian COVID-19. Kombinasi keduanya telah terbukti efektif dalam menekan angka kesakitan dan keparahan akibat infeksi COVID-19.
Jadi, setelah dapat vaksin primer lengkap, segera daftar untuk vaksinasi booster, Moms.
"Memberikan vaksinasi lengkap hingga booster akan memberikan pertahanan lebih tinggi, terutama bagi lansia, pasien dengan komorbid, dan anak-anak terhadap risiko bergejala berat hingga kematian akibat COVID-19,” kata dr. Nadia.