Untitled Image

Kecerdasan IQ Penting untuk Masa Depan Anak, Kenapa?

25 Januari 2023 19:37 WIB
·
waktu baca 4 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Kecerdasan IQ memengaruhi masa depan anak. Foto: Shutterstock
zoom-in-whitePerbesar
Kecerdasan IQ memengaruhi masa depan anak. Foto: Shutterstock
Memiliki anak yang cerdas dan berprestasi tentu jadi kebanggaan tersendiri bagi setiap orang tua. Bukan semata karena nilai-nilai akademik yang tinggi, banyak orang tua percaya bahwa kecerdasan dapat menuntun anak ke masa depan yang lebih cerah. Benarkah?
Ya, banyak orang tua yang mengasosiasikan kecerdasan dengan poin IQ (intelligence quotient) yang tinggi. IQ memang berperan mengukur kemampuan dan potensi seseorang dalam logika, memecahkan masalah, memahami ide-ide baru, hingga penguasaan bahasa.
Ternyata penelitian mengenai korelasi IQ dan karier anak di masa depan telah dilakukan Universitas Vanderbilt di Amerika Serikat berjudul “Who Rises to the Top? Early Indicators”. Penelitian yang melibatkan 320 responden tersebut menemukan bahwa orang dengan poin IQ lebih tinggi cenderung memperoleh pendapatan tinggi dan potensi karier menjanjikan dibandingkan mereka yang memiliki IQ lebih rendah.
Remaja dengan kemampuan matematika dan penalaran verbal yang baik juga berpotensi lebih besar untuk bersaing dalam ekonomi global, karena mereka dapat lebih cepat menyerap ilmu baru yang ia dapatkan. Karenanya, orang-orang dengan IQ tinggi banyak mengisi pekerjaan rumit dan kompleks, seperti fisikawan, ilmuwan, hingga ahli bedah.
Hal tersebut didukung pernyataan psikolog dari Wharton School, University of Pennsylvania, Adam Grant, yang menjelaskan bahwa kemampuan kognitif mengambil peranan penting dalam kinerja seorang karyawan. Berdasarkan hasil penelitian yang ia lakukan terhadap ratusan tenaga kerja, dapat disimpulkan bahwa karyawan yang memiliki IQ tinggi cenderung mendapatkan gaji lebih tinggi.
“Di tempat kerja, kemampuan kognitif lima kali lebih kuat daripada kecerdasan emosional. Di Amerika, rata-rata karyawan dengan kemampuan kognitif tinggi menghasilkan pendapatan tahunan lebih dari USD 195.000, sedangkan mereka yang memiliki kemampuan kognitif rendah dan rata-rata hanya menghasilkan USD 109.000," ungkap Adam dikutip dari Inc.com.
Selain itu, dilansir Harvard Business Review, hingga saat ini masih banyak perusahaan mengidentifikasi karyawan berpotensi tinggi dengan tiga cara, yaitu kemampuan, keterampilan sosial, dan ambisi. Kemampuan di sini termasuk dengan kemampuan kognitif yang menonjol.

Stimulasi perkembangan otak untuk tingkatkan kecerdasan IQ

Kecerdasan IQ memengaruhi masa depan anak. Foto: Shutterstock
Perkembangan otak bayi yang optimal sangat menentukan kelancaran keterampilan motorik dan kemampuan kognitifnya hingga dewasa. Menurut laman Early Childhood Education and Care, perkembangan otak paling pesat terjadi saat anak baru lahir hingga menginjak usia 3 tahun. Di usia tersebut, anak memiliki sekitar 1.000 triliun sinapsis (celah koneksi antar neuron otak), atau terbanyak yang pernah manusia miliki di hidupnya.
Koneksi antar neuron otak ini terbentuk dari aktivitas sehari-hari, hubungan, dan perhatian yang diterima seorang anak di tahun-tahun awal mereka. Inilah yang akan memberikan dasar untuk perkembangan otak lebih lanjut di kemudian hari.
Karenanya, orang tua dan anggota keluarga memainkan peran penting dalam mengoptimalkan perkembangan otak anak. Ada empat pilar kecerdasan akademis anak yang sebaiknya diasah sejak dini untuk mendukung masa depannya, yaitu pemecahan masalah, memori, kosa kata, dan kognitif.
Anda bisa memanfaatkan berbagai permainan untuk mengasah kecerdasan kognitifnya, misalnya mencocokkan benda sesuai warnanya, menyusun balok, puzzle, hingga permainan tradisional seperti congklak.
Interaksi yang intens antara anak dan orang tua juga tak kalah penting. Menurut psikolog Bryan Roche, Ph.D., dari Maynooth University, Irlandia, semakin banyak percakapan yang dilakukan orang tua dan anaknya, maka kecerdasan anak pun akan meningkat.
"Orang tua dapat meningkatkan IQ anak sebanyak enam poin hanya dengan membiasakan diri berinteraksi dan berdiskusi aktif sejak dini sebelum anak berusia empat tahun,” jelasnya.
Membacakan buku juga sangat bermanfaat. Namun alih-alih hanya menyuruh anak mendengarkan, sebaiknya bangun suasana yang interaktif, dengan memainkan suara dan emosi saat membaca buku, lalu diskusikan kembali isi buku tersebut bersama si kecil. Biarkan si kecil mengungkapkan pendapatnya tentang buku tersebut untuk melatih daya imajinasi, pemahaman, dan kepercayaan dirinya.
Selain stimulasi, yang tidak kalah penting tentu saja memenuhi nutrisi harian si kecil lewat makanan dan minuman bergizi, Moms. Pastikan anak mendapatkan asupan nutrisi yang bervariasi setiap harinya.
Jangan lupa juga dampingi dengan Enfagrow A+ MFGM Pro untuk bantu lengkapi nutrisi anak dan mendukung perkembangan kognitifnya. Enfagrow A+ MFGM Pro mengandung DHA dan berbagai nutrisi lainnya yang dapat mengoptimalkan perkembangan otak anak.
Enfagrow A+ MFGM Pro mengandung DHA dan berbagai nutrisi lainnya yang dapat mengoptimalkan perkembangan otak anak. Foto: Enfagrow A+
Enfagrow A+ MFGM Pro juga mengandung zat besi, zinc, vitamin C, dan vitamin B1, B2, B3, B6, serta B12, dan Omega 3. Bryan Roche mengungkapkan, bayi yang diberi susu formula dengan Omega 3 ternyata memiliki IQ yang lebih tinggi dibandingkan anak yang diberi susu formula biasa. Enfagrow A+ MFGM Pro tersedia dalam rasa original yang 0% Sucrose, vanila, dan madu yang disukai anak.
Yuk, Moms, bantu optimalkan perkembangan IQ si kecil dengan Enfagrow A+ MFGM Pro yang mengandung DHA lebih tinggi! Enfagrow A+ MFGM Pro bisa langsung dibeli di minimarket, supermarket, atau official store Enfagrow A+ di e-commerce kesayangan. Kunjungi juga Instagram @enfaclub dan www.enfa.co.id untuk informasi produk lainnya!
Artikel ini merupakan bentuk kerja sama dengan Enfagrow A+
Sedang memuat...0 Konten
Sedang memuat...0 Konten
Sedang memuat...0 Konten
Sedang memuat...0 Konten
Sedang memuat...0 Konten