Kenali Ciri-ciri Anak yang Butuh Terapi Wicara

6 April 2022 19:30 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
4
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ilustrasi anak yang butu terapi wicara. Foto: Shutter Stock
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi anak yang butu terapi wicara. Foto: Shutter Stock
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Perkembangan bahasa anak akan meningkat seiring bertambahnya usia. Mengutip Sensory Solutions Therapy, anak usia 1 tahun umumnya sudah memahami beberapa kata dasar dan gerakan tertentu. Saat berusia 2 tahun, ia mampu membentuk kalimat dan menggunakan banyak kata.
ADVERTISEMENT
Jumlah kosakata yang ia pahami akan bertambah saat ia berusia 3 tahun. Namun, jika proses tersebut tidak terjadi atau terhambat, bisa jadi anak Anda mengalami masalah bicara.
Nah Moms, untuk mengantisipasi hal tersebut, berikut ini ciri-ciri anak butuh terapi wicara.

Ciri-ciri Anak yang Butuh Terapi Wicara

Gagap saat Berbicara

Ilustrasi anak yang gagap saat berbicara. Foto: Shutterstock
Gagap adalah gangguan bicara yang mengacu pada ketidakmampuan untuk menghasilkan kalimat yang jelas. Kondisi ini biasanya dialami oleh anak usia 2 – 3 tahun.
Orang tua yang kurang jeli biasanya tidak menyadari gejala ini karena mereka berpikir mungkin anak bingung mau berkata apa. Oleh karena itu, coba perhatikan wajah anak untuk memastikan gejala ini. Jika ia terlihat kurang nyaman saat berbicara, pertimbangkan untuk mengunjungi ahli terapi wicara.
ADVERTISEMENT

Menghasilkan Sedikit Kata

Anak berusia 18 bulan umumnya bisa mengucapkan lebih dari 20 kata. Saat ia berusia 2 tahun, jumlah kosakata yang ia pahami akan bertambah sampai 50 lebih. Jika kurang dari itu, konsultasikan pada ahli terapi wicara untuk mengetahui penyebab dan cara mengatasinya.

Sulit Mengartikulasikan Suara Tertentu

anak yang mengalami speech delay Foto: Shutterstock
Artikulasi merupakan hal penting dalam berbicara. Anak yang mengalami speech delay dan membutuhkan terapi bicara umumnya merasa kesulitan saat mengartikulasikan suara tertentu. Misalnya, saat berbicara ia menghilangkan huruf tertentu karena tak bisa mengucapkannya.

Anak Tidak Memahami Perkataan Orang Tua

Anak usia 2 tahun umumnya bisa memahami lebih dari 300 kata yang diucapkan padanya. Hal itu bisa dilihat cari caranya merespons kata-kata orang tuanya, baik itu kalimat perintah atau kalimat tanya. Jika ia tak bisa mengerti, bisa jadi ia mengalami masalah pemahaman dan membutuhkan terapi wicara.
ADVERTISEMENT

Anak Jadi Pendiam di Situasi Sosial

Ilustrasi anak pendiam. Foto: Thinkstock
Anak mungkin jadi pemalu saat berkumpul bersama orang lain. Namun, Anda perlu waspada jika hal itu terjadi terus-menerun. Bukan karena malu, anak-anak yang jadi pendiam di situasi sosial mungkin saja kesulitan mengekspresikan dirinya.
Kondisi ini sebenarnya bisa juga disebabkan oleh masalah kepribadian dan perilaku. Oleh karena itu, konsultasikan dulu pada dokter anak atau psikolog jika anak mengalami hal ini ya, Moms.