Kenapa Anak Lebih Suka Fried Chicken daripada Ayam Goreng Rumahan?

20 Januari 2020 17:03 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ilustrasi anak makan fried chicken Foto: Shutterstock
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi anak makan fried chicken Foto: Shutterstock
ADVERTISEMENT
Di rumah anak hanya makan sedikit atau harus dirayu-rayu lebih dulu, tapi begitu diajak ke mal langsung semangat dan lahap makan fried chicken di resto fast food atau berbagai menu tak sehat lainya? Kesal ya, Moms!
ADVERTISEMENT
Tapi bila Anda pernah mengalaminya, percayalah Anda tidak sendiri. Masalah anak suka makanan yang tak sehat memang kerap dikeluhkan oleh banyak orang tua. Bahkan tak hanya di Indonesia, lho! Tapi juga di negara-negara lain.
ilustrasi anak makan fried chicken Foto: shutterstock
Menurut sebuah penelitian yang diterbitkan dalam The Journal of Children and Media, anak-anak memang cenderung menyukai junk food alias makanan yang tidak sehat atau bergizi rendah seperti fried chicken, burger dan french fries daripada makanan rumahan yang sehat.
Pilihan ini ternyata terkait dengan strategi pemasaran yang kuat dari perusahaan multinasional yang menjual makanan-makanan tak sehat tersebut, Moms.
Para peneliti awalnya menyelidiki hubungan antara pemasaran dan paparan media dan preferensi untuk makanan dan minuman internasional di antara anak-anak di India, Nigeria, Rusia, Brasil, Cina dan Pakistan. Untuk penelitian ini, para peneliti mengumpulkan informasi dari sekitar 2.422 anak-anak antara usia lima dan enam tahun.
ilustrasi anak makan junk food Foto: Shutterstock
Para peserta ditunjukkan gambar-gambar karakter media, termasuk merek-merek populer internasional dan lokal, lantas mereka diminta untuk mengidentifikasi gambar-gambar dan karakter-karakter itu untuk mengetahui persepsi mereka.
ADVERTISEMENT
Setelah itu anak-anak diminta menilai seberapa besar mereka menyukai dan menginginkan berbagai produk (makanan) yang melalui nama karakter maupun logonya. Hasilnya, studi ini menemukan bahwa pengaruh pengenalan logo bahkan lebih kuat daripada paparan media.Inilah yang membuat anak lalu cenderung memilih makanan olahan yang dipasarkan oleh merek internasional ini.
Itulah kenapa anak lebih memilih fried chicken dari resto fast food yang logonya sudah 'lekat' sekali di ingatannya daripada ayam goreng rumahan buatan ibu.
junk food tak baik untuk kesehatan anak Foto: Shutterstock
Namun sudah jadi rahasia umum bahwa junk food membawa banyak dampak negatif untuk kesehatan, terutama anak-anak.
Ya Moms, berikut 4 di antaranya yang perlu jadi perhatian kita:
1. Dapat menyebabkan masalah memori dan pembelajaran
ADVERTISEMENT
Sesuai penelitian yang diterbitkan dalam American Journal of Clinical Nutrition, makan junk food selama lima hari berturut-turut sudah berpengaruh pada tes kognitif yang mengukur perhatian, kecepatan, suasana hati hingga daya ingat seseorang.
2. Menyebabkan obesitas
Junk food sebagian besar sarat dengan kalori dan memiliki nilai gizi nol. Mengkonsumsinya dapat menyebabkan penambahan berat badan dan obesitas bersama dengan sejumlah masalah kesehatan lainnya.
junk food mengandung lemak trans yang tak sehat untuk anak Foto: Shutterstock
3. Mengurangi kemampuan mengendalikan nafsu makan
Kelebihan konsumsi lemak trans yang ditemukan dalam junk food dapat mengirim sinyal membingungkan ke otak. Akibatnya? Kita jadi sulit untuk memproses apa yang kita makan dan seberapa lapar kita sebenarnya.
4. Dapat menyebabkan kecemasan
Makanan cepat saji atau fast food umumnya dikemas dengan karbohidrat olahan yang menyebabkan kadar gula darah berfluktuasi dengan cepat. Jika kadar gula darah turun, kita bisa merasa cemas, bingung dan kelelahan.
ADVERTISEMENT
Nah Moms, yuk, mulai kurangi porsi makan junk food anak maupun anggota keluarga lainnya.