Kenapa Bayi yang Belajar Merangkak Jadi Sulit Tidur?

20 November 2018 16:59 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Bayi merangkak. (Foto: Shutterstock)
zoom-in-whitePerbesar
Bayi merangkak. (Foto: Shutterstock)
ADVERTISEMENT
Melihat si kecil sudah sampai pada tahap bayi merangkak pasti menyenangkan bagi setiap ibu. Artinya bayi Anda tak melewatkan salah satu lompatan perkembangan motorik yang terpenting. Selamat ya, Moms!
ADVERTISEMENT
Fase merangkak ini biasanya berlangsung saat bayi berusia 7-10 bulan. Pada masa itu bayi tak hanya belajar menggerakkan tubuh dengan bertumpu pada lutut dan lengan lho. Dengan merangkak, ia juga belajar mengasah kemampuan visual, memori, kognitif dan keseimbangan bahu.
Di tengah momen kebahagiaan ini Anda mungkin memperhatikan ada yang berubah pada pola tidur bayi. Ia jadi lebih sulit tidur dan sering terbangun dibandingkan sebelumnya. Kenapa ya, Moms?
Ilustrasi Bayi Tidur Nyenyak (Foto:  Tara Raye/Unsplash)
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi Bayi Tidur Nyenyak (Foto: Tara Raye/Unsplash)
Dilansir Baby Sleep Science, tiap lompatan perkembangan motorik bayi memang mempengaruhi pola tidurnya. Perubahan itu dimulai saat si kecil sudah mampu berguling-guling, merangkak, duduk, hingga berjalan.
Namun gangguan tidur pada bayi merangkak lebih parah dibandingkan saat ia hanya bisa berguling-guling. Anda butuh usaha lebih untuk menidurkan si kecil.
ADVERTISEMENT
Bayi yang belajar merangkak lebih sulit tidur karena terlalu bersemangat mengeksplorasi kemampuan barunya. Ia tidak begitu tertarik untuk tidur karena ingin merangkak ke sana kemari.
Selain itu, otak bayi juga berkembang pesat pada fase ini. Merangkak mengharuskan bayi menggerakkan sisi tubuh kanan dan kiri dengan seirama sehingga menstimulus dua sisi otaknya untuk saling berinteraksi.
Bayi merangkak.  (Foto: Shutterstock)
zoom-in-whitePerbesar
Bayi merangkak. (Foto: Shutterstock)
Nah, interaksi itu akan menghasilkan koordinasi dua belahan otak sehingga keduanya bekerja seimbang. Namun, efek dari fase bayi merangkak ini adalah pola tidurnya akan terganggu untuk sementara waktu.
Jika sudah begitu, Anda memang harus lebih bersabar, Moms. Sebab kadang si kecil tak hanya sulit tidur di malam hari, namun juga susah diajak tidur siang. Padahal bayi butuh tidur 12 jam agar perkembangannya tak terganggu.
ADVERTISEMENT
Tapi tak perlu cemas berlebihan. Meski ia sulit tidur sebenarnya perubahan ini tidak mengurangi jam tidurnya, Misalnya dia tidur lebih singkat pada malam hari, maka biasanya si kecil akan tidur siang lebih lama.