Kenapa Komplikasi Luka Bakar pada Anak Lebih Berbahaya daripada Orang Dewasa?

13 Oktober 2022 18:06 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ilustrasi luka bakar pada anak.  Foto: HENADZI KlLENT/shutterstock
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi luka bakar pada anak. Foto: HENADZI KlLENT/shutterstock
ADVERTISEMENT
Luka bakar bisa terjadi siapa saja, termasuk pada anak-anak. Cedera ini sebagian besar dialami anak akibat kecelakaan saat bermain di rumah. Misalnya, menyentuh zat kimia berbahaya, ketumpahan air panas, menyentuh aliran listrik, atau terkena paparan sinar matahari.
ADVERTISEMENT
Tak hanya itu, Moms, luka bakar yang terjadi pada anak bisa disebabkan karena mainan yang digunakan mengeluarkan percikan api, seperti mengasah batu, dan bermain petasan atau kembang api. Gejala luka bakar juga bisa bervariasi, tergantung pada derajat keparahannya. Mulai dari nyeri kemerahan, kulit menjadi kering, kulit terkelupas, area luka bengkak, bahkan bisa merusak jaringan dan sel di dalam kulit.
Ilustrasi luka bakar pada anak. Foto: NikomMaelao Production/Shutterstock
Waktu penyembuhannya pun berbeda. Tetapi dikutip dari Mom Junction, sebagian besar luka bakar ringan akan sembuh dalam waktu satu sampai tiga minggu. Namun bila luka bakar tergolong parah atau berat, kemungkinan anak memerlukan bantuan dokter untuk mengatasinya. Sebab jika tidak diatasi dengan tepat, maka dapat menyebabkan beberapa komplikasi yang berbahaya untuk keselamatan anak. Seperti infeksi bakteri, timbul keloid, gangguan pernapasan, hingga penyusutan otot dan persendian.
ADVERTISEMENT

Alasan Komplikasi Luka Bakar pada Anak Lebih Berbahaya daripada Orang Dewasa

Ya Moms, dibandingkan dengan orang dewasa, komplikasi luka bakar pada anak cenderung lebih berbahaya. Oleh karena itu, meski luka bakar tergolong ringan atau tidak menyebabkan efek samping tertentu, sebaiknya tetap bawa anak ke unit gawat darurat untuk mendapatkan penanganan yang tepat. Alasannya, karena beberapa hal berikut ini, Moms:
Ilustrasi kulit anak tipis. Foto: Shutter Stock
ADVERTISEMENT
Sementara itu, komplikasi luka bakar pada anak terkadang muncul karena penanganan yang dilakukan kurang tepat, salah satunya mengompres luka bakar dengan es batu yang dibaluti kain. Selain itu, hindari mengoleskan berbagai jenis pelumas, seperti minyak atau pasta gigi untuk mengurangi rasa panas. Sebab kedua cara tersebut dapat memicu kerusakan permukaan kulit, bahkan jaringan di dalam kulit.