Kenapa Radang Tenggorokan pada Anak Bisa Terjadi Berulang?

13 Juli 2022 17:01 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
5
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ilustrasi anak sakit radang tenggorokan. Foto: Shutter Stock
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi anak sakit radang tenggorokan. Foto: Shutter Stock
ADVERTISEMENT
Radang tenggorokan termasuk salah satu deretan penyakit yang cukup sering menyerang anak. Tak hanya satu dua kali, bahkan penyakit ini bisa berkali-kali terjadi, Moms. Tentunya kondisi ini bisa mengganggu tumbuh kembang anak. Sebab, anak jadi lesu, tak nafsu makan, kesulitan minum, dan rewel.
ADVERTISEMENT
Penyakit menular ini akan menimbulkan beberapa gejala pada anak, seperti nyeri tenggorokan, demam, sakit saat menelan, sariawan, sakit kepala, hingga pembengkakan amandel.
Ilustrasi anak demam. Foto: Shutter Stock
Meski penyakit ini tergolong umum, tetapi bila tidak segera diatasi bisa menyebabkan komplikasi di organ lain, seperti ginjal atau jantung.
“Komplikasi yang lebih serius dari infeksi yang tidak diobati termasuk demam rematik akut, yang dapat memengaruhi jantung dan menyebabkan kerusakan hati,” kata Dr. Ashanti Woods, dokter anak di Mercy Medical Center di Baltimore, AS, sebagaimana dikutip dari Healthline.
Radang tenggorokan biasanya akan sembuh dengan antibiotik yang diminum minimal 5-7 hari. Akan tetapi, penyakit ini bisa kembali terjadi dalam selang waktu beberapa minggu saja. Apa penyebabnya?

Kata Ahli soal Radang Tenggorokan pada Anak Bisa Terjadi Berulang

Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit AS (CDC) mengungkapkan, radang tenggorokan disebabkan oleh infeksi bakteri yang disebut grup A streptococcus. Ketika infeksi ini terjadi berulang, salah satu kemungkinan yang bisa dilakukan adalah mengangkat salah satu amandel anak-anak.
ADVERTISEMENT
Untuk mengetahui penyebab pasti radang tenggorokan kerap terjadi berulang, para peneliti di La Jolla Institute for Immunology (LJI) melakukan penelitian ke beberapa anak yang cukup sering mengalami infeksi streptococcus.
Ilustrasi anak sakit amandel. Foto: Shutter Stock
Para peneliti memeriksa amandel 26 anak berusia antara 5-18 tahun yang mengalami radang tenggorokan berulang, dan 39 amandel anak yang diangkat karena alasan lain, seperti sleep apnea. Bagaimana hasilnya?
Ya, amandel dari anak-anak yang kerap mengalami infeksi berulang terbukti memiliki respons imun yang buruk berdasarkan genetik bakteri itu. Riwayat medis mereka juga memperlihatkan adanya beberapa anggota keluarga yang cukup sering mengalami radang tenggorokan. Sehingga, secara tidak langsung, radang tenggorokan kemungkinan bisa disebabkan oleh faktor genetik.
Selain itu, penelitian juga menemukan adanya variasi gen yang dapat melindungi tubuh dari infeksi streptococcus. Dengan demikian, para peneliti berharap adanya vaksin yang dapat mencegah radang tenggorokan berulang.
ADVERTISEMENT
“Memiliki vaksin yang melatih sistem kekebalan sebelumnya mungkin dapat merangsang respons protektif yang dapat mencegah serangan tonsilitis (radang tenggorokan) berulang,” tutup Shane Crotty, PhD, seorang profesor di divisi penemuan vaksin di LJI.