Keseruan Teater Binus School Simprug yang Libatkan Murid TK Hingga SMA

15 April 2019 15:47 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Teater drama berjudul Superego oleh Binus School Simprug. Foto: Andries Bagas & Frans Lee
zoom-in-whitePerbesar
Teater drama berjudul Superego oleh Binus School Simprug. Foto: Andries Bagas & Frans Lee
ADVERTISEMENT
Binus School Simprug, Jakarta, kembali menggelar pertunjukan teater tahunan. Digelar di Ciputra Artpreneur, Kuningan, Jumat (12/4), kali ini pertunjukan musikal itu diberi judul “Superego” pada Jumat (12/04). Menariknya, acara itu melibatkan 150 orang murid dan staf, dari level kindergarten (taman kanak-kanak) hingga high school (SMA).
ADVERTISEMENT
Superego disajikan oleh lima tokoh utama yang memiliki karakter unik yakni Jasper, Lucas, River, Athena dan Dana. Kelimanya memiliki masa lalu yang membuat mereka dijebloskan ke Jakarta International Disciplinary Boarding School. Mereka berhasil mentoleransi perbedaan satu sama lain saat ditugasi menjadi tim persiapan prom sekolah.
Teater drama berjudul Superego oleh Binus School Simprug. Foto: Andries Bagas & Frans Lee
Kepala Sekolah Binus School Simprug, Peter Matthew, mengungkap apresiasinya pada murid-murid yang telah bekerja keras mewujudkan teater musikal Superego.
“Semua pemain dan kru berkomitmen tinggi untuk latihan di luar jam sekolah, baik untuk membantu produksi atau menunjukkan bakat pertunjukan mereka. Saya salut pada pemimpin-pemimpin kru yang tanpa lelah yang sudah mempersiapkan ini sejak April 2018,” tutur Peter, dikutip dari play book Superego.
Peter juga sempat muncul dalam suatu adegan. Ia bersama-sama belasan murid-murid kindergarten dan kelima tokoh utama Superego menari didampingi lagu ABC. Penampilan mereka disambut tepuk tangan meriah dari penonton.
ADVERTISEMENT
Selain menyanyikan lagu-lagu populer seperti The Greatest Show dan Don’t Stop Me Now, teater Superego juga menyajikan lagu-lagu ciptaan tim musik Binus School Simprug. Pertunjukan Superego juga bekerja sama dengan Yayasan Perempuan untuk Negeri (PUN) dalam proses produksinya.
“Untuk para penonton kami berharap pertunjukan ini tak hanya memberi kesan tapi juga menjadi malam yang akan selalu diingat,” tulis Ralitsa Akil, sutradara pertunjukan.