Ketahui 3 Jenis dan Gejala Alergi yang Sering Dialami Anak

5 Agustus 2020 11:00 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ilustrasi anak tumbuh sehat. Foto: Shutterstock
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi anak tumbuh sehat. Foto: Shutterstock
Sebagai orang tua, Anda tentu ingin melihat anak tumbuh sehat. Namun, seringkali anak menunjukkan adanya reaksi alergi yang dapat membuatnya tidak nyaman. Ya Moms, alergi adalah suatu gejala yang timbul sebagai respons dari sistem imun tubuh terhadap zat yang biasanya tidak berbahaya.
Ada banyak faktor yang dapat memicu terjadinya alergi pada anak. Salah satu yang memiliki pengaruh cukup besar adalah faktor genetik. Menurut Profesor Mimi Tang dari Murdoch Children Research Institute, dalam sebuah studi dari Australia yang diterbitkan Nature Genetics, varian gen yang ada di dalam tubuh orang tua dapat memengaruhi respons imun seorang anak. Itu artinya, bila orang tua mengalami masalah alergi yang sama, maka anaknya pun berisiko tinggi mengalami kondisi serupa.
Namun, alergi anak dapat dicegah jika orang tua melakukan penanganan sejak dini. Karenanya, penting untuk Anda mengetahui jenis-jenis dan gejala alergi yang sering terjadi pada anak sehingga alergi dapat ditangani dengan tepat. Apa saja?

1. Alergi pada saluran pernapasan

Alergi pada saluran pernapasan ditandai dengan peningkatan kepekaan saluran napas terhadap rangsangan luar. Foto: Shutterstock
Biasanya reaksi alergi pernapasan dibagi menjadi dua jenis, yaitu asma bronkial dan alergi rhinitis.
Asma bronkial disebabkan oleh peradangan dalam jalan udara pada sistem pernapasan (bronkus). Bronkus menjadi bengkak, menyempit, dan memproduksi lendir berlebih. Akibatnya, anak akan sulit bernapas. Alergi ini ditandai dengan peningkatan kepekaan saluran napas terhadap rangsangan luar, Moms. Misalnya debu, udara dingin, atau serbuk bunga.
Sementara itu, alergi rhinitis adalah peradangan yang terjadi pada rongga hidung akibat reaksi alergi. Biasanya, alergi ini sering dikaitkan dengan sinusitis, Moms. Alergi rhinitis dapat dipicu oleh berbagai faktor seperti serbuk sari, debu, atau bulu hewan.
Gejala alergi pernapasan pada anak umumnya ditandai dengan hidung tersumbat, bersin-bersin, rasa gatal di hitung, dan peningkatan produksi lendir.

2. Alergi pada kulit

Ilustrasi eksim atopik yang terjadi pada kulit anak. Foto: Shutterstock
Terdapat beberapa jenis alergi kulit yang sering terjadi pada anak. Misalnya, eksim atopik dan dermatitis kontak alergik.
Eksim atopik atau dermatitis atopik merupakan reaksi peradangan pada kulit yang ditandai dengan munculnya ruam kemerahan yang makin gatal bila digaruk, kulit kering, dan penebalan kulit yang kasar akibat kulit sering digaruk. Biasanya, eksim atopik paling sering muncul saat si kecil berusia 1-5 tahun. Saat si kecil memiliki alergi ini, kulitnya cenderung sensitif terhadap hal yang dapat memicu timbulnya reaksi alergi, misalnya debu, udara kering, bulu hewan, atau makanan tertentu —termasuk susu sapi.
Dermatitis kontak alergi merupakan jenis alergi anak yang timbul setelah kulit anak terpapar langsung oleh alergen, misalnya sabun, parfum, atau perhiasan. Gejala alergi yang muncul yaitu ruam kemerahan yang disertai bengkak, gatal pada area kulit yang terpapar alergi, atau kulit kering dan bersisik.

3. Alergi pada suatu makanan

Alergi pada makanan merupakan jenis alergi anak yang paling umum dan sering terjadi. Foto: Shutterstock
Alergi pada suatu makanan merupakan jenis alergi anak yang paling umum dan sering terjadi. Alergi ini disebabkan karena sistem kekebalan tubuh yang bereaksi terhadap jenis zat tertentu di dalam makanan.
Gejala alergi makanan pada anak pun berbeda-beda. Ada yang mengalami pusing, mual muntah, sakit perut, diare, hingga muncul bintik-bintik merah di kulit. Ada juga yang mengalami semua gejala tersebut, Moms.
Kebanyakan kasus alergi makanan biasanya disebabkan oleh bahan-bahan makanan seperti gandum, telur, susu sapi, kacang tanah, kedelai, dan seafood.

Alergi dan kaitannya dengan sistem imun tubuh

Dilansir University of Rochester Medical Center, reaksi alergi yang timbul berkaitan dengan antibodi yang diproduksi oleh tubuh yang disebut imunoglobulin E (IgE). Jika seseorang yang menderita alergi, kadar IgE akan relatif tinggi.
Setiap antibodi IgE bisa sangat spesifik. Itu artinya, seseorang bisa saja alergi terhadap suatu zat, tetapi tidak dengan zat lain. Ketika orang yang rentan terkena alergen, tubuh mulai memproduksi sejumlah besar antibodi IgE serupa.
Dalam sebuah penelitian yang dilansir US National Library of Medicine gejala alergi dapat dipicu oleh antigen internal yang menyebabkan intoleransi terhadap self-antigen dan mengarah pada perkembangan gangguan autoimun. Jika reaksi alergi terus-menerus dibiarkan, hal tersebut dapat menyebabkan perkembangan penyakit yang lebih parah.
Oleh sebab itu, Anda perlu mengetahui cara mencegah alergi sejak dini dengan memperkuat sistem imunnya. Misalnya dengan menerapkan pola hidup sehat.
Ilustrasi anak minum susu. Foto: Shutterstock
Penelitian menunjukkan 80 persen sistem imun tubuh berada di sistem pencernaan. Jika pencernaan si kecil sehat, maka tubuhnya akan lebih kuat untuk melawan infeksi virus maupun bakteri.
Asupan yang dapat mendukung kesehatan pencernaan adalah asupan yang mengandung probiotik atau bakteri baik, misalnya Bifidobacterium lactis. Penelitian menunjukkan Bifidobacterium lactis telah terbukti dapat meningkatkan fungsi usus, memiliki efek perlindungan terhadap diare, meningkatkan daya tahan tubuh terhadap infeksi pernapasan umum, serta mengurangi infeksi saluran pernapasan akut.
Selain mengonsumsi makanan bergizi, Anda juga dapat memberikan susu yang mengandung protein terhidrolisa parsial (pHPro). Dalam penelitian yang dilansir US National Library of Medicine, susu yang mengandung pHPro telah terbukti mengurangi dan mencegah terjadinya alergi, terutama dermatitis atopik.
Salah satu susu yang mengandung protein terhidrolisa parsial (pHPro) adalah susu NANKID pHPro 3. Sebagai susu pertumbuhan untuk anak usia 1-3 tahun, NANKID pHPro 3 memiliki kandungan protein whey terhidrolisis parsial yang lebih mudah dicerna dan dapat membantu cegah sensitivitas serta mendukung pertumbuhan si kecil. Diformulasikan oleh Nestlé Research Centre, Switzerland, susu ini juga mengandung probiotik Bifidobacterium lactis, Moms.
Tak hanya itu, susu NANKID pHPro 3 juga mengandung kalsium. Kandungan asam lemak esensial LA dan ALA, 12 vitamin, serta 9 mineral melengkapi manfaat NANKID pHPro 3 untuk mendukung pertumbuhan dan perkembangan si kecil, Moms.
Anda tak perlu bingung bagaimana caranya mendapatkan susu NANKID pHPro 3. Sebab, salah satu produk Nestlé ini sudah tersedia di Lazada. Anda hanya perlu memesan lewat smartphone dan tunggu susu NANKID pHPro 3 di rumah.
Yuk Moms, cegah alergi pada anak dan dukung tumbuh kembang si kecil dengan NANKID pHPro 3! Untuk membeli produk NANKID pHPro 3, Anda dapat klik di sini.
Artikel ini merupakan bentuk kerja sama dengan NANKID