Khawatir Alergi Si Kecil Timbul Saat Bermain? Lakukan 4 Tips Ini, Moms!

14 Desember 2020 15:16 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ilustrasi ibu dan anak bermain.
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi ibu dan anak bermain.
Bermain adalah dunia anak. Namun, bila anak Anda punya alergi, Anda mungkin punya kekhawatiran sendiri saat membiarkan anak bermain. Padahal bermain menjadi stimulasi penting yang perlu diberikan kepada si kecil untuk mendukung kecerdasan anak dan tumbuh kembangnya.
Khawatir boleh saja, Moms, asalkan jangan terlalu berlebihan, karena ada beberapa tips yang bisa Anda lakukan agar si kecil yang alergi bisa bermain dengan nyaman dan aman.

Kenali faktor yang memicu terjadinya alergi pada anak

Ilustrasi Anak Alergi Foto: Shutterstock
Dilansir National Center for Biotechnology Information (NCBI), alergi adalah respons sistem kekebalan tubuh terhadap zat asing yang disebut dengan alergen. Sistem kekebalan tubuh manusia akan menyerang apa pun yang menurutnya dapat membahayakan tubuh, salah satunya adalah alergen.
Ya Moms, respons yang dihasilkan tubuh saat terkena alergi akan berbeda-beda bergantung pada alergennya, seperti peradangan, bersin, gatal, muncul ruam merah, atau sejumlah gejala lainnya. Karenanya sebagai bentuk tindakan preventif, penting untuk orang tua bisa mengenali faktor yang dapat memicu alergi pada anak.
Ada banyak faktor yang memicu terjadinya alergi pada si kecil, salah satu yang memiliki pengaruh cukup besar adalah faktor genetik. Namun selain itu, anak yang lahir dari orang tua yang tidak memiliki riwayat alergi juga bisa mengalami alergi. Merujuk pada NCBI, alergen atau pencetus alergi yang paling sering menyebabkan seorang anak mengalami alergi berasal dari makanan dan sesuatu yang dihirup.
Salah satu alergen yang paling sering ditemui adalah putih telur yang ditandai dengan bengkak di sekitar mulut, rasa nyeri di dada hingga anak kesulitan bernapas setelah mengonsumsinya. Selain itu tepung terigu dan susu sapi juga termasuk alergen yang umumnya bisa memicu alergi. Tak hanya dari makanan, alergen juga bisa dipicu dari hewan, seperti anjing dan kucing. Serpihan bulu kucing atau air liur anjing merupakan contoh alergen yang umumnya bisa memicu alergi.
Selain alergi yang ditimbulkan dari makanan dan bulu hewan, alergi juga bisa ditimbulkan dari susu formulanya. Ya Moms, ada juga anak yang alergi terhadap protein susu sapi. Gejala yang mungkin timbul beragam, mulai dari gangguan pada sistem pencernaannya, seperti muntah atau diare, muncul ruam dan gatal pada kulit hingga batuk-batuk dan mata berair.
Dengan mengetahui alergen penyebab reaksi alergi, Anda dapat menghindari gejala baik dalam rangka pengobatan maupun pencegahan. Misalnya dengan tidak memberikan anak makanan yang mengandung alergen yang dapat memicu reaksi alergi yang dimiliki anak, Moms.

Pilih pakaian yang mudah menyerap keringat

Ilustrasi anak memilih pakaian. Foto: Shutterstock
Melihat anak tampil stylish tak jarang menjadi kenikmatan tersendiri bagi para orang tua. Ya Moms, tidak ada salahnya memang membelikan pakaian anak yang sesuai dengan selera Anda asalkan memperhatikan kenyamanan si kecil. Apalagi bagi si kecil yang punya alergi.
Memilih pakaian untuk anak yang alergi pun tidak sembarangan. Sebab anak yang mudah alergi, kulitnya lebih gampang iritasi. Karenanya, pilihlah bahan yang tepat. Dilansir WebMD Untuk anak yang alergi, Anda bisa mencari pakaian yang terbuat dari 100 persen katun yang mudah menyerap keringat. Hindari pakaian dari bahan polyester yang bikin anak berkulit sensitif gatal.

Jaga kebersihan

Ilsutrasi membersihkan rumah. Foto: Shutterstock
Setelah bermain, penting untuk Anda selalu menjaga kebersihannya. Ajak anak untuk mencuci tangan atau mandi setelah bermain. Tak hanya itu, penting juga untuk Anda menjaga kebersihan lingkungan di dalam rumah. Dilansir WebMD, ada 1 dari 6 anak yang bisa mengalami alergi karena pengaruh kebersihan ruangan.
Agar anak bisa terjaga dari kondisi alergi ini, beberapa upaya kesehatan bisa Anda lakukan untuk menjaga kebersihan ruangan seperti vakum secara rutin karpet bulu atau peralatan rumah berbulu lainnya. Jangan lupa untuk menyimpan mainan anak pada tempat yang tertutup rapat.

Penuhi kebutuhan nutrisinya

Ilustrasi anak minum susu. Foto: Shutterstck
Memberikan gizi yang cukup pada anak di masa emas —dari bayi hingga usia lima tahun— penting dilakukan. Dilansir NCBI, gizi yang terpenuhi dengan baik menjadi salah satu faktor yang berpengaruh besar pada kecerdasan dan juga perilaku anak. Gizi lengkap dan seimbang pada periode awal pertumbuhan anak sangat membantu perkembangan otaknya.
Selain itu, asupan nutrisi yang cukup juga dapat menunjang pertumbuhan anak. Nutrisi yang tepat diberikan pada anak adalah nutrisi dengan pola seimbang sesuai dengan kebutuhan kalorinya, terdiri atas karbohidrat, protein, lemak, vitamin dan mineral.
Tak perlu khawatir Moms, untuk menunjang kebutuhan nutrisi harian anak, Anda bisa mendapatkannya dari susu dengan protein yang terhidrolisa sebagian sebagai alternatif bagi si kecil dengan sensitivitas terhadap susu sapi. Susu ini dapat memberikan nutrisi penting yang dibutuhkan oleh anak, salah satunya adalah NanKid pHpro 3.
Hadir dengan kemasan baru, NANkid pHPro 3 merupakan susu pertumbuhan untuk anak usia 1-3 tahun yang diformulasikan khusus oleh Nestlé Research Center Switzerland serta diproduksi langsung di Konolfingen, Switzerland.
Kemasan baru NANkid pHPro 3.
NANkid pHPro 3 memiliki kandungan protein whey terhidrolisa parsial sehingga lebih mudah dicerna oleh si kecil dan mengandung omega 3 dan 6, 12 jenis vitamin dan 9 mineral, serta probiotik Bifidobacterium lactis untuk bantu cegah sensitivitas dan dukung pertumbuhan si kecil.
Yuk Mom, #SiapkanSekarang NANkid pHPro 3 setiap hari untuk membantu mencukupi kebutuhan nutrisi Si Kecil!
Artikel ini merupakan bentuk kerja sama dengan NANkid