Kisah Bayi yang di dalam Otaknya Tumbuh Beberapa Gigi

2 Juli 2019 16:06 WIB
comment
1
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ilustrasi bayi dengan kondisi medis langka
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi bayi dengan kondisi medis langka
ADVERTISEMENT
Mom, ingatlah untuk selalu memeriksakan kondisi dan memantau tumbuh kembang anak sejak bayi hingga tumbuh besar secara berkala. Pemeriksaan berkala, penting agar kita bisa segera mengetahui bila ada hal-hal yang dialami bayi dan perlu segera ditangani.
ADVERTISEMENT
Belajar dari kejadian di Amerika Serikat pada tahun 2014 lalu misalnya. Para dokter, mendapati temuan mengejutkan di dalam kepala seorang bayi laki-laki berusia empat bulan. Mereka menemukan kondisi medis langka, yakni adanya sebuah tumor lengkap dengan beberapa gigi di dalam otak si bayi.
Meski sudah lima tahun berlalu, kejadian menyedihkan yang dilaporkan di The New England Journal of Medicine ini masih kerap jadi pembicaraan dan diteliti oleh para dokter khususnya di University of Maryland dan Johns Hopkins Children's Center. Mereka memang yang pertama kali menemukan kondisi langka ini.
Bagaimana awalnya mereka mencurigai ada sesuatu pada otak si bayi?
Ilustrasi mengukur lingkar kepala bayi saat pemeriksaan berkala
Semua berangkat dari kecurigaan saat pemeriksaan karena ukuran kepala bayi terlalu besar untuk usianya. Hasil pemeriksaan menunjukkan adanya tumor berukuran buah kenari di otak bayi. Para dokter juga menemukan adanya struktur kecil di dalam tumor itu.
ADVERTISEMENT
Ternyata bayi tersebut mengalami craniopharyngioma, sebuah tumor otak langka yang berasal dari jaringan kelenjar hipofisis embrionik. Tumor ini biasanya ditemukan pada anak-anak, tapi juga bisa terjadi pada orang dewasa.
Tumor semacam ini sering ditemukan dekat dari kelenjar pituitari yang terletak di bagian bawah otak dan punya tugas mengatur hormon. Tumor jenis ini jinak. Artinya, tumor bersifat non-kanker dan biasanya tidak menyebar. Tapi tumor ini bisa menyebabkan masalah hormon. Ini karena mereka tumbuh dekat kelenjar pituitari.
Pemindaian tumor otak pada bayi yang mengandung gigi Foto: The New England Journal of Medicine
Ada keanehan lainnya yang dokter temukan dalam kasus ini. Saat operasi, mereka menemukan bahwa di tumor itu tertanam beberapa gigi.
Tumor yang lengkap diikuti dengan tumbuhnya gigi disebut teratoma. Tidak diketahui dengan jelas bagaimana atau kenapa ada gigi yang tumbuh di tumor craniopharyngioma si bayi.
ADVERTISEMENT
"Tidak setiap hari Anda bisa menemukan gigi pada tumor di otak. Bahkan, dalam kasus craniopharyngioma ini belum pernah ada laporannya," kata Narlin Beaty, ahli bedah saraf yang melakukan operasi pada si bayi, kepada Live Science.
Para dokter telah melakukan operasi pengangkatan tumor dari otak si bayi. Operasinya sukses dan si bayi bisa pulih dengan baik dalam beberapa bulan setelah operasi.
Tapi bayi ini tetap menderita masalah hormon. Ia harus menjalani terapi hormon adrenal dan tiroid, serta rutin menjalani pemeriksaan MRI demi memantau kondisi otaknya.
Nah Moms, sekali lagi, jangan lewatkan pemeriksaan berkala bayi ya. Anda bisa membawa si kecil ke dokter, bidan atau posyandu setidaknya satu atau tiga bulan sekali.
ADVERTISEMENT