Kisah Pilu Ayah Makamkan Anak yang Meninggal karena Corona

2 Oktober 2020 17:29 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
ilustrasi virus corona Foto: Shutterstock
zoom-in-whitePerbesar
ilustrasi virus corona Foto: Shutterstock
ADVERTISEMENT
Setiap orang tua, tentu punya impian tentang anak mereka. Impian yang disematkan dalam setiap doa, menjadi kekuatan, alasan hidup dan semangat untuk bekerja. Namun tanpa terelak, begitu banyak impian yang pupus akibat virus corona. Bahkan tak hanya impian, corona juga merenggut lebih dari 1 juta jiwa tanpa pandang usia.
ADVERTISEMENT
Yang tersisa? Kepedihan dan rasa kehilangan yang tak terkira. Hati yang remuk karena tahu mereka yang tercinta tidak bisa lagi dipeluk.
Itulah yang dialami oleh Syarif Fasha, seorang ayah yang sangat mengasihi anak-anaknya. Syarif, sang istri serta dua dari tiga anak mereka terkonfirmasi positif corona dan berjuang untuk dapat sembuh bersama-sama.
Namun malang, pada Senin (21/9), anak bungsu Syarif yang baru berusia 13 tahun, Muhammad Fabiansyah Putra meninggal dunia.

Perjuangan Sang Anak Sebelum Positif Corona

Putra bungsu Wali Kota Jambi saat dalam perawatan di rumah sakit, karena COVID-19. Foto: Istimewa/Handout via ANTARA
Kepada Antara beberapa waktu lalu, Syarif sempat bercerita, putra bungsunya yang biasa dipanggil Bian, memiliki riwayat gagal ginjal sebelum terinfeksi virus corona.
"Sudah hampir tiga bulan putra kami menjalani perawatan secara intensif di Jakarta karena gagal ginjal dan kondisi kesehatannya semakin menurun karena terkonfirmasi positif COVID-19," ujar pria yang menjabat Wali Kota Jambi itu.
ADVERTISEMENT
Ia menambahkan, penyakit ginjal yang dimiliki anaknya sangat kronis, hanya berfungsi 7 persen. Sang anak pun dirawat di RS di Jakarta hingga menutup mata dan dikebumikan di TPU Pusara Agung Kota Jambi pada Senin (21/9).

Video Kenangan dari Ayah yang Amat Kehilangan

Wali Kota Jambi Syarif Fasya bersama putranya Fabiansyah. Foto: Tangkap layar, Instagram/@fasha-jbi
Selang tujuh hari meninggalnya Bian, Syarif mengunggah video yang berisi foto-foto kenangan bersama sang buah hati ke media sosial.
Tak pelak, video tersebut membuat netizen terenyuh membayangkan betapa dalam rasa duka yang menyelimuti keluarga Syarif.
Apalagi selain foto-foto kenangan sejak Bian masih bayi, Syarif menyertakan cukup banyak foto dari prosesi pemakaman Bian yang dilakukan dengan prosedur Covid-19.

Tulisan Ayah untuk Anak Tercinta

Tak hanya foto-foto, Syarif juga menuangkan rasa dukanya melalui tulisan yang dapat dibaca pada video tersebut, Moms:
ADVERTISEMENT
Anakku,
Aku dan ibumu pernah punya impian tentangmu. Sebagaimana impian yang kami sematkan dalam doa-doa untuk kakak dan abangmu. Impian itu tak pernah pudar meski kemudian di rumah sakit kau terkapar
Anakku
13 September saat kita sekeluarga terkonfirmasi terinfeksi covid dadaku langsung bergetar. Bukan, nak, bukan ketakutan kematian akan datang kepadaku yang kutakutkan.
Sekuat hajat aku bermunajat Tuhan jagakan keluargaku, ibumu, kakakmu, abangmu, dan kau teristimewa nak. Kecemasan padamu itu sudah lama ada nak , di relung dada ayahmu ini. Namun aku menegarkan diri.
Bukankah kita tidak bisa menunda atau mempercepat ia yang nama maut itu, meski sangat ingin. siapakah kita nak? Kekayaan dan kekuatan seperti apa yang bisa mengelakkan kematian? Tak ada, nak.
ADVERTISEMENT
Di titik ini, kita diuji atas nama penghambaan yang pasrah dan tawakkal kami ridho setidaknya kami mencoba, anakku sebagaimana kami mencoba saling menguatkan saat kabar kepergian sampai juga ke telinga kami.
Demi Alah maafkan aku, nak maafkan ibumu pula. Di detik paling genting hidup dan matimu kami justru tak ada disampingmu. Dadang aku berpikir, andai saat kritismu ada ibumu yang menggenggam tanganmu menguatkanmu dalam bisikan. Bian kuat nak berjuanglah kami ada.
Jambi 28 September 2020,
Untuk Muhammad Fabiansyah Putra bin Syarif Fasha.
Moms, mari kita turut memanjatkan doa terbaik untuk Bian, sang ayah dan seluruh keluarga yang ditinggalkannya. Semoga mereka semua senantiasa mendapat kekuatan maupun kesabaran selepas kepergian anak tercinta, semoga pandemi segera berakhir dan tak ada lagi virus corona di dunia.
ADVERTISEMENT