Lebih Baik Mana, Menyusui Langsung atau Memerah ASI untuk Bayi?

10 September 2020 18:23 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ilutsrasi menyusui. Foto: Shutterstock
zoom-in-whitePerbesar
Ilutsrasi menyusui. Foto: Shutterstock
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
ASI merupakan asupan terbaik untuk bayi. Ya Moms, ASI pun menjadi salah satu faktor yang dapat memengaruhi tumbuh kembang si kecil agar berjalan dengan optimal. Sebab, hingga berusia 6 bulan, nutrisi pada ASI dapat memenuhi semua kebutuhan dasar yang berguna untuk kesehatan dan perkembangan bayi.
Badan Kesehatan Dunia (WHO) bahkan merekomendasikan pemberian ASI eksklusif hingga bayi berusia 6 bulan dan dilanjutkan pemberiannya hingga anak berusia 2 tahun dengan disertai pemberian MPASI yang bergizi.
Nah Moms, agar proses menyusui berjalan lancar, Anda perlu rutin mengosongkan payudara. Caranya bisa dengan menyusui langsung atau memberikan ASI perah ke bayi.
Lantas, manakah yang lebih baik untuk bayi? Menyusui langsung atau memberikannya ASI perah?
Moms, perlu diketahui bahwa penelitian yang diterbitkan Jurnal Pediatrics menyebutkan, menyusui secara langsung memiliki sejumlah manfaat yang baik. Isapan mulut bayi merangsang hormon-hormon yang berguna untuk produksi ASI dan pengalirannya, juga membuat perasaan ibu lebih bahagia, ikatan batin dengan bayi terjalin lebih erat.
Menyusui langsung ( direct breastfeeding). Foto: Shutterstock
Menyusui secara langsung juga dapat mengaktifkan berbagai respon-respon neurosensori terhadap stimulasi kontak kulit ibu-bayi, melatih regulasi lapar-kenyang secara otonom, dan bisa menjadi momen bonding bagi ibu dan anaknya. Sehingga, bila memungkinkan, sebaiknya Anda selalu menyusui langsung bayi di tiap kesempatan, Moms. Sebab menyusui, sejatinya lebih dari sekadar memberi ASI.
Meski begitu, ada beberapa alasan yang membuat ibu sulit melakukan direct breastfeeding atau menyusui langsung. Misalnya saja, karena ibu bekerja di luar rumah. Sehingga Anda perlu memompa ASI untuk tetap bisa memberikan nutrisi terbaik untuk bayi.
Lactamor, Andalan Ibu Menyusui. Foto: KALBE
Karenanya, penting untuk memastikan produksi ASI tetap lancar agar si kecil bisa tumbuh lebih optimal, Moms. Selain mengonsumsi makanan sehat sebagai pelancar ASI, Anda juga bisa mengonsumsi suplemen tambahan, salah satunya Lactamor. Dengan kombinasi 600 mg ekstrak biji fenugreek dan 100 mg biji daun katuk, Lactamor dapat membantu ibu memperlancar produksi air susu sehingga bisa memberikan ASI eksklusif hingga 6 bulan kehidupan anak.
Ekstrak biji fenugreek yang biasanya diolah menjadi teh atau obat herbal dapat menstimulasi produksi ASI karena kandungan phytoestrogen dan diosgenin yang ada di dalamnya. Selain itu, kandungan daun katuk memiliki senyawa sterol dan asam sekuistema sudah tidak asing lagi bagi ibu menyusui karena dapat membantu memperbanyak produksi ASI. Tidak heran, sejak dulu daun katuk kerap jadi santapan favorit para ibu, baik dikonsumsi dalam bentuk kapsul atau olahan makanan.
Bukan itu saja, Lactamor juga mengandung 20 mcg vitamin B12 yang berperan penting dalam pembentukan sel darah merah dan perkembangan jaringan saraf tubuh. Adanya vitamin ini dapat meningkatkan produksi sel darah merah yang sangat dibutuhkan dalam proses menyusui.
Artikel ini merupakan bentuk kerja sama dengan KALBE