Lebih Baik Mana untuk Anak: Pasta Gigi Dengan atau Tanpa Fluoride?

31 Mei 2019 17:59 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ilustrasi anak sikat gigi Foto: Shutter Stock
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi anak sikat gigi Foto: Shutter Stock
ADVERTISEMENT
Sejak kecil anak perlu memahami pentingnya kesehatan mulut dan gigi. Ya Moms, orang tua perlu membiasakan anak sikat gigi sejak gigi pertama anak muncul.
ADVERTISEMENT
Menurut Dokter Gigi Spesialis Anak, Drg.Yulia Sri Bono Widyastuti, rutinitas sikat gigi memang harus dibangun sejak dini, sehingga ia tidak menolak untuk sikat gigi saat tumbuh besar nanti.
Caranya adalah dengan membuat rutinitas sikat gigi yang dibiasakan sejak ia bangun tidur pada pagi hari, setelah makan dan malam sebelum menjelang si kecil tidur. Sebagai pemula, sikat gigi yang digunakan oleh anak perlu disesuaikan dengan usianya. Hal ini juga berlaku dalam hal pemberian pasta gigi untuknya.
Tapi bicara soal pasta gigi, mana yang lebih baik untuk anak: pasta gigi dengan atau tanpa fluoride?
Ilustrasi anak sikat gigi Foto: Shutter Stock
Bila si kecil belum mampu berkumur, maka Anda bisa memberinya pasta gigi tanpa fluoride untuknya, sehingga aman bila tertelan. Sedangkan jika ia sudah mampu berkumur dengan baik, Anda boleh mengenalkan si kecil pasta gigi dengan fluoride untuk membersihkan giginya. Tapi berikan sesuai dengan dosis yang disarankan ya, Moms.
ADVERTISEMENT
Pasalnya, memberikan pasta gigi yang mengandung fluoride terlalu banyak bisa menyebabkan masalah gigi yang biasa disebut dengan fluorosis. Pada anak, fluorosis bisa terjadi karena si kecil terlalu sering menelan pasta gigi yang mengandung fluoride. Fluorosis sendiri adalah kondisi yang mempengaruhi tampilan gigi anak, yaitu munculnya garis putih pada enamel gigi.
Ilustrasi pemeriksaan gigi anak Foto: Shutterstock
Selain munculnya garis putih, fluorosis juga bisa terlihat dengan munculnya noda kuning hingga kecokelatan pada gigi, susunan gigi tidak teratur dan munculnya lubang pada gigi anak. Walaupun fluorosis bukan penyakit, pengaruhnya secara psikologis bisa membuat stres dan sulit diobati. Sebab seiring bertambah usianya, anak bisa jadi tidak percaya diri dengan kondisi gigi yang ia miliki.
Jadi, sebelum memberikan jenis pasta gigi pada anak, cek dulu kemampuan berkumurnya, apakah ia sudah bisa berkumur dengan baik atau belum.
ADVERTISEMENT