Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.89.0
ASI saja cukup untuk memenuhi kebutuhan nutrisi pada enam bulan pertama bayi —seperti yang senantiasa ditegaskan oleh Unit Kerja Koordinasi Nutrisi dan Penyakit Metabolik Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI). Namun, setelah usia 6 bulan, bayi butuh Makanan Pendamping ASI atau MPASI guna mencukupi kebutuhan energi dan nutrisinya.
Itulah mengapa, sebelum bayi menginjak usia ini, idealnya orang tua sudah membekali diri dengan berbagai informasi tepat seputar strategi pemberian MPASI bayi .
Menurut Dokter Spesialis Anak, dr. Meta Hanindita SpA (K), salah satu strategi pemberian MPASI menurut Badan Kesehatan Dunia (WHO) adalah harus ADEKUAT.
"Artinya, kebutuhan MPASI harus bisa memenuhi kebutuhan nutrisi bayi. Ada makronutrien seperti karbohidrat, protein, lemak. Serta mikronutrien seperti vitamin dan mineral," jelas dr. Meta saat dihubungi kumparanMOM.
Pentingnya Kuantitas dan Kualitas MPASI untuk Bayi
dr. Meta menjelaskan, strategi ADEKUAT ini bisa dibedakan dari sisi kuantitas dan kualitas. Kuantitas bisa dilihat dari jumlah pemberian MPASI berdasarkan usia bayi. Untuk bayi berusia 6-9 bulan misalnya, perlu diberikan MPASI 2-3 kali makan dengan 1-2 kali selingan. Sementara kualitas MPASI ditentukan dari sumber pangan yang digunakan pada menu MPASI bayi.
"Dari sisi kualitas, pastikan bahwa dalam MPASI itu harus mengandung sumber karbohidrat 35-60 persen dari total kebutuhan kalori, protein 10-15 persen dengan memprioritaskan protein hewani, lalu lemak 30-45 persen dari total kebutuhan kalori lalu buah dan sayur sedikit saja sebagai perkenalan," jelas dokter yang praktik di RS Dr. Soetomo Surabaya ini.
Oleh sebab itu, penting sekali untuk memastikan menu MPASI yang akan Anda berikan untuk bayi. Terlebih seiring berjalannya waktu ada berbagai macam istilah soal variasi menu MPASI yang perlu Anda pahami.
Agar bisa memilih menu MPASI yang tepat untuk si kecil, pahami beragam istilah menu MPASI dan perbedaannya dalam rangkuman kumparanMOM berikut ini.
MPASI Menu Tunggal
Menu tunggal adalah makanan padat pendamping ASI yang hanya terdiri dari satu jenis makanan. Misalnya, dalam sehari Anda hanya memberikan bubur beras atau pisang saja untuk makanan pokok bayi.
Pemberian menu tunggal awalnya dilakukan untuk mencari tahu apakah si kecil punya alergi pada makanan tertentu. Ya Moms, pengenalan pada menu tunggal ini biasanya dilakukan selama 7 hari.
Meski begitu, saat ini pemberian menu tunggal sebagai makanan pokok bayi yang baru MPASI tidak direkomendasikan.
"Pemberian menu tunggal pasti tidak akan bisa memenuhi kebutuhan nutrisi bayi," jelas dr. Meta.
Bila Anda ingin memberi buah-buahan sebagai menu tunggal, boleh-boleh saja dilakukan, namun hanya sebagai makanan selingan, Moms.
"Boleh-boleh saja (buah), tapi porsinya tidak boleh terlalu banyak karena sifatnya hanya sebagai perkenalan. Seiring bertambahnya waktu, seiring bertambahnya usia, seiring bertambah besarnya kapasitas lambung anak, kalau ini mau diberikan untuk jumlah yang lebih banyak, silakan," ungkap dr. Meta.
Jadi di awal pemberian MPASI, tidak perlu membatasi asupan si kecil dengan menu tunggal. Langsung saja berikan menu MPASI yang terdiri dari karbohidrat, protein hewani, lemak, dan sedikit sayur untuk perkenalan.
MPASI 4 Bintang
MPASI 4 bintang sempat populer karena dianggap lebih baik kandungan nutrisinya dibandingkan menu tunggal, yang hanya terdiri dari satu jenis makanan.
Menu MPASI 4 bintang ini terdiri dari makanan yang mengandung karbohidrat, protein hewani, protein nabati, dan sayuran. Karbohidrat bisa berasal dari beras putih, jagung, dan ubi-ubian.
Protein hewani bisa diperoleh dari daging ayam, daging sapi, telur, atau ikan. Sementara itu, protein nabati bisa didapat dari kacang-kacangan seperti tempe, tahu, kacang merah atau kacang polong. Yang terakhir, Anda bisa menambahkan sayuran seperti bayam, labu, brokoli, juga wortel.
Ya Moms, dalam pemberian menu MPASI 4 bintang, harus ada protein nabati atau kacang-kacangan. Misalnya tempe dan tahu yang terbuat dari kacang kedelai.
Meski begitu, pemberian MPASI 4 bintang sebagai makanan pokok bayi saat ini juga kurang direkomendasikan. Sebab, MPASI 4 bintang tidak mewajibkan pemberian lemak tambahan di menu bayi.
"Yang pertama, bahwa menu 4 bintang tidak mengandung lemak yang cukup untuk pertumbuhan dan perkembangan bayi. Padahal lemak ini dibutuhkan sekali oleh bayi terutama untuk pertumbuhan dan perkembangan otak," ungkap dr. Meta.
MPASI Menu Lengkap
Menu lengkap adalah variasi menu MPASI yang kini direkomendasikan oleh para ahli. Menu lengkap terdiri dari makanan yang mengandung sumber karbohidrat, protein (diutamakan protein hewani), lemak, dan sedikit sayuran.
Porsi sayur, menurut dr. Meta, juga tidak boleh diberikan terlalu banyak.
"Sayur, buah, kacang-kacangan atau protein nabati ini semua berasal dari tumbuh-tumbuhan yang bisa jadi mengandung antinutrien yang bisa menghambat penyerapan zat gizi penting lainnya. Tapi, bukan berarti tidak boleh diberikan. Boleh-boleh saja, tapi porsinya tidak boleh terlalu banyak karena sifatnya hanya sebagai perkenalan," kata dr. Meta.
Nah Moms, saat ini menu MPASI lengkap dianggap sebagai menu makanan bayi yang ideal. Yuk, cari tahu lebih lanjut soal MPASI menu lengkap di artikel berikut ini.