Macam-macam Penyebab Demam saat Hamil

1 Juni 2021 15:49 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ilustrasi ibu hamil demam. Foto: Shutter Stock
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi ibu hamil demam. Foto: Shutter Stock
ADVERTISEMENT
Demam adalah penyakit umum yang bisa menyerang siapa saja. Untuk banyak kasus, demam jadi gejala ringan yang tidak mengkhawatirkan. Tapi tidak demikian bila demam dialami oleh ibu hamil.
ADVERTISEMENT
Kita perlu memahami, demam pada ibu hamil bisa menimbulkan risiko pada janin di dalam kandungan. Apalagi kondisi demam bisa disebabkan oleh beberapa penyakit lain yang lebih parah sehingga mengkonsumsi parasetamol saja tidak cukup.
Itu lah mengapa, ibu sebaiknya juga tahu apa saja macam-macam penyebab demam saat hamil.

Kondisi yang Bisa Menyebabkan Demam saat Hamil

1. Flu dan batuk biasa
Ilustrasi Ibu Hamil Batuk Flu. Foto: Shutterstock
Mengutip Mom Junction, flu dan batuk yang disertai sakit tenggorokan dan sulit bernapas biasanya juga dibarengi dengan tubuh yang demam. Biasanya, gejala ini akan mereda dalam 3-7 hari. Namun apabila kondisi ini membuat Anda merasa tidak nyaman, sebaiknya segera memeriksakan diri ke dokter.
2. Infeksi saluran kemih
Ilustrasi ibu hamil alami infeksi saluran kemih (ISK) Foto: Shutterstock
Menurut American Pregnancy Association (APA), sekitar 10 persen ibu hamil mengalami infeksi saluran kemih (ISK) selama masa kehamilan mereka. ISK terjadi ketika bakteri menyebar dari rektum atau vagina ke uretra hingga ke kandung kemih. Kondisi ini menyebabkan urin keruh atau berdarah, demam, menggigil, dan sensasi terbakar saat buang air kecil.
ADVERTISEMENT
3. Listeriosis
Listeriosis adalah penyakit yang disebabkan oleh infeksi bakteri listeria. Infeksi ini terjadi apabila ibu hamil mengkonsumsi makanan yang terkontaminasi bakteri listeria seperti makanan mentah.
Gejala umumnya termasuk demam tinggi, mual, nyeri otot, diare, sakit kepala, leher kaku atau kejang. Jika tidak ditangani, dapat menyebabkan komplikasi serius seperti persalinan prematur, lahir mati, dan keguguran.
4. Invasi virus gastrointestinal
Saat virus gastrointestinal menyerang tubuh, akan menyebabkan gejala seperti demam, muntah, diare, dan dehidrasi. Virus ini akan menyebabkan masalah pada sistem pencernaan ibu hamil. Semua gejala yang ditimbulkan dari infeksi ini juga bisa menyebabkan persalinan prematur, jika tidak ditangani tepat waktu.
5. Korioamnionitis
Kasus ini sebenarnya jarang terjadi, karena hanya menyerang 1-2 persen kehamilan. Korioamnionitis adalah infeksi bakteri pada cairan ketuban yang mengelilingi bayi.
ADVERTISEMENT
Indikasi umumnya adalah detak jantung yang cepat, rahim yang lembut, keputihan, berkeringat, demam tinggi, dan menggigil.
6. Infeksi parvovirus B19
Menurut Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit AS (CDC), hanya 5 persen ibu hamil yang terkena infeksi menular langka ini. Indikasi umumnya termasuk ruam, nyeri pada persendian, sakit kepala, sakit tenggorokan dan demam tinggi.
Parvovirus dapat menyebabkan komplikasi seperti keguguran, anemia pada janin, lahir mati dan radang jantung pada janin.
Penulis: Hutri Dirga Harmonis