Manfaat Mendengarkan Musik saat Hamil

Ilustrasi Ibu Hamil Mendengarkan Musik (Foto: Pexels)

Hormon kehamilan membuat perubahan pada ibu hamil. Tak hanya fisik yang berubah, tapi juga sikap dan tingkah laku. Salah satu perubahan sikap yang biasa dialami ibu hamil adalah cepat mengalami stres.

Beban pikiran yang terlalu berat bisa berdampak buruk pada ibu dan juga bayi yang ada di dalam kandungan. Penelitian menunjukkan bahwa ibu hamil yang mengalami stres, berisiko lebih besar melahirkan bayi prematur.

Salah satu cara yang bisa Anda lakukan untuk menghilangkan stres adalah dengan mendengarkan musik. Ritme serta alunan musik bisa membantu ibu lebih tenang, sehingga tubuh ibu menghasilkan hormon serotonin dan endorfin yang membuat perasaan lebih bahagia.

Ilustrasi ibu hamil. (Foto: Thinkstock)

Hormon ini kemudian akan disalurkan pada bayi melalui plasenta, sehingga bayi juga ikut bahagia.

Tak hanya bermanfaat bagi ibu, mendengarkan musik juga bermanfaat bagi perkembangan bayi, salah satunya meningkatkan kemampuan mendengar. Meski masih berada di dalam kandungan, bukan berarti bayi tidak bisa mendengar apa yang terjadi di luar perut ibu. Melalui musik, pendengaran bayi akan terlatih secara otomatis.

Mendengarkan musik juga bisa meningkatkan respons janin di dalam kandungan, Moms. Misalnya jika Anda rutin mendengarkan musik jazz, maka bayi di dalam kandungan memiliki 'gerakan' khusus untuk mengikuti irama musik jazz yang diputar.

Ilustrasi janin dalam kandungan. (Foto: Thinkstock)

Banyak ahli yang percaya bahwa bayi di dalam kandungan mampu mengingat musik dan suara yang pernah didengarkan ibunya selama masa kehamilan. Sehingga, ibu bisa menggunakan musik yang sama untuk menenangkan si kecil setelah ia lahir. Bayi dapat mengenali suara musiknya dan akan merasa lebih rileks dan tenang seketika.

Getaran positif yang didapatkan ibu saat mendengarkan musik selama kehamilan akan menciptakan stimulasi pralahir yang dapat membantu ibu terikat dengan bayi yang dikandungnya. Ini akan bermanfaat untuk menurunkan tingkat stres dan kecemasan yang mungkin dirasakan ibu dan sang bayi di kemudian hari.