Mata Bayi Baru Lahir Juling, Kapan Perlu ke Dokter?

23 Juli 2022 11:05 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
7
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ilustrasi mata bayi. Foto: Shutterstock
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi mata bayi. Foto: Shutterstock
ADVERTISEMENT
Kelahiran bayi menjadi momen yang membahagiakan bagi orang tua. Namun, beberapa kondisi bayi baru lahir juga bisa membuat ibu bingung dan khawatir. Salah satunya adalah ketika bayi memiliki mata juling.
ADVERTISEMENT
Sebelum khawatir, ibu perlu paham dulu bahwa bayi baru lahir masih perlu beradaptasi dengan lingkungan barunya di luar rahim. Bayi juga masih belajar untuk dapat memfokuskan pandangannya. Oleh sebab itu, sering kali mata bayi terlihat tampak juling padahal sebenarnya tidak, Moms.
Kondisi ini disebut pseudostrabismus di mana mata bayi baru lahir yang tampak juling merupakan hal normal dan akan hilang seiring waktu. Tapi, bagaimana jika kondisi ini terus berlanjut?

Waktu yang Tepat Bawa Bayi ke Dokter Jika Matanya Juling

Mata bayi Foto: Shutterstock
Mata juling pada bayi baru lahir disebabkan adanya lipatan kulit ekstra di sudut dalam mata bayi sehingga membuatnya terlihat tidak bisa fokus dengan pandangannya. Menurut dokter anak di New York, Sarah Rahal, MD, seperti dikutip dari Very Well Family, kondisi ini umum terjadi pada bulan-bulan pertama kehidupan bayi.
ADVERTISEMENT
Namun, jika kondisi mata juling berlangsung lebih dari enam bulan, ibu dan ayah perlu segera mencari bantuan dokter. Bisa jadi, mata bayi memang benar-benar juling yang disebut strabismus dalam dunia medis.
Strabismus adalah kelainan posisi bola mata yang mengakibatkan kedua mata tidak bisa fokus secara bersamaan pada suatu objek. Pada kondisi ini, bola mata kanan dan kiri tidak bisa bergerak secara simetris. Kondisi mata juling bisa mengenai satu atau kedua bola mata sekaligus, Moms.
Strabismus termasuk masalah mata yang perlu diobati sedini mungkin, terutama jika ditemukan pada bayi. Mengutip Mom Junction, strabismus dapat menimbulkan komplikasi serius yang menyebabkan salah satu mata lebih dominan (ambliopia) yang kerap disebut mata malas.
Selain itu, penelitian juga menunjukkan, strabismus dapat menyebabkan bayi kesulitan untuk mencapai beberapa tonggak perkembangan penting seperti, kemampuan menggenggam, duduk, merangkak, berdiri dan berjalan.
ADVERTISEMENT
Oleh karena itu, penting bagi orang tua untuk terus memantau kondisi bayi jika ia tampak memiliki mata juling. Pastikan kondisi tersebut tidak berkepanjangan dan segera ke dokter bila menemukan kejanggalan ya, Moms.