Mata Bayi Berair Terus, Kenapa Ya?

3 Februari 2020 8:38 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ilustrasi perkembangan bayi 3 bulan. Foto: Shutter Stock
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi perkembangan bayi 3 bulan. Foto: Shutter Stock
ADVERTISEMENT
Mengeluarkan air mata saat menangis adalah hal yang wajar, tak terkecuali bagi bayi. Namun, sebagai orang tua, Anda mungkin cemas bila mata bayi berair terus tapi tidak menangis. Kenapa, ya?
ADVERTISEMENT
Mengutip Mom Junction, sebenarnya tak ada yang perlu dikhawatirkan bila bayi mengalami kondisi tersebut, Moms. Mata berair pada bayi juga bisa disebut dengan Epiphora yakni kondisi dimana adanya air mata berlebih di mata.
Nah, berikut adalah 6 penyebab mata bayi berair terus.
Pilek adalah salah satu kondisi yang bisa menyebabkan mata bayi menjadi berair. Selama pilek, sel darah putih sedang melawan infeksi dan menghasilkan zat yang menyebabkan peradangan pada mukosa hidung.
Selain itu, sel darah putih ini juga melebarkan pembuluh darah, sehingga hidung menjadi tersumbat dan pilek, Moms. Penyumbatan ini juga menyebabkan mata memproduksi air mata lebih banyak.
Mata bayi Foto: Shuttetrstock
Moms, cobalah periksa mata bayi Anda, apakah ia ada sesuatu yang aneh di matanya ketika air mata terus-menerus keluar. Karena bisa saja, ia terkena infeksi mata seperti konjungtivitis atau mata merah. Bayi dengan mata merah juga memiliki gejala lain seperti kemerahan dan iritasi mata yang konstan.
ADVERTISEMENT
Selain mata merah, infeksi lain yang bisa dialami si kecil adalah bintitan yakni kondisi di mana terjadi infeksi pada kelenjar minyak atau keringat di kelopak mata.
Jika anak Anda memiliki alergi, maka ia mungkin akan mengalami mata berair sebagai salah satu gejalanya. Bayi bisa alergi terhadap apapun mulai dari serbuk sari, debu, bulu hewan peliharaan, atau karena udara, Moms. Mata berair yang dipicu oleh alergi cenderung terlihat lebih mudah karena adanya gejala lain seperti kulit gatal dan pembengkakkan pada wajah.
Mata bayi Foto: Shutterstock
Air mata dihasilkan oleh kelenjar lakrimal yang terletak di atas mata. Setelah air mata mengalir melalui permukaan mata, mereka akan memasuki dua lubang kecil di sudut dalam mata dan mengarah ke saluran.
ADVERTISEMENT
Kedua saluran kemudia mengarah ke tabung yang lebih besar, yang merupakan saluran air mata, juga disebut saluran nasolacrimal. Bila saluran tersebut tersumbat, hal itu akan mencegah air mata mengalir ke rongga hidung.
Nah Moms, jika sudah begitu, bayi mungkin akan mengeluarkan air mata berlebih. Menurut American Academy of Ophthalmology, sekitar 20 persen bayi baru lahir mengalami kondisi ini.
Tetapi kondisinya membaik dalam empat sampai enam bulan pertama kehidupan. Selain itu, infeksi mata, kelainan kraniofasial dan cedera pada wajah juga bisa jadi penyebab kondisi ini.
Mata berair, bersama dengan hidung yang meler adalah gejala-gejala infeksi pernapasan bagian atas. Infeksi lain yang mempengaruhi sistem pernapasan bagian atas--terutama di rongga hidung, juga bisa menyebabkan mata berair pada bayi.
ADVERTISEMENT
Ilustrasi dokter memeriksa mata bayi Foto: Thinkstock
Kondisi seperti polip hidung dan tumor di sekitar saluran air mata bisa menyebabkan mata berair. Cedera pada wajah terutama di tulang sekitar mata dan hidung bisa merusak jaringan sehingga menyebabkan mata bayi sering berair. Selain itu, kelilipan pada bayi juga bisa membuat mata si kecil menjadi berair, Moms.
Nah, bila gejalanya makin parah, seperti terjadi kemerahan atau radang mata, adanya cairan kuning dari mata, mata bayi sulit terbuka atau lengket, pembengkakkan kelopak mata, pembengkakkan hidung, tenggorokan atau di bagian wajah, serta anak mulai rewel dan susah makan, segeralah pergi ke dokter untuk penanganan lebih lanjut, Moms.