Memahami Refluks Senyap yang Bisa Sebabkan Komplikasi pada Bayi

28 September 2021 11:20 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Refluks Senyap pada Bayi, Apa Penyebabnya? Foto: Shutter Stock
zoom-in-whitePerbesar
Refluks Senyap pada Bayi, Apa Penyebabnya? Foto: Shutter Stock
ADVERTISEMENT
Refluks atau gumoh merupakan hal yang sering terjadi pada bayi. Gumoh terjadi ketika bayi mengeluarkan sebagian susu setelah mengonsumsi ASI atau susu formula. Namun, beberapa orang tua mungkin tidak menyadari adanya refluks senyap pada bayi.
ADVERTISEMENT
Saat isi perut bayi naik ke atas, memasuki faring, lalu sampai ke tenggorokan namun tidak dimuntahkan melalui mulut, itu disebut refluks senyap atau refluks diam pada bayi. Isi perut mungkin masuk ke hidung, telinga, sinus atau bahkan paru-paru yang dapat menyebabkan komplikasi fatal pada si kecil.
Parenting Healthy Babies melansir, refluks senyap berbeda dari refluks normal karena pada kondisi ini, isi lambung dapat tetap berada di saluran makanan untuk jangka waktu yang lebih lama. Hal ini dapat membahayakan saluran pencernaan atau lapisan esofagus bayi.

Tanda Bayi Alami Refluks Senyap

Refluks Senyap pada Bayi, Apa Penyebabnya? Foto: Shutter Stock
Selain itu, refluks senyap sulit untuk didiagnosis karena tidak ada gejala yang signifikan dari kondisi ini. Beberapa bayi mungkin mengalami ini namun tidak terdiagnosis dan baru diketahui setelah mengalami komplikasi parah.
ADVERTISEMENT
Beberapa komplikasi yang mungkin dialami bayi karena refluks senyap termasuk, pita suara menyempit dan menyebabkan suara bayi serak, masalah pada saluran pernapasan, hingga kemungkinan terjadinya infeksi telinga. Apabila Anda mendengar suara bayi yang mulai serak, maka sudah waktunya untuk mewaspadai kondisi ini.

Penyebab Refluks Senyap pada Bayi

Ilustrasi bayi gumoh. Foto: Shutter Stock
Alasan paling umum untuk refluks senyap pada bayi adalah sistem pencernaan yang belum berkembang dengan baik, seperti dikutip dari Healthline. Selain itu, bayi mungkin menghabiskan sebagian besar waktunya untuk berbaring, bahkan saat atau setelah menyusu.
Ini lah yang akhirnya membuat asam lambung dan enzim pencernaan lebih mudah untuk naik kembali menuju kerongkongan bayi. Oleh karenanya, apabila bayi kerap gumoh setelah menyusu, ada baiknya untuk mengubah posisi menyusui.
ADVERTISEMENT
Selain itu, hindari membiarkan bayi berbaring sesaat setelah menyusu. Jika bayi sudah bisa duduk, Anda bisa mendudukannya beberapa saat untuk memastikan makanannya sudah sampai ke lambung dengan sempurna ya, Moms.
Penulis: Hutri Dirga Harmonis