Mengenal Penyakit Roseola Infantum yang Sering Menyerang Anak di Bawah 2 Tahun

24 Februari 2021 11:05 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ilustrasi Mengompres Bayi Demam Foto: Shutterstock
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi Mengompres Bayi Demam Foto: Shutterstock
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Demam dan ruam merupakan salah satu masalah kesehatan yang kerap terjadi pada bayi dan anak. Biasanya, orang tua akan langsung memberikan pertolongan pertama berupa parasetamol dan juga krim penghilang ruam.
ADVERTISEMENT
Namun, rupanya kondisi demam yang disertai ruam pada bayi bisa jadi merupakan gejala adanya penyakit lain yang dialami si kecil. Salah satu penyakit yang mungkin timbul dari gejala itu adalah Roseola infantum.
Menurut buku berjudul 123 Penyakit dan Gangguan Pada Anak karya Dr. dr. Hanifah Oswari, Sp.A(K), roseola infantum merupakan penyakit yang cukup sering ditemukan pada bayi yang disebabkan oleh herpes virus 6 dan 7. Disebut infantum karena lebih sering menyerang bayi baru lahir (infant) hingga usia 18 bulan.
Roseola infantum sering kali salah didiagnosis sebagai penyakit campak karena gambaran dan perjalanan penyakitnya yang hampir sama. Selain itu, roseola juga disebut dengan eksantema subitum, artinya kemerahan yang timbul mendadak dan dapat menular melalui cairan ludah.
ADVERTISEMENT
Adapun gejala-gejala dari penyakit roseola infantum yang bisa Anda kenali, Moms:

Gejala Roseola Infantum pada Anak

1. Demam
Ilustrasi bayi demam menangis Foto: Shutterstock
Saat anak terinfeksi herpes virus 6 dan 7, awalnya mereka akan mengalami demam yang cukup tinggi mencapai 39 derajat celsius. Biasanya kondisi ini akan berlangsung selama 3 hari disertai dengan kondisi tubuh si kecil yang melemah. Meski begitu, bayi biasanya bisa terlihat baik-baik saja saat mengalami demam. Oleh sebab tiu, Anda harus jeli untuk mengetahui gejala lainnya.
2. Ruam kemerahan
Setelah demam turun akan timbul ruam kemerahan di seluruh tubuh, terutama di area lipatan seperti leher. Penting bagi Anda untuk bisa membedakan antara roseola dan campak. Pada penyakit campak, ruam kemerahan timbul ketika anak masih mengalami demam tinggi.
ADVERTISEMENT
Ruam akibat roseola akan berwarna merah seperti bunga mawar, sehingga disebut roseola. Ruam tersebut tidak akan berubah menjadi nanah atau cairan bening lainnya. Kemudian si kecil tidak akan mencoba untuk menggaruknya, sebab roseola tidak menimbulkan rasa gatal. Biasanya, ruam akan berlangsung selama 1-2 hari.

Yang Bisa Orang Tua Lakukan Saat Anak Terkena Roseola Infantum

Ilustrasi ruam pada anak. Foto: Shutter Stock
Apabila si kecil menunjukkan gejala penyakit roseola infantum, Anda tidak perlu merasa panik berlebihan, Moms. Sebab, penyakit ini termasuk gangguan kesehatan ringan yang kerap dialami bayi. Apalagi, sistem kekebalan tubuh anak di bawah 2 tahun masih belum sepenuhnya sempurna, sehingga rentan terserang berbagai virus dan penyakit.
Penyakit roseola infantum diketahui dapat sembuh dengan sendirinya setelah beberapa hari. Hal yang bisa Anda lakukan adalah dengan memberikan si kecil parasetamol untuk membantu menurunkan demam si kecil. Perbanyak asupan air si kecil, kompres tubuhnya dengan air hangat serta pastikan si kecil dapat beristirahat dengan nyaman. Namun, apabila kondisi ini berlangsung lebih lama, Anda bisa langsung membawa si kecil dokter untuk mendapatkan perawatan medis.
ADVERTISEMENT
Penulis: Hutri Dirga Harmonis