Mengenal PTSD Postpartum, Kondisi yang Sebabkan Ibu Trauma Setelah Melahirkan

6 Juni 2022 16:00 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
4
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
ilustrasi ibu trauma setelah melahirkan. Foto: Shutterstock
zoom-in-whitePerbesar
ilustrasi ibu trauma setelah melahirkan. Foto: Shutterstock
ADVERTISEMENT
Setelah melahirkan, ibu umumnya akan mengalami berbagai perubahan dalam hidupnya. Salah satunya dalam hal kondisi psikis atau mental. Ada yang bahagia dan cepat beradaptasi sebagai ibu baru, tapi tak sedikit juga yang justru merasa depresi hingga trauma setelah melahirkan.
ADVERTISEMENT
Dalam istilah medis, trauma setelah melahirkan disebut dengan postpartum atau PTSD pascapersalinan. PTSD merupakan singkatan dari post-traumatic stress disorder atau gangguan stres pascatrauma. Mengutip Verywell Mind, PTSD postpartum setidaknya dialami oleh 3 – 16 persen ibu baru setelah melahirkan.

Penyebab PTSD Postpartum

Ilustrasi ibu trauma setelah melahirkan. Foto: Shutter Stock
PTSD postpartum biasanya dikaitkan dengan pengalaman melahirkan yang traumatis, yang mungkin dapat mengancam nyawa ibu dan bayi. Selain itu, kondisi ini biasanya dialami oleh ibu yang mendapat prosedur melahirkan tertentu yang membuatnya merasa trauma. Adapun beberapa penyebab PTSD postpartum yaitu sebagai berikut.
Sementara itu, faktor risiko dari PTSD postpartum antara lain memiliki riwayat infertilitas, riwayat komplikasi, pernah melakukan aborsi, dan pernah mengalami masalah kesehatan mental.
ADVERTISEMENT

Gejala PTSD Postpartum

Ilustrasi ibu trauma setelah melahirkan. Foto: Shutterstock
PTSD postpartum umumnya memiliki gejala yang sama seperti PTSD secara umum yang ditandai dengan kecemasan, serangan panik, dan mimpi buruk. Bedanya, PTSD postpartum dapat mempengaruhi kehidupan ibu baru selama beberapa minggu, bahkan berbulan-bulan. Ibu mungkin masih terbayang-bayang rasanya dilarikan ke ruang operasi menjelang melahirkan, sehingga merasa trauma.
Adapun gejala PTSD postpartum yaitu sebagai berikut:

Diagnosis PTSD Postpartum setelah Melahirkan

Ilustrasi konsultasi dengan dokter. Foto: Shutter Stock
Seperti penyakit mental pada umumnya, PTSD postpartum membutuhkan diagnosis dari dokter atau psikiater. Biasanya, obgyn akan menanyakan beberapa pertanyaan tentang kesehatan mental Anda selama kunjungan pascapersalinan. Jika ada dugaan PTSD postpartum, mereka akan merujuk Anda ke psikiater atau psikolog untuk pemeriksaan lebih lanjut.
ADVERTISEMENT
Namun, kondisi PTSD postpartum sering tertukar dengan depresi pascapersalinan. Untuk itu, Anda perlu menjelaskan kondisi mental Anda secara detail saat pemeriksaan. Jelaskan jika Anda merasa trauma atau takut saat mengingat kembali proses melahirkan yang sudah dilalui.