Ilustrasi mendapatkan hadiah lebaran dari keluarga

Menjanjikan Anak Hadiah agar Mau Puasa, Yes or No? Ini Kata Psikolog

22 April 2021 10:09 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ilustrasi buka puasa bersama anak dan keluarga. Foto: Shutter Stock
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi buka puasa bersama anak dan keluarga. Foto: Shutter Stock
ADVERTISEMENT
Orang tua mana yang tak senang bila melihat anak mereka mau belajar puasa. Entah itu puasa setengah hari atau satu hari penuh alias hingga azan magrib tiba. Pasalnya, dalam agama Islam, melatih anak belajar puasa sangat dianjurkan sedini mungkin agar kelak si kecil terbiasa untuk berpuasa saat dirinya sudah balig.
ADVERTISEMENT
Bahkan terkadang, ada beberapa orang tua yang menjanjikan hadiah atau reward bila anaknya mau puasa di bulan Ramadhan. Hadiahnya pun beragam, bisa dalam bentuk materi maupun barang kesukaan si kecil.
Tapi kira-kira, bijak enggak ya memberikan hadiah agar anak mau puasa? Yuk, simak jawaban psikolog.

Kata Psikolog soal Menjanjikan Anak Hadiah Agar Mau Puasa

Ilustrasi ibu memberikan anak hadiah saat belajar puasa. Foto: Shutterstock
Sebenarnya, memberikan anak hadiah atau reward ketika berhasil melakukan sesuatu seperti puasa adalah cara yang sah-sah saja dilakukan orang tua. Hal tersebut dapat memperkuat atau memotivasi diri si kecil untuk semangat menjalankan ibadah puasa.
Hadiahnya pun tak harus berupa materi. Pelukan hangat, memuji anak, atau masak makanan kesukaan si kecil juga dapat dikatakan hadiah juga lho, Moms. Demikian hal yang disampaikan oleh Psikolog Anak, Remaja, dan Keluarga, Irma Gustiana, M.Psi., Psi., kepada kumparanMOM.
ADVERTISEMENT
"Usahakan bentuknya bukan material. Pertama, kita beri reward langsung dalam bentuk apresiasi, ucapan, pelukan. Terus, reward langsungnya juga bisa berbentuk makanan yang ia sukai," ujar Irma.

Beri Hadiah dengan Cara yang Menyenangkan

Ilustrasi anak membuat tabel pencapaian puasa. Foto: Shutterstock
Bila Anda ingin memberikan hadiah pada anak, berikanlah dengan cara yang mengasyikkan. Contohnya, dengan membuat tabel di sebuah kertas dan tulis pencapaian yang sudah anak lakukan anak pada satu bulan penuh ini. Tak hanya puasa, menuliskan salat 5 waktu, tarawih, dan membaca Al-Quran juga dapat Anda tuliskan, Moms.
Jika anak mengerjakan salah satu pencapaian, Anda bisa memberikan emoji, stiker, poin, dan hal menarik lain yang menandakan bahwa si kecil telah berhasil mencapai sesuatu. Kemudian, pada saat di akhir puasa, anak dapat menukarkan poin-poin yang dicapainya itu. Tapi ingat ya, Moms, Anda tak harus memberikan sesuatu yang mahal.
ADVERTISEMENT
"Makanya, kita harus low budget banget dalam memberikan reward yang material karena takutnya nanti jadi kebiasaan," tutur founder dari Ruang Tumbuh itu.

Berikan Hadiah atau Reward Psikologis pada Anak

ibu dan anak di rumah Foto: Shutterstock
Tak hanya itu saja, Moms. Menurut Irma, Anda juga bisa memberikan reward psikologis pada anak. Apa maksudnya, ya?
"Misalnya, pintar banget, ya, hari ini bisa puasa sampai jam 12. Jadi, pencapaiannya itu disebutkan. Enggak cuman good job. Tapi, apanya nih yang good job? Oh, bisa puasanya nih sampai jam 12, bisa tadarus ngaji misalnya," pungkasnya.
Perlu diingat juga bahwa proses belajar puasa tiap anak berbeda-beda. Sehingga, sebagai orang tua Anda perlu menghargai setiap pencapaian yang telah dilakukan anak. Boleh-boleh saja bila Anda ingin memberikan hadiah pada anak, tapi sebisa mungkin jangan dalam bentuk materi.
ADVERTISEMENT
"Apalagi balita enggak paham. Hal itu nantinya (kalau sering dilakukan) akan kebentuk sendiri karena faktor kebiasaan tadi," tutup Irma.
Sedang memuat...0 Konten
Sedang memuat...0 Konten
Sedang memuat...0 Konten
Sedang memuat...0 Konten
Sedang memuat...0 Konten