Menjanjikan Anak Hadiah agar Mau Puasa, Yes or No? Ini Kata Psikolog
ADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT
Bahkan terkadang, ada beberapa orang tua yang menjanjikan hadiah atau reward bila anaknya mau puasa di bulan Ramadhan. Hadiahnya pun beragam, bisa dalam bentuk materi maupun barang kesukaan si kecil.
Tapi kira-kira, bijak enggak ya memberikan hadiah agar anak mau puasa? Yuk, simak jawaban psikolog.
Kata Psikolog soal Menjanjikan Anak Hadiah Agar Mau Puasa
Sebenarnya, memberikan anak hadiah atau reward ketika berhasil melakukan sesuatu seperti puasa adalah cara yang sah-sah saja dilakukan orang tua. Hal tersebut dapat memperkuat atau memotivasi diri si kecil untuk semangat menjalankan ibadah puasa.
Hadiahnya pun tak harus berupa materi. Pelukan hangat, memuji anak, atau masak makanan kesukaan si kecil juga dapat dikatakan hadiah juga lho, Moms. Demikian hal yang disampaikan oleh Psikolog Anak, Remaja, dan Keluarga, Irma Gustiana, M.Psi., Psi., kepada kumparanMOM.
ADVERTISEMENT
"Usahakan bentuknya bukan material. Pertama, kita beri reward langsung dalam bentuk apresiasi, ucapan, pelukan. Terus, reward langsungnya juga bisa berbentuk makanan yang ia sukai," ujar Irma.
Beri Hadiah dengan Cara yang Menyenangkan
Bila Anda ingin memberikan hadiah pada anak, berikanlah dengan cara yang mengasyikkan. Contohnya, dengan membuat tabel di sebuah kertas dan tulis pencapaian yang sudah anak lakukan anak pada satu bulan penuh ini. Tak hanya puasa, menuliskan salat 5 waktu, tarawih, dan membaca Al-Quran juga dapat Anda tuliskan, Moms.
Jika anak mengerjakan salah satu pencapaian, Anda bisa memberikan emoji, stiker, poin, dan hal menarik lain yang menandakan bahwa si kecil telah berhasil mencapai sesuatu. Kemudian, pada saat di akhir puasa, anak dapat menukarkan poin-poin yang dicapainya itu. Tapi ingat ya, Moms, Anda tak harus memberikan sesuatu yang mahal.
ADVERTISEMENT
"Makanya, kita harus low budget banget dalam memberikan reward yang material karena takutnya nanti jadi kebiasaan," tutur founder dari Ruang Tumbuh itu.
Berikan Hadiah atau Reward Psikologis pada Anak
Tak hanya itu saja, Moms. Menurut Irma, Anda juga bisa memberikan reward psikologis pada anak. Apa maksudnya, ya?
"Misalnya, pintar banget, ya, hari ini bisa puasa sampai jam 12. Jadi, pencapaiannya itu disebutkan. Enggak cuman good job. Tapi, apanya nih yang good job? Oh, bisa puasanya nih sampai jam 12, bisa tadarus ngaji misalnya," pungkasnya.
Perlu diingat juga bahwa proses belajar puasa tiap anak berbeda-beda. Sehingga, sebagai orang tua Anda perlu menghargai setiap pencapaian yang telah dilakukan anak. Boleh-boleh saja bila Anda ingin memberikan hadiah pada anak, tapi sebisa mungkin jangan dalam bentuk materi.
ADVERTISEMENT
"Apalagi balita enggak paham. Hal itu nantinya (kalau sering dilakukan) akan kebentuk sendiri karena faktor kebiasaan tadi," tutup Irma.