Menyusui Bisa Bantu Sehatkan Bumi, Apa Maksudnya?

8 Agustus 2020 19:00 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ilustrasi ibu menyusui mengenakan hijab. Foto: Shutter Stock
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi ibu menyusui mengenakan hijab. Foto: Shutter Stock
ADVERTISEMENT
Sudah tak diragukan lagi jika ada banyak manfaat dari menyusui. Baik ibu maupun bayi sama-sama memperoleh manfaat dari proses menyusui tersebut. Ya Moms, mulai dari meningkatkan sistem kekebalan tubuh bayi, ASI sebagai asupan nutrisi terbaik baik, meningkatkan kecerdasan bayi, hingga meningkatkan ikatan atau bonding antara ibu dan bayi. Bahkan, berbagai risiko penyakit berbahaya seperti kanker rahim, kanker payudara, dan hal lainnya dapat ditekan apabila ibu menyusui bayinya.
ADVERTISEMENT
Untuk mendukung keberhasilan menyusui, Badan Kesehatan Dunia (WHO) telah menetapkan tanggal 1-7 Agustus sebagai World Breastfeeding Week atau Pekan Menyusui Sedunia. Tahun ini, tema yang diangkat adalah Support Breastfeeding for a Healthier Planet atau Dukung Menyusui untuk Sehatkan Bumi. Lantas, apa maksudnya, ya?
Menyusui Bisa Bantu Sehatkan Bumi, Apa Maksudnya? Foto: Shutterstock

Menyusui Tidak Menyebabkan Polusi

Farahdibha Tenrilemba, SS, M.Kes, Wakil Ketua Umum Asosiasi Ibu Menyusui Indonesia (AIMI) menjelaskan bahwa manfaat lain dari menyusui atau pemberian ASI eksklusif kepada bayi salah satunya dapat turut menjaga kesehatan bumi atau lingkungan. Ya Moms, dengan memberikan ASI, Anda tak membutuhkan biaya tambahan untuk membeli susu formula misalnya. Jika susu formula dapat meninggalkan karbon dan polusi di lingkungan sekitar, ASI tidak demikian.
ADVERTISEMENT
"Karena menyusui tidak menggunakan sumber daya alam, tidak ada sisa sampah, tidak ada polusi. Menyusui tidak menggunakan sumber daya alam apa pun yang menghasilkan polusi," ujar perempuan yang akrab disapa Dibha itu dalam Seminar Daring AIMI dalam rangka Pekan Menyusui Sedunia bertema 'Dukung Menyusui untuk Sehatkan Bumi' yang dihelat Jumat (7/8).
Dibha kemudian menjelaskan bahwa ASI selalu diproduksi secara alami dan terus diproduksi sesuai dengan permintaan bayi. ASI pun dapat dibilang ekonomis dan praktis. Sebab, ASI tak membutuhkan kemasan khusus. Ya Moms, bila Anda ingin menyimpan ASI perah (ASIP), Anda bisa menggunakan botol kaca agar lebih ramah lingkungan.
menyusui bayi Foto: Shutterstock

Menyusui Tidak Butuh Bahan Bakar

Menyusui, kata Dibha, juga tidak membutuhkan listrik atau bahan bakar untuk mempersiapkannya ketika bayi Anda haus. Ya, lain halnya dengan susu formula yang membutuhkan banyak hal dalam proses persiapannya.
ADVERTISEMENT
"ASI selalu siap untuk dikonsumsi bayi dalam suhu yang tepat. Singkatnya, ASI adalah asupan yang paling ramah lingkungan," ujarnya.
Seperti yang diketahui bahwa polusi memang sangat berbahaya bagi siapa pun, termasuk anak dan juga bayi. Sehingga dengan menyusui, kita secara tidak langsung turut berpartisipasi untuk membuat bumi jadi lebih sehat.
Jadi, bagi Anda yang kini masih menyusui bayinya, berikanlah ia ASI eksklusif hingga usia 6 bulan sebagaimana rekomendasi dari Badan Kesehatan Dunia. Kemudian, dilanjutkan pemberiannya hingga anak berusia 2 tahun disertai dengan pemberian MPASI (makanan pendamping ASI) yang bergizi.
"Jadi, kita harus mendukung menyusui demi bumi yang sehat. Kita harus betul-betul sadar bahwa menyusui bermanfaat luar biasa bagi lingkungan, biaya kesehatan berkurang, sebagai sarana keluarga berencana, menjarakkan anak yang satu dengan yang lain, ibu bekerja lebih produktif, dan pengeluaran keluarga berkurang alias hemat," tutupnya.
ADVERTISEMENT
******
kumparanDerma membuka campaign crowdfunding untuk bantu sesama. Yuk, bantu donasi sekarang!