Menyusui Membuat Bayi Lebih Cerdas, Mitos atau Fakta?

7 Agustus 2020 16:26 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
ilustrasi menyusui Foto: Shutterstock
zoom-in-whitePerbesar
ilustrasi menyusui Foto: Shutterstock
ADVERTISEMENT
Manfaat menyusui sangat banyak. Anda mungkin juga telah mendengar bahwa ASI merupakan makanan terbaik dengan gizi yang paling sesuai bagi bayi.
ADVERTISEMENT
Tetapi apakah menyusui benar-benar bisa meningkatkan kecerdasan anak?
Sebelum memutuskan percaya (atau tidak percaya), simak apa yang dikatakan para ahli berikut ini:

Tiga Penelitian Tentang Menyusui yang Saling Bertolak Belakang

ilustrasi menyusui bayi Foto: Shutterstock
Menyusui Tidak Membuat Bayi Lebih Cerdas
Untuk mengetahui apakah menyusui benar-benar bisa meningkatkan kecerdasan, sebuah studi jangka panjang dilakukan oleh para peneliti Inggris. Tidak tanggung-tanggung, dalam penelitian ini para ilmuwan mengamati 11.582 anak selama 16 tahun!
Ya Moms, belasan ribu anak ini diikuti sejak lahir sampai usia 16 tahun di mana hampir dua pertiga dari anak-anak tersebut rata-rata disusui selama empat bulan; sisanya diberi susu botol. Di usia 16 tahun, semua anak mengikuti sembilan tes IQ.
Hasilnya?
ADVERTISEMENT
Mengutip Parents, para peneliti menemukan hasil tes IQ anak-anak yang disusui tidak lebih baik dari anak-anak yang tidak disusui atau minum susu formula.
Di samping itu para peneliti menemukan adanya faktor-faktor seperti status sosial ekonomi, usia ibu, dan pendidikan orang tua yang jadi penentu kecerdasan anak -baik disusui maupun tidak.
Ilustrasi Ibu menyusui. Foto: Getty Images
Menyusui Bisa Saja Membuat Bayi Lebih Cerdas, Tapi...
Penelitian kedua dilakukan oleh Geoff Der, M.Sc., seorang ahli statistik di Unit Ilmu Sosial dan Kesehatan Masyarakat dari Dewan Riset Medis di Glasgow, Skotlandia. Dalam penelitian ini, ada lebih dari 5.000 anak yang diteliti, sebagian disusui dan sebagian tidak.
Setelah menyelesaikan penelitiannya, Geoff memaparkan, “Hasil tes perkembangan mental anak-anak yang disusui yang lebih baik daripada mereka yang tidak. Mereka mendapat skor IQ sekitar 4,5 poin lebih tinggi."
ADVERTISEMENT
Tetapi Geoff dan timnya juga menemukan faktor-faktor lain yang diyakini turut memengaruhi, Moms. Di antaranya IQ, pendidikan dan usia ibu, serta jumlah stimulasi yang diterima anak di rumah.
"Ketika kami memperhitungkan faktor-faktor ini, maka skor yang lebih tinggi tadi turun atau berkurang setengah poin," papar Geoff.
Ilustrasi bayi minum ASI perah dengan gelas sloki Foto: Shutterstock
Menyusui Membuat Bayi Lebih Cerdas
Lain lagi hasil penelitian Betty Vohr, M.D., profesor pediatri di Brown University, AS. Penelitiannya menunjukkan bahwa ASI memang membuat bayi lebih cerdas.
“Banyak penelitian telah menunjukkan efek menguntungkan dari ASI pada perkembangan mental pada bayi dengan berat badan normal; kami memutuskan untuk mempelajari efeknya pada bayi yang berisiko tinggi, dengan berat lahir sangat rendah (2 pon, 3 ons atau kurang saat lahir). Kami mengamati 1.035 bayi sejak lahir hingga 18 bulan khususnya terkait kesehatan mental mereka," Betty menjelaskan.
ADVERTISEMENT
Apa saja tepatnya yang diamati?
Ibu menyusui makan. Foto: Shutterstock
Sejak bayi lahir para peneliti mencatat total asupan nutrisi hariannya, termasuk cairan, susu formula atau ASI. Peneliti kemudian mengontrol faktor-faktor yang diketahui mempengaruhi perkembangan mental, termasuk usia ibu, tingkat pendidikan, status perkawinan, dan etnis, ditambah komplikasi medis pada bayi. Tak hanya itu, mereka mengamati peningkatan yang signifikan pada bayi yang menerima ASI.
Hasilnya?
Untuk setiap kenaikan 1/3 ons per 2,2 pon berat badan per hari dalam asupan ASI, indeks mental anak meningkat 0,53 poin, yang setara dengan kenaikan setengah poin. dalam IQ. Bayi yang menerima ASI paling banyak menunjukkan kenaikan IQ paling tinggi: 5,3 poin.
Diketahui, pada bayi lahir cukup bulan dan dengan berat badan normal maupun bayi prematur dan berat badan sangat rendah, peningkatan jumlah ASI meningkatkan IQ.
ADVERTISEMENT
"Kami rasa, kemungkinan karena asam lemak tak jenuh ganda rantai panjang yang ditemukan dalam ASI," Betty menambahkan.
Ibu menyusui sambil memompa ASI Foto: Shutterstock

Jadi, Perlukah Menyusui?

Dari ketiga penelitian tersebut di atas, pertanyaan apakah menyusui membuat bayi lebih cerdas belum menemui jawaban yang konklusif. Artinya sebagai orang tua, kita perlu menggunakan penilaian mereka sendiri ketika memutuskan hendak menyusui atau tidak, Moms.
Namun perlu diingat, bagaimanapun, Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) dan Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI) merekomendasikan pemberian ASI secara eksklusif selama enam bulan pertama kehidupan seorang anak dan menegaskan bahwa ASI adalah makanan terbaik bagi bayi.
Lepas dari topik kecerdasan bayi pun, manfaat menyusui yang sudah terbukti sangat banyak. Mulai dari peningkatan imunitas hingga kemungkinan obesitas yang lebih rendah di kemudian hari.
ADVERTISEMENT
Tak hanya itu, menyusui jauh lebih aman, higienis dan ramah bagi bumi, Moms! Terutama di masa pandemi seperti sekarang ini.
----
kumparanDerma membuka campaign crowdfunding untuk bantu sesama. Yuk, bantu donasi sekarang!