Merasa Bau Badan Setelah Melahirkan, Moms? Ini Penjelasannya

30 Desember 2023 19:03 WIB
·
waktu baca 3 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ilustrasi perempuan bau badan. Foto: Shutterstock
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi perempuan bau badan. Foto: Shutterstock
ADVERTISEMENT
Moms, apakah Anda merasakan masalah bau badan setelah melahirkan? Jika ya, ternyata hal itu normal, kok. Bahkan itu jadi tanda bahwa hormon Anda bekerja dengan baik.
ADVERTISEMENT
Bahkan mengutip Verywell Family, dokter spesialis kandungan Banafsheh Bayati, MD, OB/GYN, FACOG, menyebut perubahan hormonal terjadi sangat 'dramatis' setelah ibu melahirkan. Hormon estrogen dan progesteron menurun dengan cepat, digantikan dengan hormon prolaktin yang merupakan penghasil ASI.
Lantas kenapa hal itu bikin ibu jadi lebih bau badan? Simak penjelasannya di bawah ini.

Alasan Kenapa Ibu Jadi Bau Badan Setelah Melahirkan

Tak hanya mempengaruhi produksi ASI, perubahan hormon ternyata juga dapat mempengaruhi produksi keringat, lho. Akibatnya, beberapa ibu pun kerap mengalami masalah bau badan setelah melahirkan.
“Seorang wanita hamil memperoleh hingga 10 pon (4,5 kg) cairan ketuban, darah, dan cairan lainnya. Begitu bayinya lahir, cairannya perlu pergi ke suatu tempat. Karena itu, wanita sering mengalami peningkatan keringat. Ini adalah cara tubuhnya membuang kelebihan cairan ini,” jelas Damian Pat Alagia III, MD, MS, MBA., direktur medis untuk kesehatan wanita di Quest Diagnostics.
ADVERTISEMENT
Dengan meningkatnya keringat, ada kemungkinan bau badan juga meningkat. Hal itu kurang lebih sama seperti saat pubertas saat masa usia praremaja.
“Tubuh pascapersalinan membawa bau yang mungkin dikacaukan dengan bau badan yang berhubungan dengan keringat,” kata dr. Alagia.
Selain faktor hormon, bau badan pada ibu setelah melahirkan juga dipengaruhi oleh kondisi mental. Ya Moms, ibu yang mengalami stres dan kecemasan pascapersalinan cenderung mengalami peningkatan bau badan.
“Kelelahan, seperti bagi banyak wanita, itu mengarah pada peningkatan hormon stres, kecemasan, dan sejenisnya, yang berkontribusi pada keringat dan bau badan,” jelas Christina Burns, L.Ac, FABORM, dokter yang ahli dalam obat-obatan China.
Meski begitu, Anda tak perlu khawatir dengan masalah bau badan, Moms. Pasalnya, aroma tersebut akan menjadi petunjuk bagi bayi untuk menyusui. Selain itu, hal itu juga menjadi dasar untuk membangun bonding antara ibu dan bayi baru lahir.
ADVERTISEMENT
“Bayi juga memiliki indra penciuman yang tajam dan feromon serta bau badan yang mungkin merupakan sinyal penting untuk waktu bonding ibu dan bayi baru lahir,” kata dr. Bayati.
Selain itu, masalah bau badan tersebut umumnya juga akan menghilang saat ibu mulai menstruasi kembali sebagai tanda bahwa hormon sudah stabil.
“Biasanya tidak ada yang perlu dikhawatirkan dengan bau ketiak. Ini menandakan hormon rendah, ketidakseimbangan stress, dan masalah sistem pencernaan. Tidak ada yang mengancam nyawa,” ujar dr. Burns.
Namun, jika bau badan tersebut disertai dengan gejala lain, seperti demam, rasa sakit di area jahitan, hingga keputihan, jangan ragu untuk berkonsultasi ke dokter ya, Moms.