Moms, Tak Perlu Merasa Bersalah saat Prioritaskan Diri Sendiri, Simak Alasannya!

29 Januari 2023 18:59 WIB
ยท
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ibu Ingin Prioritaskan Diri Sendiri, Egois atau Wajar? Foto: Dok. Shutterstock
zoom-in-whitePerbesar
Ibu Ingin Prioritaskan Diri Sendiri, Egois atau Wajar? Foto: Dok. Shutterstock
ADVERTISEMENT
Setelah menikah dan punya anak, sebagian besar waktu Anda mungkin akan tersita untuk mengurus keluarga. Sejak pagi hingga malam dan waktu tidur, mungkin para ibu lupa untuk punya me time atau waktu bagi diri sendiri. Kamu pernah mengalaminya juga, Moms?
ADVERTISEMENT
Sebenarnya, Anda bisa saja meluangkan waktu untuk beraktivitas sendiri. Namun, terkadang kerap muncul rasa bersalah bila harus meninggalkan suami dan anak-anak.
Ingat pepatah ini, Moms. Ibu yang bahagia adalah ibu yang baik. Jika Anda lebih senang menjadi ibu rumah tangga sekaligus wanita karier, maka lakukanlah. Bila Anda lebih bahagia saat menjadi ibu rumah tangga, lakukanlah. Maka dari itu, tak ada salahnya Anda untuk tetap mengutamakan diri sendiri ketimbang kebutuhan lainnya.
Ilustrasi ibu ingin melakukan keinginannya. Foto: aslysun/Shuttterstock
Seperti dilansir Motherly, penting bagi suami maupun istri untuk sama-sama memprioritaskan dirinya terlebih dahulu. Sebab, kebutuhan diri sendiri yang tidak terpenuhi belum tentu bisa dilakukan oleh orang lain. Dan jika orang tua tidak memahami kebutuhan dirinya sendiri, maka anak-anak dikhawatirkan dapat menderita.
ADVERTISEMENT

Jadi, Ibu yang Prioritaskan Diri Sendiri, Egois atau Waras?

Mungkin Anda pernah berpikir, rasanya egois untuk mengatakan bahwa kebutuhan dan keinginan ibu adalah hal terpenting dalam sebuah keluarga. Tetapi, Anda tetap perlu mengutamakan diri sendiri. Karena hanya diri Anda sendirilah yang mengetahui apa yang dibutuhkan, Moms!
Nah, mari cari tahu mengapa kebutuhan anak tidak selamanya perlu diutamakan.
"Pertama, jika para ibu selalu mendahulukan kebutuhan anak-anak mereka, kemungkinan besar mereka tidak memfasilitasi kemandirian anaknya sendiri," ujar Pemilik dan Direktur Eksekutif Parenting Horizons, Julie Ross, dikutip dari HuffPost.
Kedua, Ross menuturkan, anak jadi tidak bisa mengembangkan kemampuan berpikir kritis bila semua masalah yang dihadapi, justru coba diselesaikan oleh sang ibu. Padahal, anak juga perlu mencoba untuk memecahkan masalahnya sendiri.
ADVERTISEMENT
Oleh karena itu, berikan sesekali anak kesempatan untuk memenuhi kebutuhannya sendiri, tentunya dengan pengawasan dari Anda. Sebab, Ross menilai ibu yang baik adalah ibu yang seimbang. Menjadi seimbang berarti tidak hanya memikirkan kebutuhan keluarga, tetapi bagi dirinya sendiri pula.
Jangan lupa untuk menetapkan batasan dengan anak-anak dan suami. Misalnya, tidak apa untuk meminta mereka mengurus kebutuhan mereka sendiri. Karena dengan Anda menunjukkan pentingnya memenuhi kebutuhan sendiri, maka si kecil juga akan meniru orang tuanya agar bisa menjadi pribadi yang lebih mandiri.