Ngabuburit Bikin Banyak Jajan? Ini Tips agar Pengeluaran Aman di Bulan Ramadan

25 Maret 2024 16:22 WIB
·
waktu baca 4 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Warga bersantai menggunakan bean bag saat ngabuburit di Lapangan Banteng, Sabtu (16/4/2022). Foto: Jamal Ramadhan/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Warga bersantai menggunakan bean bag saat ngabuburit di Lapangan Banteng, Sabtu (16/4/2022). Foto: Jamal Ramadhan/kumparan
ADVERTISEMENT
Selain meningkatkan ibadah, bulan Ramadan umumnya juga dimanfaatkan sebagai momen untuk menghabiskan waktu bersama keluarga. Bahkan, waktu menunggu azan Magrib bisa terasa lebih menyenangkan bila Anda punya agenda ngabuburit yang seru.
ADVERTISEMENT
Salah satu aktivitas ngabuburit yang umum dilakukan adalah jalan-jalan di luar rumah sambil jajan takjil yang di pinggir jalan. Ya Moms, siapa yang tidak tergoda melihat minuman segar atau kudapan ringan yang lezat setelah seharian berpuasa. Bisa jadi momen jajan itu lah yang dinanti-nanti sebagian orang saat puasa Ramadhan.
Tapi, hati-hati, sebab, kebiasaan jajan takjil yang terlalu banyak juga bisa membuat pengeluaran membengkak!
"Kenapa membengkak? Biasanya ada secara psikologis orang yang berpuasa ketika dia mempersiapkan lebih banyak makanan saat berbuka. Dan kecenderungan masakan yang spesial, yang mungkin lebih mahal ketimbang puasa. Jadi belum tentu orang puasa makannya lebih sedikit, lebih murah. Bisa jadi malah makannya tambah banyak karena ada camilan dan jajan," ungkap perencana keuangan sekaligus pendiri Mitra Rencana Edukasi, Mike Rini Sutikno, kepada kumparanMOM beberapa waktu lalu.
ADVERTISEMENT
Namun, bukan berarti Anda tidak boleh jajan sama sekali ya, Moms. Boleh-boleh saja, asalkan Anda punya rencana anggaran jajan makanan selama bulan Ramadhan. Berikut adalah tips dari Mike agar bisa mengendalikan pengeluaran makanan saat ngabuburit.

Tips agar Pengeluaran Tidak Membengkak di Bulan Ramadan

1. Atur Diri untuk Tahan Jajan
Mengatur keuangan keluarga Foto: Shutterstock
Bulan puasa bisa jadi godaan untuk kita jajan lebih banyak. Ditambah lagi harga kebutuhan pokok yang kerap naik saat Ramadhan. Bisa saja, Anda jadi makan lebih banyak saat berbuka puasa, ditambah camilan dan jajanan takjil yang dibeli.
"Jajan dan camilan lebih mahal ketimbang makanan utama karena biasanya dia belinya macam-macam. Dan yang perlu dikendalikan pengeluaran makan yaitu jajan," ucap Mike.
2. Jatahkan Anggaran Ngabuburit pada Dompet Digital
Ilustrasi aplikasi dompet digital. Foto: Dok. DANA
Dompet digital atau e-wallet bisa dimanfaatkan untuk mengelola keuangan selama bulan Ramadhan. Menurut Mike, tidak salah ketika kita ingin jajan, baik untuk makanan berbuka puasa atau takjil. Namun, penting untuk mengalokasikan dana sejak awal agar pengeluaran tidak membengkak.
ADVERTISEMENT
"Jajannya itu harus dijatahin. Sebenarnya mengizinkan diri kita untuk jajan, tapi kita membatasi kapan jajannya, berapa dan pada apa yang kita mau jajan. Ada 3 hal, kapan mau jajan, jajan bisa tiap kali buka puasa. Jajan bisa diatur kapan jajannya. Dan diatur kapan frekuensinya, kemudian diatur jumlah jajannya berapa," kata Mike.
Ia mengingatkan agar dana jajan ini dipisahkan dari kebutuhan transportasi dan lainnya. Sehingga, dana-dana itu tidak sampai terpakai untuk jajan pada saat bulan puasa.
3. Menyetok Bahan Makanan yang Awet
Aneka Olahan Frozen Food. Foto: Shutter Stock
Menyetok bahan makanan yang sifatnya tahan lama bisa jadi salah satu pilihan. Ya Moms, bahan pokok seperti minyak goreng, beras, tepung terigu bisa Anda stok dari sekarang sebelum harganya semakin naik pada bulan Ramadhan.
ADVERTISEMENT
"Ketika terjadi permintaan lebih tinggi, harga lebih naik. Pengendalian bisa dilakukan beberapa hal, mungkin ada juga yang kalau misal barang akan dipakai dan sifatnya tahan lama boleh stok di awal. Contoh minyak goreng, beras, terigu, telur, bahannya awet bisa lebih banyak dibeli dari awal saat harga belum naik asal menyimpannya benar," jelas Mike.
Ia juga menyarankan bahan-bahan makanan yang bersifat segar (fresh) untuk diawetkan. Sehingga, tidak perlu beli berkali-kali dan bisa dimasak kapan saja untuk menu berbuka puasa atau pun sahur.
4. Atur Budget untuk Buka Puasa Bersama
Ilustrasi buka bersama. Foto: Odua Images/Shutterstock
Ketika buka puasa dengan teman atau keluarga, cek ulang apakah budget kita sesuai dengan harga makanan di restoran tersebut.
"Kalau kita bawa gengsi, tidak sesuai dengan budget kita, kita maksa diri. Kalau belanja karena gengsi pasti boros, belum tentu kita mampu belinya. Kedua, mungkin kita enggak butuh. Kita pasti makan, minum, tapi apa perlu harus membeli makanan yang seporsinya Rp 250 ribu? Kan bisa aja beli makanan seharga Rp 25 ribu," ujar Mike.
ADVERTISEMENT
Jika ingin tetap hadir pada acara buka puasa namun memiliki dana terbatas, Mike memberikan beberapa tips, Moms. Pertama, Anda bisa makan terlebih dahulu di rumah sebelum pergi ke lokasi buka puasa bersama. Kedua, untuk menghemat, bisa juga membawa minuman dari rumah, sehingga hanya perlu memesan makanan sesuai budget yang dimiliki.
"Tetap diatur frekuensi, diatur makannya. Bisa kita usulkan buka puasa enggak selalu di mal. Ngabuburit, buka puasa bersama misal di rumah siapa, saling bawa makanan sendiri. Jadi bisa diatur buka bersamanya," tutup dia.
Nah Moms, supaya keuangan keluarga tetap aman selama bulan Ramadan, yuk ikuti kumparanMOM Playdate edisi Ramadan!
Akan ada talkshow membahas tema “Bijak Finansial di Bulan Ramadan” bersama Financilal Planner, Bareyn Mochaddin, tanggal 30 Maret 2024 di The Park Pejaten Mall, Pasar Minggu, Jakarta Selatan.
ADVERTISEMENT