Pandemi Membuat Anak Canggung saat Silaturahmi? Ini Tips Menghadapinya

1 Mei 2022 10:08 WIB
·
waktu baca 3 menit
comment
1
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ilustrasi anak menyendiri dan sulit bersosialisasi. Foto: Shutterstock
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi anak menyendiri dan sulit bersosialisasi. Foto: Shutterstock
ADVERTISEMENT
Pandemi COVID-19 tak hanya menyerang fisik manusia, namun juga bisa mempengaruhi tumbuh kembang anak. Salah satu dampak yang banyak terjadi adalah rendah atau menurunnya kemampuan anak dalam bersosialisasi.
ADVERTISEMENT
Ya Moms, setelah lebih dari dua tahun aktivitas sosial kita dibatasi dan disarankan untuk selalu di rumah saja, anak semakin terbiasa menghabiskan waktu tanpa bersosialisasi. Bagi sebagian anak, bukan perkara mudah untuk tiba-tiba harus bersosialisasi kembali setelah penyebaran virus corona mulai terkendali seperti saat ini.
Ilustrasi anak murung dan menyendiri Foto: Shutterstock
Terlebih bagi anak-anak yang terlahir di masa pandemi. Mereka yang belum terbiasa bersosialisasi, tentu butuh waktu untuk beradaptasi. Maka jangan heran bila anak Anda agak canggung saat bertemu saudara-saudaranya dalam momen silaturahmi lebaran nanti, ya. Sebab menurut psikolog anak dan remaja Belinda Agustya hal itu sangat wajar terjadi.
“Dari pengalaman praktik saya, pandemi memang sangat mempengaruhi kemampuan anak dalam bersosialisasi,” kata Belinda dalam akun Instagramnya. Belinda telah mengizinkan kumparanMOM mengutip unggahannya tersebut.
ADVERTISEMENT
Bahkan menurut psikolog yang praktik di klinik Rainbow Castle ini, anak-anak yang sebelum pandemi kemampuan sosialnya baik pun, butuh waktu lebih lama untuk beradaptasi dan merasa nyaman bersosialisasi. Apalagi bagi anak-anak yang sejak awal memang butuh waktu beradaptasi saat berhadapan dengan lingkungan baru.
Tak hanya di Indonesia, ternyata kondisi ini juga terjadi di negara-negara lain. Mengutip Parents, berdasarkan penelitian yang dilakukan JAMA Pediatrics di New York, Amerika Serikat, anak yang terlahir di masa pandemi memiliki kemampuan sosial lebih rendah dibanding anak yang terlahir di masa sebelum pandemi.
Namun kabar baiknya, epidemiolog di Fakultas Kesehatan Masyarakat Global Universitas North Carolina, Mollie Wood, menyebut kondisi ini bukanlah dampak jangka panjang. Kemampuan sosial anak akan meningkat setelah terbiasa bersosialisasi kembali.
ADVERTISEMENT

Tips Hadapi Anak Sulit Bersosialisasi karena Pandemi

Ilustrasi silaturahmi bersama keluarga atau orang tua di hari Lebaran atau Idul Fitri. Foto: Odua Images/Shutterstock
Melihat kondisi tersebut, Belinda menyarankan para orang tua untuk tidak memaksa anaknya bersosialisasi, khususnya di momen Lebaran. Sebab biasanya momen Lebaran banyak dimanfaatkan untuk silaturahmi sehingga mungkin si kecil akan bertemu saudara-saudara yang belum pernah ia lihat sebelumnya.
Alih-alih memaksa, Belinda memberikan beberapa saran ucapan yang tidak memaksa anak bersosialisasi. Berikut contohnya:
ADVERTISEMENT
Belinda mengajak para orang tua untuk menjadikan momen silaturahmi saat lebaran sebagai sarana latihan bersosialisasi bagi anak.
“Mari manfaatkan momen lebaran nanti sebagai momen 'pemanasan' untuk anak-anak kita ya, karena anak perlu merasa aman dan secure dahulu agar berani menampilkan siapa diri mereka. Jadi enggak perlu buru-buru 'lari marathon' hanya gara-gara komentar julid mulut pedas netizen,” tutur Belinda.