Panduan Pilih Popok Bayi untuk Disumbangkan bagi Para Pengungsi

3 Oktober 2018 9:40 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ilustrasi Popok Sekali Pakai (Foto: Pixabay)
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi Popok Sekali Pakai (Foto: Pixabay)
ADVERTISEMENT
Gempa dan Tsunami yang melanda berbagai daerah di Sulawesi Tengah mengakibatkan puluhan ribu warga kehilangan rumahnya dan terpaksa menjadi pengungsi. Hingga hari ini, menurut penjelasan Menkopolhukam Wiranto saat konfensi pers di kantornya, Jalan Medan Merdeka Barat, Senin (1/10), tak kurang dari 59 ribu warga bertahan di 109 lokasi pengungsian.
ADVERTISEMENT
Di antara pengungsi tersebut, juga terdapat banyak anak-anak bahkan bayi, Moms. Itulah sebabnya, popok bayi menjadi salah satu barang yang sangat dibutuhkan oleh mereka. Utamanya popok bayi sekali pakai atau pospak.
Kebutuhan ini mendesak, mengingat faktor kebersihan di tempat-tempat pengungsian juga sangat penting dijaga. Bila kebersihan tempat pengungsian tidak terjaga, apalagi ditambah dengan kondisi darurat lain seperti sulitnya air bersih dan kepadatan jumlah pengungsi, berbagai penyakit berisiko merebak di sana.
Jadi, bila Anda hendak memberi bantuan pada para pengungsi gempa dan Tsunami ini, pertimbangkanlah juga untuk memberi pospak ya, Moms. Agar lebih bermanfaat, Anda dapat menggunakan panduan berikut ini saat memilihnya:
Ilustrasi memilih popok sekali pakai (Foto: Shutterstock)
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi memilih popok sekali pakai (Foto: Shutterstock)
1. Cermat pilih ukuran
Pospak dijual dengan berbagai ukuran S, M, L, XL hingga XXL. Setiap ukuran, diperuntukkan menyesuaikan dengan berat badan bayi. Umumnya ukuran S diperuntukkan untuk bayi dengan berat badan 3-8 kg, ukuran M untuk 7-12 kg, ukuran L untuk 10-15 kg, ukuran XL untuk 12-18 kg dan XXL untuk 18-25 kg. Meski begitu, beda merek pospak bisa saja beda ukurannya.
ADVERTISEMENT
Karena anak dan bayi yang ada di tempat pengungsian jumlahnya banyak, tentu saja berat badan mereka juga beragam. Karena itu, bila memungkinkan cobalah beri pospak dalam dua atau tiga ukuran, Moms.
Tapi jangan terlalu beragam, agar lebih banyak yang bisa memakainya. Sayang dong, kalau semua pospak yang Anda kirim kekecilan atau kebesaran? Bisa juga, pilih ukuran M dan L saja yang kira-kira dapat digunakan untuk lebih banyak bayi.
Ilustrasi popok sekali pakai tipe celana (Foto: Shutterstock)
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi popok sekali pakai tipe celana (Foto: Shutterstock)
2. Perhatikan Daya Serap dan Daya Tampung
Pilihlah popok yang dapat menyerap urine bayi lebih cepat dan dapat menampung lebih banyak dibandingkan popok lainnya. Selain berpotensi bocor, popok yang lamban dan sedikit menyerap akan membuat risiko iritasi pada kulit bayi karena lembab.
ADVERTISEMENT
3. Pilih tipe celana
Di tempat pengungsian, tidak ada banyak tempat untuk bisa dengan leluasa mengganti popok bayi. Itu sebabnya, pospak tipe celana akan lebih mudah digunakan. Selain itu, dengan segala keterbatasan kondisi, anak-anak di tempat pengungsian mungkin harus lebih banyak bergerak.
Sampah popok dalam kondisi tergulung perekat (Foto: Shutterstock)
zoom-in-whitePerbesar
Sampah popok dalam kondisi tergulung perekat (Foto: Shutterstock)
4. Utamakan yang memiliki perekat belakang
Beberapa jenis pospak memiliki perekat pada bagian belakang/bokong yang gunanya untuk menggulung rapi pospak setelah digunakan sehingga kotoran di dalamnya tidak tercerer. Bila ada, pospak ini lebih baik karena dapat menjaga tempat pengungsian tetap bersih.
5. Bijak Pilih Kualitas
Anda mungkin juga bisa menemukan pospak yang dijual grosiran dengan harga murah. Tapi jangan tergesa-gesa membeli karena harga murahnya ini, Moms. Periksa juga kualitasnya seperti kelembutan dan kekuatan bahannya. Meski dalam kondisi darurat, popok bayi harus cukup nyaman dan lembut agar bayi tetap nyaman selama memakainya.
ADVERTISEMENT
Tidak mau juga kan, pospak yang Anda kirim tidak terpakai atau justru jadi membuat bayi-bayi pengungsi gempa dan Tsunami di sana semakin menderita?