Penelitian Soal Dampak Bila Orang Tua Suka Berteriak pada Anak
ADVERTISEMENT
Setiap orang tua memiliki cara sendiri untuk mendisiplinkan anak . Ada yang suka memberi nasihat panjang lebar, memarahi atau menegur dengan berteriak, ada juga yang memukul untuk membuat anak jera. Namun menurut American Academy of Pediatrics, alih-alih berdampak positif, memukul dapat meningkatkan perilaku buruk dan memengaruhi tumbuh kembang anak .
ADVERTISEMENT
Anak yang kerap dipukul umumnya tumbuh jadi sosok yang agresif dan suka menindas orang lain. Begitu juga bila anak sering mendapat teriakan dari orang tua!
Ya Moms, rupanya berteriak pada anak sama saja dengan memukul. Mengutip Today’s Parent, sebuah penelitian mengungkap bahwa meneriaki anak-anak sama buruknya dengan hukuman fisik seperti memukul karena juga anak dapat menyebabkan masalah perilaku dan masalah perkembangan emosional si kecil.
Berteriak pada Anak sama Buruknya dengan Memukul
Para peneliti di University of Pittsburgh di Pennsylvania dan University of Michigan di Ann Arbor menemukan bahwa disiplin verbal yang keras dari orang tua sangat merusak mental anak-anak. Anak-anak yang didisiplinkan menggunakan teriakan cenderung memiliki masalah perilaku dan kemungkinan akan bertindak kekerasan pada orang lain di masa depan.
ADVERTISEMENT
Ini juga didukung oleh penelitian yang terbit di Journal of Marriage and Family yang menemukan bahwa dalam keluarga di mana ada 25 atau lebih insiden berteriak dalam 12 bulan, anak-anaknya tumbuh dengan harga diri rendah, peningkatan agresi terhadap orang lain, serta tingkat depresi yang lebih tinggi.
Kata Ahli Soal Berteriak untuk Mendisiplinkan Anak
Sementara itu, psikolog anak di Ottawa, Stephanie Cristina berteriak bukanlah teknik disiplin yang konstruktif, tapi merupakan reaksi spontan orang tua. Meski berteriak akan menarik perhatian anak dan menghentikan perilaku buruknya pada saat itu, hal ini tetap tidak dibenarkan.
“Berteriak sama saja dengan memukul, karena tidak mengajari anak apa pun tentang bagaimana berperilaku dengan benar,” kata Stephanie.
Alasan orang tua berteriak pada anak biasanya karena kehilangan kesabaran. Terlebih jika anak sudah bertingkah laku yang di luar batas atau tidak patuh menurut orang tua.
ADVERTISEMENT
Selain itu, kebiasaan komunikasi yang buruk seperti, orang tua yang tidak memberikan kesempatan pada anak untuk bicara juga akhirnya menimbulkan teriakan.
Oleh karenanya, Stephanie menyarankan agar orang tua perlu memahami alasan sebenarnya di balik perilaku anak-anak dan tidak hanya menafsirkannya sebagai bentuk perilaku buruk semata. Sebagai orang dewasa, orang tua perlu mengendalikan emosinya untuk membantu anak-anak tumbuh dengan baik.
Penulis: Hutri Dirga Harmonis