Pengaruh Depresi Prenatal Selama dan Setelah Kehamilan

1 Desember 2022 19:06 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ilustrasi ibu hamil depresi. Foto: Shutter Stock
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi ibu hamil depresi. Foto: Shutter Stock
ADVERTISEMENT
Depresi merupakan salah satu masalah kesehatan mental umum yang bisa dialami oleh siapa saja. Pada ibu hamil, kondisi itu disebut dengan depresi prenatal.
ADVERTISEMENT
Mengutip Verywell Mind, depresi prenatal terjadi selama masa kehamilan dan bisa berlanjut sampai satu tahun setelah melahirkan. Beberapa tandanya yaitu kecemasan, mudah marah, kerap merasa bersalah dan tidak berharga, sulit tidur, hingga sering merasakan sakit secara fisik.
Tak hanya berpengaruh pada kondisi ibu, depresi prenatal juga dapat mempengaruhi perkembangan janin. Bahkan, kondisi tersebut juga dapat mempengaruhi kesehatan mental anak kelak dan pola pengasuhan ibu. Simak penjelasan selengkapnya berikut ini, Moms.

Pengaruh Depresi Prenatal pada Kehamilan Kondisi Janin

Ilustrasi janin. Foto: Shutter Stock
Ibu hamil yang mengalami depresi prenatal berisiko mengalami kelahiran prematur dan bayi lahir dengan berat badan rendah. Dalam jangka panjang, kondisi tersebut dapat memicu masalah defisit neurokognitif dan keterlambatan tonggak perkembangan pada anak kelak.
ADVERTISEMENT
Beberapa penelitian juga menunjukkan adanya pengaruh depresi prenatal pada kesehatan janin. Kondisi tersebut dapat mengganggu suplai darah ke rahim yang menjadi sumber nutrisi utama bagi bayi di dalam kandungan. Hal itu dapat berpotensi menghambat pertumbuhan janin.
Selain itu, depresi prenatal juga dapat menyebabkan beberapa masalah pada kehamilan. Salah satunya yaitu preeklamsia, yaitu kondisi ketika ibu hamil mengalami tekanan darah tinggi yang berbahaya pada trimester ketiga. Ibu hamil yang depresi juga cenderung mengalami gangguan makan dan sulit tidur, sehingga kondisi kesehatannya secara keseluruhan pun akan terganggu.

Pengaruh Depresi Prenatal pada Kesehatan Mental Anak di Masa Depan

Ilustrasi anak stres. Foto: Shutterstock
Bayi yang lahir dari ibu yang mengalami depresi prenatal berpotensi mengalami masalah kesehatan mental di masa depan. Salah satunya adalah terhambatnya perkembangan sosio-emosional si kecil. Padahal, tonggak perkembangan tersebut merupakan tahapan penting untuk stabilitas psikologis dan perilaku yang lebih baik di sekolah.
ADVERTISEMENT
Selain itu, anak yang lahir dari ibu dengan depresi prenatal memiliki risiko mengalami masalah perilaku 1,5 – 2 kali lebih tinggi dibanding anak dari ibu yang sehat secara mental selama hamil.
Nah Moms, jika Anda mengalami tanda-tanda depresi selama kehamilan, segera konsultasikan hal tersebut ke dokter atau psikolog untuk mencegah masalah lain pada kesehatan Anda dan bayi di dalam kandungan.