Pentingnya Pemeriksaan Kesehatan Dini untuk Cegah Anak Stunting

2 Februari 2023 10:25 WIB
·
waktu baca 3 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Seorang anak diukur sebelum menerima kapsul polio dalam Program Pencegahan Stunting Anak di posyandu di Banda Aceh, Senin (14/11/2022). Foto: Chaideer Mahyuddin/AFP
zoom-in-whitePerbesar
Seorang anak diukur sebelum menerima kapsul polio dalam Program Pencegahan Stunting Anak di posyandu di Banda Aceh, Senin (14/11/2022). Foto: Chaideer Mahyuddin/AFP
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Memiliki anak yang tumbuh sehat, cerdas, dan bahagia, merupakan dambaan para orang tua. Ya Moms, tumbuh kembang si kecil perlu dipantau terus menerus sampai masa pertumbuhannya selesai, yakni saat memasuki usia dewasa.
ADVERTISEMENT
Pada momen peringatan Hari Gizi Nasional 25 Januari lalu, pemerintah mengambil tema stunting, yakni masalah kurang gizi dan nutrisi kronis yang ditandai tinggi badan anak lebih pendek dari standar anak seusianya. Beberapa di antaranya mengalami kesulitan dalam mencapai perkembangan fisik dan kognitif yang optimal seperti lambat berbicara atau berjalan, hingga sering mengalami sakit.
Berdasarkan data pemerintah tahun 2022, prevalensi stunting di Sumatra Utara, termasuk Medan, masih tinggi yakni sebesar 21,1 persen. Angka ini sedikit lebih rendah dari rata-rata nasional sebesar 21,6 persen. Sedangkan target pemerintah di tahun 2024, angka stunting turun hingga 14 persen.
“Stunting bisa dialami oleh semua anak dari berbagai level ekonomi. Jadi penyebab masih tingginya angka stunting di Indonesia sangat kompleks. Banyak orang tua tidak menyadari bahwa pemeriksaan kesehatan secara dini untuk anak itu dapat membantu mencegah stunting dan penyakit-penyakit lainnya, termasuk diabetes, yang saat ini banyak dialami oleh anak-anak usia dini,” kata Prof dr Aman Bhakti Pulungan, PhD, SpA(K), salah satu pendiri Klinik AP&AP Pediatric Growth and Diabetes Center dalam keterangan tertulis yang diterima kumparanMOM.
ADVERTISEMENT
Peresmian Klinik AP&AP di Kota Medan. Foto: AP&AP
Klinik AP&AP yang sebelumnya baru ada di Jakarta, kini melebarkan sayapnya dengan membuka cabang di Kota Medan. Klinik ini diharapkan dapat membantu masyarakat Medan dan sekitarnya dalam meningkatkan kualitas kesehatan anak.
“Seorang anak memiliki hak untuk mendapatkan tinggi dan kemampuan yang optimal sehingga saya percaya bahwa ini merupakan visi misi daripada klinik AP&AP untuk dapat mewujudkannya,” kata Ketua Tim Penggerak PKK Kota Medan, Kahiyang Ayu.
Pelayanan Klinik AP&AP berfokus pada penyakit tidak menular, seperti diabetes, stunting, dan penyakit tiroid. Selain itu juga untuk mencegah penularan penyakit menular dengan meningkatkan cakupan vaksinasi di Medan dan sekitarnya.
“Kami ingin agar pasien dengan kasus sulit ataupun kompleks di Sumatera Utara dan Aceh dapat terlayani dengan cepat tanpa harus keluar terlalu jauh karena semua penanganan dan pelayanan best practice dapat diberikan di Klinik AP&AP Medan,” kata Dr dr Anton Pudjiadi, SpA(K), salah satu pendiri Klinik AP&P Pediatric Growth and Diabetes Center.
ADVERTISEMENT
Klinik AP&AP Pediatric Growth and Diabetes Center di Medan menghadirkan sejumlah dokter spesialis anak konsultan endokrin, yakni dr. Melda Deliana, M.Ked(Ped), Sp.A(K), dr. Karina Sugih Arto, M.Ked(Ped), Sp.A(K), dan dr. Welas Bestari, M.Ked(Ped), Sp.A. Selain itu, Klinik AP&AP juga memiliki laboratorium yang berkolaborasi dengan Prodia.