Pentingnya Tetap Bawa Bayi dan Anak Balita ke Posyandu di Masa Pandemi

4 Mei 2021 12:55 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ilustrasi Posyandu. Foto: Aditia Noviansyah/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi Posyandu. Foto: Aditia Noviansyah/kumparan
ADVERTISEMENT
Moms, kapan terakhir kali Anda membawa si kecil ke Posyandu? Ternyata, selama pandemi banyak orang tua ragu membawa bayi atau anak balitanya ke Posyandu karena khawatir akan terpapar virus Corona. Padahal sebagai orang tua, membawa anak ke posyandu untuk memantau pertumbuhan dan kecukupan gizinya sangat penting.
ADVERTISEMENT
Ya Moms, meski pandemi belum usai hingga kini, pemantauan tersebut harus dilakukan demi menekan peningkatan jumlah kasus anak yang bermasalah dengan gizi atau biasa dikenal dengan istilah stunting.
Direktur Promosi Kesehatan dan Pemberdayaan Masyarakat Kementerian Kesehatan (Kemenkes) RI, dr. Imran Agus Nurali, Sp.KO mengatakan bahwa hasil Kajian Cepat Peran Puskesmas dalam Penanganan Wabah COVID-19 di Indonesia oleh tim Penelitian dan Pengembangan Kesehatan menunjukkan adanya penurunan dalam kegiatan Posyandu selama pandemi virus corona.
Seorang bocah ditimbang berat badannya saat kunjungan kader posyandu di Rorotan, Jakarta Utara. Foto: M Risyal Hidayat/ANTARA FOTO
Hasil tersebut membuktikan bahwa di Indonesia hanya sekitar 19,2 persen Posyandu yang tetap melakukan kegiatan, sedangkan 45,9 persen tidak melakukan dan 34,4 persen sisanya pelayanan Posyandu berkurang.
"Tahun 2020 angka stunting 27,62 persen dan diharapkan pada tahun 2024 menurun menjadi 14 persen. Karena itu, kegiatan pemantauan tumbuh kembang bayi dan balita harus terus berjalan," ujar dr. Imran dalam webinar bertajuk 'Posyandu Menjaga Anak dan Ibu Tetap Sehat di Masa Pandemi COVID-19' dalam rangka Hari Posyandu Nasional yang digelar belum lama ini.
ADVERTISEMENT

Posyandu Menerapkan Protokol Kesehatan Ketat

Kader posyandu mencatat jadwal imunisasi di Rorotan, Jakarta Utara. Foto: M Risyal Hidayat/ANTARA FOTO
Meski begitu, masih kata dr. Imran, pelayanan di Poyandu bersifat fleksibel mengikuti status daerah penyebaran COVID-19. Apabila Posyandu dibuka, tentunya harus menerapkan protokol kesehatan dengan ketat alias menerapkan 3M, yaitu memakai masker, mencuci tangan dengan sabun dan air mengalir, serta menjaga jarak.
Adapun untuk zona merah, oranye, dan kuning, kegiatan Posyandu dilakukan secara mandiri, kunjungan ke rumah atau membuat perjanjian ke fasilitas pelayanan kesehatan.
Dalam acara yang sama, Nia Umar, Presidium Gerakan Kesehatan Ibu dan Anak (GKIA) juga menuturkan bahwa perlu dicari tata laksana baru terkait Posyandu sesuai dengan kondisi saat ini agar ibu dan bayi atau balitanya tetap bisa mendapatkan dukungan kesehatan yang baik dan tepat.
Kegiatan Posyandu di tengah pandemi corona. Foto: Kemenkes RI
"GKIA menjadi mitra pemerintah untuk bersama-sama kita mencari cara yang tepat agar bisa meningkatkan kompetensi para kader Posyandu supaya bisa beradaptasi dengan kondisi baru," ujar Nia dalam kesempatan tersebut.
ADVERTISEMENT
Nah Moms, jangan ragu untuk membawa anak Anda ke Posyandu, ya! Karena mereka yang masih bayi ataupun balita berhak mendapatkan kesehatan yang layak dan makanan yang bergizi tetap harus terpenuhi meski pandemi tak kunjung usai. Sebagai orang tua, Anda diharapkan jangan menunda-nunda memeriksakan si kecil ke Posyandu. Karena hal ini akan berdampak pada kesehatan anak kelak.