Penyebab Anak Rentan Digigit Nyamuk

30 Juli 2022 19:09 WIB
·
waktu baca 3 menit
comment
9
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Penyebab Anak Rentan Digigit Nyamuk. Foto: Shutter Stock
zoom-in-whitePerbesar
Penyebab Anak Rentan Digigit Nyamuk. Foto: Shutter Stock
ADVERTISEMENT
Sebagai orang tua, Anda mungkin pernah merasa gemas saat melihat bentol-bentol di tubuh anak akibat digigit nyamuk. Ya Moms, nyamuk adalah serangga yang bisa ditemukan di berbagai tempat. Seseorang yang digigit nyamuk akan mengalami bentolan bulat kemerahan yang menimbulkan rasa gatal, sehingga membuat ingin terus menggaruknya.
ADVERTISEMENT
Nyamuk bisa menggigit mangsanya tanpa melihat umur hingga jenis kelamin, baik anak maupun orang dewasa pun bisa mengalaminya. Tapi, kenapa ya anak lebih rentan terhadap gigitan nyamuk dibandingkan yang lain?
Mengutip Romper, ternyata nyamuk bisa pilih-pilih korbannya juga lho, Moms. Yuk, pahami beberapa hal ini.

Kenapa Anak Lebih Rentan Digigit Nyamuk?

Ilustrasi anak bermain lumpur. Foto: Wuttichok Panichiwarapun/Shutterstock
1. Berkeringat
Anak yang sedang aktif-aktifnya bermain apalagi di luar ruangan akan cenderung lebih sering berkeringat. Saat udara panas dan suhu tubuh meningkat, si kecil bisa melepaskan asam laktat melalui keringat yang ternyata begitu disukai oleh nyamuk betina.
"Saat berkeringat, tubuh Anda akan melepaskan bahan kimia seperti 'parfum' yang menarik nyamuk. Beberapa orang bisa melepaskan bahan kimia ini dalam jumlah yang lebih tinggi. Itulah kenapa mereka lebih mungkin mengalami banyak gigitan," kata Dokter Anak Dr Cherilyn Cecchini, M.D..
ADVERTISEMENT
2. Golongan Darah
Ada kemungkinan lain anak bisa lebih sering digigit nyamuk, yakni golongan darah. Mengingat nyamuk betina membutuhkan darah untuk bereproduksi. Sementara golongan darah tertentu sebenarnya mengandung kadar protein yang tinggi, sehingga lebih disukai nyamuk betina agar lebih subur.
Golongan darah yang dimaksud adalah O. Penelitian PubMed menemukan nyamuk lebih suka menggigit seseorang yang bergolongan darah O ketimbang yang lain.
Ilustrasi anak bermain di taman. Foto: Shutter Stock
3. Memakai Pakaian Berwarna Merah
Anak yang sedang memakai pakaian berwarna merah juga lebih berisiko digigit nyamuk, Moms. Selain merah, ada warna-warna seperti oranye dan cyan (biru kehijauan) yang juga disukai nyamuk.
"Nyamuk memiliki penglihatan yang buruk. Sehingga, memakai warna gelap seperti merah, hitam dan hijau akan membuat anak lebih menonjol. Itulah kenapa lebih baik memakai warna-warna terang dan berbahan linen agar tidak lebih banyak berkeringat," ujar Dokter Kulit Dr. Karan Lal.
ADVERTISEMENT
4. Bernapas Terengah-engah
Fakta menarik lain adalah nyamuk juga menyukai seseorang yang tengah bernapas berat dan terengah-engah. Momen ini bisa didapati saat anak maupun orang dewasa sedang berolahraga atau kegiatan berat lainnya. Sebab, saat berolahraga atau bernapas berat, tubuh akan melepaskan lebih banyak karbon dioksida yang bisa dideteksi oleh nyamuk.
Ilustrasi kaki anak. Foto: Shutterstock
5. Bau Kaki
Pernahkah Anda melihat bekas gigitan nyamuk di area pergelangan atau tungkai kaki? Nah, sebagian nyamuk menyukai bau menyengat yang salah satunya berasal dari kaki yang lembap dan berkeringat.
"Anak-anak berlarian, berkeringat, ia pun memiliki bakteri di kulit mereka. Ketika bakteri pada kulit memproses keringat, mereka akan menghasilkan bau asam yang disukai nyamuk," ungkap Kal.
Nah Moms, memang ada beberapa faktor yang membuat anak cenderung lebih sering digigit nyamuk. Maka dari itu, minimalkan risiko digigit nyamuk dengan mengenakan losion anti-nyamuk, dan hindari anak bermain di daerah lembap.
ADVERTISEMENT
Selain itu, Kids Health melansir, jika sudah telanjur digigit nyamuk, mintalah anak untuk mencuci bekas gigitannya dengan sabun dan air. Pakailah losion kalamin untuk menghentikan rasa gatal. Bisa juga menggunakan kompres es pada bekas gigitannya.