Penyebab Berat Badan Bayi Tidak Bertambah

23 Mei 2022 16:05 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
3
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ilustrasi Berat Badan Bayi Baru Lahir. Foto: Shutter Stock
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi Berat Badan Bayi Baru Lahir. Foto: Shutter Stock
ADVERTISEMENT
Umumnya, bayi baru lahir akan kehilangan sedikit berat badannya dalam satu minggu setelah kelahiran dan ini merupakan hal yang normal. Namun, berat badan bayi akan kembali atau bahkan meningkat dalam waktu dua minggu.
ADVERTISEMENT
Dokter anak, dr. Richard Mario Lurshay, MD, menjelaskan di laman Mom Junction, berat badan bayi biasanya akan meningkat 3 kali lipat dari berat lahirnya pada usia 12 bulan. Peningkatan berat badan ini menunjukkan pertumbuhan yang sehat dan asupan kalori yang optimal.
Ya Moms, berat badan bayi biasanya memang akan bertambah secara perlahan seiring bertambahnya usia. Namun, ada juga bayi yang kenaikan berat badannya lambat atau bahkan tidak bertambah sama sekali. Kondisi bisa terjadi karena beberapa alasan yang perlu Anda waspadai.
berat badan bayi Foto: Shutterstock

Asupan kalori bayi tidak cukup

Bayi baru lahir umumnya menyusu setiap 2-3 jam. Saat bayi tumbuh, jumlah ASI yang dikonsumsinya pun meningkat namun frekuensi menyusunya berkurang. Kendati demikian, bayi tetap akan mendapatkan asupan kalori sesuai dengan jumlah yang dibutuhkan.
ADVERTISEMENT
Namun, beberapa bayi mungkin tidak mendapatkan asupan yang cukup sehingga berdampak pada berat badannya karena beberapa alasan. Mulai dari perlekatan yang buruk dan posisi menyusu yang tidak tepat, produksi ASI sedikit, sesi menyusui yang singkat, hingga kondisi medis yang dialami si kecil.
Selain itu, bila si kecil sudah mendapat MPASI, maka orang tua perlu memastikan kalori makanan yang disajikan memenuhi kebutuhan bayi.

Rendahnya penyerapan bayi

Mengutip Kids Health, bayi mungkin mengonsumsi kalori yang cukup, tetapi penyerapan kalori tersebut mungkin tidak terjadi secara maksimal karena beberapa masalah pencernaan, seperti GERD serta alergi dan sensitivitas makanan. Kondisi ini sering membuat bayi memuntahkan makanannya atau diare, yang pada akhirnya membuat nutrisi yang dikonsumsinya langsung terbuang.
ADVERTISEMENT

Peningkatan kebutuhan kalori

Bayi mengalami peningkatan kebutuhan energi karena pertumbuhan dan perkembangan yang pesat. Namun, dalam kondisi tertentu, kebutuhan tersebut bisa meningkat 2-3 kali lipat, sehingga asupan biasanya tidak bisa mencukupi kebutuhan si kecil. Misalnya, bayi dengan kesulitan bernapas atau infeksi membutuhkan lebih banyak kalori untuk penyembuhan, pemulihan, dan menambah berat badan.