Penyebab Gawat Janin yang Buat Bayi di Dalam Kandungan Kekurangan Oksigen

10 Desember 2021 12:12 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ilustrasi janin usia 9 bulan. Tubuhnya sudah sebesar semangka. Foto: Shutterstock
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi janin usia 9 bulan. Tubuhnya sudah sebesar semangka. Foto: Shutterstock
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Setiap ibu hamil tentu berharap bisa menjalani kehamilan dengan lancar hingga waktu persalinan tiba. Namun dalam beberapa kondisi, bayi di dalam kandungan bisa saja mengalami masalah kesehatan, seperti gawat janin.
ADVERTISEMENT
Gawat janin terjadi ketika bayi di dalam kandungan tidak menerima cukup oksigen melalui plasenta. Jika tidak diobati, gawat janin dapat menyebabkan bayi menghirup cairan ketuban yang mengandung mekonium atau kotoran.
Hal tersebut tentunya berbahaya karena dapat membuat bayi sulit bernapas setelah lahir, atau bahkan mungkin berhenti bernapas. Gangguan janin ini terkadang dapat terjadi selama kehamilan, tetapi lebih sering terjadi selama proses persalinan.
Sehingga, apa sih sebenarnya yang menyebabkan bayi di dalam kandungan mengalami gawat janin?

Penjelasan soal Gawat Janin yang Membuat Bayi di Dalam Kandungan Kekurangan Oksigen

Ilustrasi janin 22 Minggu. Foto: Shutter Stock
Mengutip Pregnancy Birth Baby, penyebab paling umum dari gawat janin adalah ketika bayi tidak menerima oksigen yang cukup, karena adanya masalah dengan plasenta. Bisa karena solusio plasenta atau insufisiensi plasenta.
ADVERTISEMENT
Selain itu, masalah tali pusat seperti tertekan karena keluar dari serviks terlebih dahulu, juga bisa menyebabkan gawat janin, Moms. Gawat janin juga bisa terjadi karena ibu memiliki kondisi kesehatan seperti diabetes, penyakit ginjal atau kolestasis, yakni kondisi yang mempengaruhi hati saat hamil.
Biasanya kondisi ini lebih sering terjadi ketika kehamilan berlangsung terlalu lama, atau ketika ada komplikasi lain selama persalinan. Terkadang juga terjadi karena kontraksi yang terlalu kuat atau terlalu berdekatan.
ilustrasi janin di dalam kandungan Foto: Shutterstock
Kemudian, gawat janin ini berisiko dialami oleh bayi di dalam kandungan jika ibu hamil mengalami beberapa kondisi berikut:
ADVERTISEMENT
Nah Moms, gawat janin umumnya ditandai dengan denyut jantung yang lambat, atau pola denyut jantung yang tidak biasa saat melakukan pemeriksaan jantung oleh dokter. Tanda lainnya adalah jika ada mekonium dalam cairan ketuban.
Oleh sebab itu, penting untuk melakukan pemeriksaan kehamilan secara rutin, agar kondisi tersebut bisa dideteksi sedini mungkin, Moms.