Perkembangan Kasus Hepatitis Akut di Jakarta

12 Mei 2022 17:01 WIB
·
waktu baca 3 menit
comment
1
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
anak pakai masker Foto: Shutterstock
zoom-in-whitePerbesar
anak pakai masker Foto: Shutterstock
ADVERTISEMENT
Penyakit hepatitis akut yang penyebabnya masih misterius dan menjangkiti anak-anak masih menjadi kekhawatiran bagi para orang tua. Apalagi, beberapa hari lalu, Wakil Gubernur DKI Jakarta Ahmad Riza Patria melaporkan sudah terdeteksi 21 kasus dicurigai terjangkit hepatitis akut misterius di Jakarta.
ADVERTISEMENT
“Kemarin data sementara ada 21 kasus yang diduga terkait Hepatitis Akut. Namun demikian ini masih dalam proses penyelidikan epidemiologi,” kata Riza Patria.
Menurut Riza, seluruh kasus ini sedang dalam pemeriksaan lebih mendalam oleh Dinas Kesehatan dan rumah sakit. Namun, ia belum merinci seperti apa kondisi masing-masing pasien dan bagaimana bisa terinfeksi.
Selain jumlah kasus yang bertambah, berikut adalah poin-poin penjelasan Riza Patria soal perkembangan kasus hepatitis akut di Jakarta.
Ilustrasi Hepatitis A. Foto: Shutter Stock

1. Orang Dewasa Perlu Waspada

Riza Patria meminta masyarakat tidak lengah dengan munculnya penyakit ini. Sebab, dari kasus-kasus yang dilaporkan terjadi di Jakarta, penyakit hepatitis bisa menginfeksi orang dewasa juga.
“Dari 21 kasus, termasuk 3 yang meninggal, 14 orang berusia kurang dari 16 tahun. Untuk 7 orang lainnya usia 16 tahun lebih,” kata Riza Patria dikutip dari keterangan tertulisnya.
ADVERTISEMENT
Meski demikian, untuk 7 kasus yang diduga menjangkiti warga dengan usia di atas 16 tahun, menurut Riza tidak termasuk dalam kasus hepatitis akut misterius. "7 orang lain berusia 16 tahun lebih, sehingga tidak masuk kriteria WHO sebagai kewaspadaan Hepatitis Akut Berat yang belum diketahui penyebabnya,” jelasnya.

2. Status Kasus Diduga Hepatitis Akut

Menurut Riza, status ke-21 warga tersebut belum dapat dipastikan apakah memang terjangkit hepatitis akut atau tidak. Sebab, untuk dapat mengetahui seseorang terjangkit virus ini, butuh waktu yang tidak sebentar.
“Semua masih dalam proses penyelesaian pemeriksaan Hepatitis. Sehingga semua kasus masih berstatus pending clasification,” ucap Riza.

3. Bagaimana Nasib Pembelajaran Tatap Muka?

Saat ini, pelaksanaan belajar mengajar di DKI Jakarta masih menggunakan sistem hybrid dengan 50 persen PTM dan 50 persen lainnya belajar secara daring. Namun dengan adanya penyakit hepatitis akut yang menjangkiti anak-anak, Wagub Riza menyebut ada kemungkinan sekolah kembali dilaksanakan online.
ADVERTISEMENT
“PTM ini masih kita pelajari apakah akan kembali ke online, kita akan lihat. Nanti Jakarta menunggu kebijakan pempus (pemerintah pusat),” ujar Riza.
Sejumlah anak bermain permainan tradisional di Taman Baca Kolong fly over Ciputat, Tangerang Selatan, Senin (13/8/2018). Foto: Helmi Afandi Abdullah/kumparan

4. Minta Anak-anak Tunda Main di Tempat Umum

Untuk mengantisipasi terinfeksi penyakit tersebut, Riza pun meminta para orang tua untuk lebih ketat menjaga anak-anaknya. Salah satu pesan darinya adalah agar orang tua menunda mengajak si kecil main di tempat umum.
“Kita minta kepada para orang tua khususnya anak-anak yang rentan terjangkit agar ditunda dulu bermain di tempat umum seperti kolam renang bersama, kegiatan anak-anak kan suka bermain di tempat-tempat indoor segala macam. Tempat atau benda-benda yang digunakan bersama itu tolong dihindari termasuk saat ke tempat makan bersama," tutur Riza.
ADVERTISEMENT

5. Desak PTM Dievaluasi Lagi

Sebagai langkah antisipasi dan pencegahan hepatitis akut, Pemprov DKI diminta perlu mengkaji lagi pelaksanaan PTM. Sebab, sebagian besar kasus yang dilaporkan menjangkiti anak-anak berusia di bawah 16 tahun dan masih masuk usia sekolah.
“Ini mengkhawatirkan dunia kesehatan sekaligus pendidikan, terlebih hari ini sudah diawalinya pembelajaran tatap muka (PTM) di seluruh DKI,” kata Anggota Komisi E Bidang Kesra DPRD DKI, Solikhah.
Selain itu, Solikhah meminta Dinas Kesehatan dan Dinas Pendidikan mestinya membuat sebuah regulasi untuk melakukan pencegahan dan sosialisasi lebih masif, sehingga orang tua bisa lebih waspada.
Itu dia beberapa update terbaru perkembangan kasus hepatitis akut misterius pada anak di Indonesia. Perlu diwaspadai juga karena Kemenkes melaporkan sudah empat kasus kematian anak terjadi di Jakarta akibat hepatitis misterius ini.
ADVERTISEMENT
Dan jangan lupa untuk pastikan kesehatan si kecil dan perhatikan gejala-gejala hepatitis akut dengan membaca artikel di bawah ini ya, Moms.