Pesan IDAI ke Orang Tua: Bicara Seksual pada Anak Tidak Tabu!

21 Juni 2024 15:58 WIB
·
waktu baca 3 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ilustrasi kekerasan seksual anak Foto: panitanphoto/shutterstock
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi kekerasan seksual anak Foto: panitanphoto/shutterstock
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Kekerasan seksual dapat dialami oleh siapa saja, tidak terkecuali anak-anak. Bentuk kekerasan seksual yang bisa terjadi seperti kekerasan fisik, verbal (ucapan), maupun nonverbal. Dan dampaknya bisa dirasakan anak dalam waktu lama, Moms.
ADVERTISEMENT
Maka dari itu, penting bagi orang tua agar melakukan pencegahan kekerasan seksual pada anak di lingkungan sekitarnya. Salah satunya membicarakan edukasi seks, yang diharapkan dapat membantu anak mengenali anggota tubuhnya sendiri, dan lebih waspada agar tidak sembarangan mau disentuh oleh orang lain.
“Kepada orang tua, jangan mengatakan tabu membicarakan permasalahan seksual, tidak tabu asal diberikan [edukasi] dengan cara yang tepat. Jadi, sedini mungkin, bahkan dua tahun pertama anak sudah bisa dikenalkan. Mulai dikenalkan anatomi, paling mudah itu sambil mandikan,” ucap Anggota Satgas Perlindungan Anak PP IDAI, Prof. Dr. dr. Meita Dhamayanti, Sp.A(K), M.Kes, dalam webinar ‘Bagaimana Mengajarkan dan Melindungi Anak dari Kekerasan dan Pelecehan Seksual’, Kamis (20/6).
Bahkan, dr. Meita mengungkapkan sebuah riset yang dilakukan di kota besar, yang terungkap anak-anak menjadi korban pelecehan dan kekerasan seksual karena tidak boleh membicarakan tindakan yang terjadi padanya.
ADVERTISEMENT
“Riset bahwa umumnya anak-anak yang jadi korban pelecehan itu mereka kurang memahami informasi tentang kekerasan seksual. Karena merasa bahwa hal ini sesuatu yang tabu dibicarakan, enggak boleh ngomong gitu. Padahal itu di kota ya, di Bandung. Anak SD ini enggak dapat informasi tentang pencegahan, karena mereka lihatnya tabu,” tuturnya.
Pencegahan wajib dilakukan dan jangan sampai anak menjadi korban kekerasan atau pelecehan seksual. Sebab, dampaknya banyak sekali pada psikis dan fisik si kecil. Mulai dari mengalami stres, kelainan mental, depresi, cemas, mudah marah, menjadi rendah diri, punya keinginan bunuh diri, gangguan kebiasaan seksual di masa depan, hingga yang paling parah bisa menimbulkan masalah kesehatan atau penyakit kelamin.

Ini yang Bisa Dilakukan Orang Tua untuk Mencegah Kekerasan Seksual pada Anak Sejak Dini

Ilustrasi orang tua diskusi dengan anak. Foto: Dragon Images/Shutterstock
1. Ciptakan Lingkungan yang Mendukung dan Penuh Kasih
ADVERTISEMENT
Sediakan lingkungan yang aman dan penuh kasih, sehingga anak merasa dicintai, dihargai, dilindungi.
“Insyaallah dengan harga diri yang terbangun dan kepercayaan diri, sehingga anak bisa menolak hal-hal yang tidak sesuai dengan dirinya,” ucap dr. Meita.
2. Jalani Komunikasi Terbuka
Menjaga komunikasi terbuka dan jujur dengan anak-anak, mendorong anak membicarakan segala kekhawatiran atau masalah yang mereka miliki, termasuk pelecehan seksual dan menjawab anak.
3. Beri Pendidikan Seks Sesuai Usianya
Berikan pendidikan tentang seks, apa yang boleh dan tidak boleh dipegang, atau katakan ketika ada yang mencoba menyentuh. Lalu, jangan lupa memberi pengetahuan dan keterampilan yang diperlukan untuk melindungi diri, serta mencari bantuan ketika diperlukan.
4. Tetapkan Batasan dan Ajarkan Persetujuan
Penting agar anak diajari soal batasan dan sesuatu yang disetujui. Termasuk pada hal-hal yang membuat mereka tidak nyaman, seperti pelukan dari keluarga. Ajarkan juga bahwa anak tidak berhak menyentuh orang lain jika orang tersebut tidak ingin disentuh.
ADVERTISEMENT
5. Monitoring dan Pengawasan
Orang tua perlu memantau dan mengawasi anak-anak dengan cermat, terutama di hadapan orang dewasa yang tidak dikenal atau di tempat umum. Ini dilakukan untuk mencegah situasi pelaku pelecehan dapat memanfaatkan anak-anak mereka.
6. Pencegahan di Sekolah dan Masyarakat
Lalu perlunya mendukung program pelecehan seksual di sekolah dan organisasi masyarakat, dengan tujuan untuk meningkatkan kesadaran dan mencegah pelecehan seksual pada anak.
7. Dorong Kesadaran dan Perlindungan Diri
Terakhir, Anda juga perlu mendorong anak-anak untuk sadar dengan sekitarnya, belajar mempercayai insting dan menghindari situasi yang tidak aman, serta mencari bantuan bila diperlukan.