news-card-video
Jakarta
imsak
subuh
terbit
dzuhur
ashar
maghrib
isya

PTM Jalan Terus saat Kasus Corona Varian Omicron Melonjak, Ini Suara Para Ibu

26 Januari 2022 16:18 WIB
·
waktu baca 4 menit
comment
1
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
PTM Jalan Terus saat Omicron Melonjak, Ini Suara Para Ibu. Foto: Shutterstock
zoom-in-whitePerbesar
PTM Jalan Terus saat Omicron Melonjak, Ini Suara Para Ibu. Foto: Shutterstock
ADVERTISEMENT
Kasus aktif COVID-19 di Indonesia terus mengalami peningkatan seiring meluasnya varian Omicron. Berdasarkan data dari Kementerian Kesehatan, pada Senin (24/1) terdapat penambahan 2.927 kasus positif, Moms.
ADVERTISEMENT
Kasus aktif juga dilaporkan kembali bertambah. Hari ini ada penambahan 1.976 kasus aktif. Artinya masih ada 20.867 kasus aktif COVID-19 di Indonesia.
Meski begitu, kegiatan Pembelajaran Tatap Muka (PTM) 100% masih tetap dilaksanakan di banyak sekolah yang berada di wilayah PPKM level 1-2 meski kasus COVID-19 varian Omicron kian meningkat. Lima organisasi profesi medis pun angkat suara mengenai hal ini.
Kelima organisasi tersebut adalah Perhimpunan Dokter Spesialis Penyakit Dalam Indonesia (PAPDI), Perhimpunan Dokter Paru Indonesia (PDPI), Perhimpunan Dokter Anestesiologi dan Terapi Indonesia Intensif Indonesia (PERDATIN), Perhimpunan Dokter Spesialis Kardiovaskular (PERKI), serta Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI).
Menurut siaran pers yang diterima tim redaksi kumparanMOM pada Minggu (23/1) sore, kelima organisasi profesi medis telah mengajukan surat permohonan pada empat Kementerian pembuat kebijakan PTM untuk mengevaluasi kegiatan PTM 100% khususnya pada kelompok anak usia kurang dari 11 tahun.
ADVERTISEMENT
Mereka juga memberi beberapa usul termasuk di antaranya agar anak-anak dan keluarga tetap diperbolehkan untuk memilih pembelajaran tatap muka atau pembelajaran jarak jauh (PJJ) berdasarkan kondisi dan profil risiko masing-masing keluarga.
Para ibu followers akun Instagram @kumparanmom dan anggota komunitas teman kumparanMOM di Telegram serta Whastapp Group pun ramai membahas kondisi ini.
Seperti apa komentar dan pendapat mereka?

Suara Ibu soal PTM Jalan Terus saat Kasus Corona Varian Omicron Melonjak

Bagaimana pendapat ibu tentang PTM di tengah lonjakan kasus COVID-19? Foto: Shutter Stock
Ada yang setuju, ada juga yang tidak. Demikian pendapat anggota komunitas teman kumparanMOM di WhatsApp dan Telegram membagikan pendapatnya terkait PTM di tengah meningkatnya kasus COVID-19.
Carolina Murk misalnya, setuju jika anak-anak kembali PJJ di tengah meningkatnya kasus COVID-19. Beberapa ibu lainnya, seperti Anita dan Rossi Septiana, juga sepakat dengan dengan Carolina agar pemerintah kembali mempertimbangkan keputusan PJJ saat ini.
ADVERTISEMENT
"Kalau aq masih setuju PJJ, karena lebih baik menjaga daripada mengobati. Karena yg ditest antigen atau awal kan hanya guru2nya. Lah murid2nya ga. Mana tau qta apakah ada yg positif covid atau tidak. Balik ke serem lagi aq mah..
Pdhal tdnya udh agak lega, karena sudah vaksin juga anak2. Tp dengan makin banyak yg terpapar omicron jd ragu2 lagi," kata Carolina.
Meski begitu, bila kembali PJJ, maka orang tua perlu kembali membagi waktu untuk menemani anak belajar di rumah dan mengurus tugas--seperti pekerjaan di kantor atau urusan rumah tangga. Dan hal itu, bisa jadi tantangan tersendiri bagi ibu.
"PJJ setuju sebenernya tapi kok aku ngerasa ibunya yg stres ya kum klo blajar dirumah😅kadang sulit bagi waktunya antara nemenin belajar sama kerjain urusan domestik rumah," kata anggota komunitas kumparanMOM, Indri Adrianti.
ADVERTISEMENT
Selain itu, ada juga yang berpendapat bahwa tidak masalah tetap PJJ, selama menerapkan protokol kesehatan yang ketat.
"Kalo aku sih setuju aja PTM yg penting prokesnya di perketat ...," kata Chirta Chartany, anggota komunitas kumparanMOM.
Sementara di akun Instagram kumparanMOM, beberapa ibu juga menyuarakan pendapatnya. Seperti akun @desimarliana078409 yang menyatakan tidak setuju PJJ lagi, karena di rumah anak justru malas belajar.
"Tidak setuju PJJ...bukan karena tidak taat peraturan,klu di rumah anak ga bisa apa apa maunya main, belajar males malesan," kata akun Instagram @desimarliana078409.
Begitu pula dengan akun @etre_sofia yang setuju bahwa level PPKM menentukan PJJ atau PTM. Sebab, bila semua anak kembali PJJ, maka khawatir ada learning loss.
ADVERTISEMENT
"Dilihat wilayahnya, karena nggak sama. Makanya ada aturan level sekian ptm sekian persen. Ingat learning loss siswa selama 2 tahun. Karena nyatanya orang tua mengalami berbagai masalah dalam mengawasi anak pjj. Nggak semua siswa meemiliki gadget, apalagi mampu mengikuti virtual meeting," ujar @etre_sofia.
Ya Moms, beberapa ibu memang setuju anaknya tetap PTM selama bisa menerapkan protokol kesehatan. Namun, di tengah meningkatnya varian Omicron, beberapa orang tua juga berharap agar sekolah kembali menerapkan PJJ untuk sementara waktu.
"Setuju banget lah PJJ ... wong ptm juga hybrid learning kok, jadi kan cuma pindah tempat doang ngapaiin jg ptm offline..malah bawa virus" kata akun @sparklescraf.
Beberapa orang tua juga berharap, PTM dimulai setelah anak mendapat full vaksin COVID-19.
ADVERTISEMENT
"Setujuuuuu PJJ, karena gak semua bisa patuh Prokes. Tunggu anak anak kita sudah Vaksin full dan reda Virus barunya," ujar akun @vijayakumari_lily.
Ingin ikut ngobrol, berpendapat, dan berbagi informasi maupun pengalaman dengan sesama ibu? Yuk, gabung di komunitas teman kumparanMOM dengan cara klik tautan ini. Selain itu, follow Instagram @kumparanMOM untuk mendapatkan konten informatif dengan visual menarik, lebih dulu tahu acara dan program seru hingga nonton berbagai reels inspiratif untuk ibu.